Kemampuan Samsung Electronics Co., Ltd dalam memadukan desain dan teknologi tidak lagi perlu diragukan. Setiap inovasinya mengundang atensi dari seisi dunia, seperti Galaxy Z Fold2 yang belakangan ini kerap menjadi buah bibir di setiap topik pembahasan, termasuk sosok ternama di setiap bidangnya.
Bersama dengan rangkaian inovasi terbaru, Samsung selalu menepati janjinya akan teknologi teranyar dalam sebuah genggaman. Ada pula kelebihan yang ditawarkan Samsung di setiap produknya, yakni menulusuri kreativitas tanpa batas.
Bersama tiga orang yang dipilih menjadi Rising Innovator Indonesia, Samsung Electornics Indonesia mengadakan pameran dan donasi secara daring bertema Craftmanship Meets Innovation. Mereka adalah Dana Maulana, Mira Hoeng, dan Singgih Kartono. Ketiga sosok ini dikenal unggul dalam industri kreatif dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kendati demikian, itu tidak mereka jadikan sebagai halangan untuk berkarya.
Pada pameran ini, masing-masing rising innovator tersebut menciptakan karya unik yang terinspirasi dari Galaxy Z Fold2. Sebagai co-founder dan director dari lini fashion Danjyo Hiyoji, Dana Maulana merancang peasant clothes dengan sentuhan desain futuristik. Dibuat dengan warna yang senada, mulai dari bucket hat, masker, hingga sling bag, karya ini membuktikan keterampilan Dana yang tidak biasa. Hasil dari kolaborasi Dana dengan Samsung akan disalurkan kepada para UMKM pengrajin batik yang paling terdampak Covid-19.
“Ini semua berawal dari inovasi, seperti desain-desainku yang terus berevolusi,”
- Dana Maulana
Berbeda dengan Textile Pattern Artists, CEO dan founder dari MIWA Pattern, Mira Hoeng, yang dikenal dengan warna-warni cerah di setiap karyanya, Miwa membuat embroidery coat, masker, tas lipat, dan kain bordir untuk kolaborasi ini. Identik dengan diri dan desainnya yang unik, Miwa sengaja membedakan kain di setiap sisi pada kolaborasi ini. Seperti Samsung Galaxy Z Fold2, sang desainer terinspirasi dari kedua sisi dari smartphone ini. Sumber pemberdayaan wanita Indonesia menjadi prioritas utama Mira. Oleh karena itu, hasil lelang dari kolaborasi ini akan disalurkan melalui Yayasan Benih Baik Indonesia / BenihBaik.com.
“Karena inovasi ada di dekat kita, kita hanya perlu membuka dan meng-explore dengan teliti. Mengolahnya dengan kesabaran hingga menjadi rangkaian makna yang tinggalkan kesan,"
- Mira Hoeng
Sedangkan dari Singgih Kartono, sebagai pengharum nama bangsa Indonesia melalui desainnya yang eco-friendly, ia menciptakan sebuah aksesori teknologi, yaitu Wooden Audio Resonance. Lagi-lagi, founder dari Magno ini membuktikan bahwa teknologi dapat hidup berdampingan dengan alam. Hasil lelang dari kolaborasi ini akan disalurkan ke Yayasan Spedagi movement untuk membantu membiayai pendirian lembaga VCMC (Village Creative Movement Center).
“Karena yang biasa saja bisa menjadi yang paling langka,”
- Singgih Kartono
Dari pameran, kolaborasi, dan hasil lelang ini, Samsung Electronics Indonesia dan ketiga Rising Innovator Indonesia, berhasil menggalangkan dana dengan jumlah 205.664.000 rupiah, dan akan didonasikan ke yayasan yang sudah disebut sebelumnya.
Kolaborasi ini pun membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat membuahkan hasil yang berguna untuk khalayak luas.
(Foto: Courtesy of Samsung)