Mengaku traveler, tidak sah rasanya jika Anda belum pernah melakukan perjalanan solo. Kata siapa tidak aman bagi seorang wanita untuk bepergian sendiri? Justru ini menjadi momen tepat untuk menemukan kembali jati diri.
Sebenarnya tidak hanya wanita. Siapapun boleh, asal cukup umur. Untuk berhenti dan rehat sejenak dari aktivitas sibuk sehari-hari dapat diibaratkan sebagai oksigen. Tanpanya, hidup pun menjadi sulit.
Bukannya produktif, kurangnya masa berlibur justru membuat kinerja menurun drastis. Anda pun pasti tidak mau tenggelam dalam kesibukan kerja dan melupakan yang terpenting. Masa istirahat.
“Doing nothing often leads to the very best kind of something.” Bagi Anda yang sudah menyaksikan film Christopher Robin yang belum lama tayang di bioskop, pasti familiar dengan kalimat barusan.
Bahkan, seekor beruang kecil berkarakter polos lebih tahu caranya menggunakan waktu dengan bijak. Di film tersebut dikisahkan mengenai Christopher yang sudah beranjak dewasa dan melupakan hal terpenting, yaitu keluarga.
Sama seperti Christopher, sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami yang namanya tenggelam dalam kesibukan. Namun, jangan lupa. Work hard, play harder.
Karena nyatanya, ide segar biasanya muncul sepulang berlibur. Soal berlibur, setiap orang memiliki versi kesenangan masing-masing. Beberapa menyukai serunya berpetualang di tengah alam terbuka. Di saat segelintir lebih suka waktu meditasi menenangkan.
Apapun versinya, bertualang solo wajib dilakukan. Setidaknya sekali seumur hidup. Sensasinya jelas berbeda. Melakukan perjalanan solo pun menjadi cara ampuh untuk lebih mengenali diri sendiri.
Tidak asal bicara. Jika tidak percaya, coba saja lakukan jika memiliki waktu luang dalam waktu dekat. Ketika kesempatan itu tiba, jangan lewatkan sejumlah aktivitas yang direkomendasikan Bazaar berikut ini. Khusus bagi Anda para petualang solo.
Rehat sejenak dari semua aktivitas sosial media.
Bangun tidur, Instagram. Sampai kantor, email pekerjaan yang menggunung. Sebelum tidur, Instagram lagi atau setidaknya Facebook. Tidakah Anda bosan mengecek itu semua?
Memang baik untuk selalu up-to-date dengan kabar di sekeliling kita. Namun, sesuatu yang berlebihan terkadang tidak selalu baik. Saat berlibur, berliburlah secara maksimal.
Jangan sedikit-sedikit menatap layar smartphone Anda. Keindahan destinasi liburan dan momen berharga dengan orang yang ada di hadapan Anda pun jadi terlewatkan begitu saja. Bertualang solo menjadi waktu sempurna untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
Jangan sampai adiktifnya bermain gadget jadi malahan mengganggu masa berlibur. Jika demikian caranya, lebih baik sumbangkan saja biaya tiket berlibur ke korban bencana alam.
Belajar lebih memperhatikan sekeliling.
Masih berhubungan dengan bahasan sebelumnya. Percayalah, Bazaar tidak akan membohongi Anda. Berhenti sejenak dari kegiatan bersosial media akan memberikan banyak manfaat.
Momen adalah hal terpenting saat berlibur. Lebih daripada sekadar unggahan foto di sosial media. Merekam detik demi detik masa berlibur di ingatan akan menjadi jauh lebih berharga. Tidak dapat dibeli dengan uang, sudah pasti.
Ketika bertualang solo, belajar untuk lebih menghargai sekeliling. Entah itu orang, tempat atau waktu. Bisa jadi itu merupakan momen sekali seumur hidup. Jadi tentunya jangan sampai terlewatkan akibat terganggu dengan notifikasi tanpa henti di smartphone.
Eksplorasi destinasi dengan berjalan kaki.
Cara terbaik menikmati waktu adalah dengan melakukannya secara perlahan namun pasti. Berhubung Anda pergi sendiri, tidak akan ada yang nama kerepotan menyesuaikan jadwal dengan rekan seperjalanan.
Otomatis waktu pun lebih fleksibel. Ketimbang naik taksi yang berat di ongkos seperti hubungan jarak jauh, cobalah untuk berjalan kaki. Sudah hemat ongkos, waktu bersantai pun akan terasa lebih maksimal.
Jelajahi setiap sudut kota dengan santai. Sapa para penduduk lokal. Dengan berjalan kaki, pasti ada saja hal unik yang akan ditemukan. Misalnya saja toko kerajinan lokal di sebuah gang kecil indah yang tidak dapat dijamah menggunakan mobil.
Traktir diri sendiri makan malam di restoran berkelas.
Me, myself, and I. Ketiga kata tersebut kurang lebih menggambarkan seninya bersolo traveling. Semuanya mengenai Anda. Waktunya memanjakan diri.
Tidak ada gunanya pintar menghasilkan uang, kalau tidak tahu caranya menikmati hidup. Kala berpelesir sendiri, pesan tempat di restoran terbaik. Kalau perlu yang berlabel Michelin Star.
Jangan lupa kenakan gaun malam terbaik Anda dan pesan menu terbaik. Beberapa gelas anggur merah setelah sesi main course pun akan menjadi penutup sempurna.
Membuat teman baru dari komunitas sehobi.
Beberapa hari sudah berlalu sejak Anda pasif bersosial media. Baiklah, mungkin ini saat yang tepat untuk mengaktifkannya kembali sejenak. Berlibur solo menjadi masa dimana pergaulan pun semakin meluas. Bahkan, lintas benua.
Begitu banyak aplikasi yang dapat menghubungkan Anda dengan sesama petualang solo lainnya di destinasi yang sama. Selain masa liburan sendiri yang menyenangkan, teman baru pun turut didapat.
Melalui kepintaran teknologi, buatlah janji temu dengan para petualang solo lainnya. Berasal dari berbagai pelosok dunia, siapa tahu mereka dapat menjadi tour guide gratis saat Anda berkunjung ke negara asal mereka.
(Foto: Kaspars Grinvalds, Fabio Formaggio, Elina Zolotareva©123RF.com, Courtesy of Instagram @worldwanderlust)