Nuansa nostalgia telah mengudara di Newark minggu lalu.
Di luar Prudential Center, ribuan orang berbaris untuk menjadi yang pertama menyaksikan Blackpink di New Jersey dalam tur dunia Born Pink mereka. Para penggemar—atau Blinks mengenakan pakaian yang terinspirasi oleh Blackpink, seperti menciptakan lautan kaus berwarna hitam-pink dan ponytails yang diikat pita.
Baca juga: Jennie Blackpink Dikabarkan Akan Bintangi Serial HBO “The Idol”
Sementara sejumlah grup K-Pop telah melakukan tur di Amerika Serikat selama bertahun-tahun karena genre ini terus mendapatkan daya tarik yang besar, Blackpink mungkin menjadi girlband terbesar di antara mereka semua. Dengan album number-one-hit, rekaman streaming yang tinggi, dan penawaran mode mewah terbaik, mereka telah mengukuhkan ruang untuk diri mereka sendiri dan membuktikan bahwa girlband tidak hanya tetap eksis, tetapi juga berkembang di tahun 2022.
Antara set list — dikemas dengan mega hit seperti "Pink Venom" dan "Kill This Love" — serta pengaturan panggung yang hebat, siapa pun yang berusia di atas 25 tahun mungkin telah diingatkan dengan bintang pop sebelumnya seperti tur "Dream Within a Dream" dari Britney Spears. Bagi kreatif direktur, Amy Bowerman, merancang panggung Blackpink berarti juga merangkul kepribadian dan keinginan kreatif setiap anggota.
"Keanggunan adalah elemen yang sangat penting bagi mereka. Mereka memiliki keunggulan. Mereka memiliki kekuatan," ucap Amy, yang juga pernah bekerja bersama Dua Lipa dan Ed Sheeran. "Ada narasi untuk acara ini, dan pada akhirnya kami ingin merayakan Blackpink dengan segala kemegahannya."
Dikotomi Blackpink, menurut Amy, adalah penemuan keseimbangan antara aspek ultra-feminin dan militeristik dari penampilan mereka.
"Kami memulainya di dunia yang anggun dan cukup mirip bidadari, namun kemudian kami masuk ke momen 'How You Like That' yang keras, monokrom, militer. Kami selalu memastikan bahwa kami membumbui momen itu " jelas Amy.
"Terutama dalam solo, masing-masing ingin merepresentasikan diri mereka sendiri. Anda memiliki Lisa, yang menawan. Anda memiliki Rose, yang seperti rockstar-nya. Jenni memiliki segalanya dalam karier solo! Dan dengan Jisoo, kami baru saja mendapat banyak pujian hangat."
Highlight dari pertunjukan Blackpink, tentu saja, adalah koreografinya. Menurut Amy, itu adalah elemen yang tidak bisa ditawar dan perlu dimasukkan dalam persembahan di akhir tur.
"Anda tidak bisa meniru tariannya," Amy tertawa. YG memiliki perusahaan koreo mereka sendiri, YGX, dan mereka memiliki semua dancers mereka sendiri. Semua lagu mereka datang dengan koreo mereka sendiri, dan penggemar mereka semua tahu koreo itu. Maka itu harus tetap ada! itu adalah satu hal yang sangat penting bagi mereka."
Meskipun Anda dapat merasakan pengaruh artis lain dalam sebuah show ("Anda tidak dapat melakukan super-monochrome blow-through tanpa memikirkan Janet Jackson," ucapnya), Amy menganggap gadis-gadis itu memiliki referensi lebih pada fashion.
"Mereka jelas besar di dunia fashion. Saya sangat menyukai pertunjukan panggung yang bernuansa '90-an, yang terasa sedikit lebih physical," tambah Amy. "Anda adalah bagian dari pertunjukan itu, tidak ada trik yang gila. Semuanya sangat physical. Mungkin dari situlah elemen nostalgia itu berasal."
Perkembangan K-Pop terasa sangat menakjubkan, sebagian berkat produksi yang sangat tepat seperti: video musik beranggaran besar, dan jadwal pers yang intens. Putusnya hubungan ini ditekankan oleh pandemi global yang menghentikan Blackpink untuk dapat terhubung dengan penggemar mereka di kehidupan nyata selama dua tahun.
Dengan tur Born Pink inilah para gadis ini tidak hanya dapat menghibur penggemar mereka, tetapi juga membuktikan bahwa mereka bukan sekadar ‘produk’ penghasil uang. Mereka adalah orang-orang yang dengan visi yang nyata, dan mereka senang berada di sini. Sentuhan pribadi sepanjang pertunjukan, seperti saat Blackpink berhenti sejenak untuk berfoto selfie di atas panggung bersama penonton, menghilangkan anggapan sebelumnya bahwa para gadis ini tidak ramah dengan penggemar mereka.
"Selain di Coachella, tidak banyak orang yang pernah melihat mereka secara langsung," ucap Amy. "K-pop begitu besar, saya pikir banyak orang luar melihatnya sebagai hal yang tidak nyata- tapi itu benar-benar nyata! Gadis-gadis ini nyata, gadis-gadis ini bisa menari, dan gadis-gadis ini luar biasa. Saya pikir turnya akan mulai mendobrak beberapa pemikiran orang-orang terhadap K-pop.”
"Kami hanya ingin memberikan pertunjukan yang menakjubkan dengan banyak energi dan banyak kesenangan, karena pada akhirnya itulah Blackpink," tambahnya.
Baca juga:
Melihat Lebih Detail Tampilan Fashion Blackpink di Video Klip Pink Venom
(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Diah Pithaloka; Foto: Courtesy of BAZAAR US)