Pagi ini, Hermès mengumumkan bahwa Grace Wales Bonner telah ditunjuk sebagai Creative Director untuk lini men’s ready-to-wear. Pengumuman ini datang setelah kepergian Véronique Nichanian minggu lalu yang telah menjabat sebagai Artistic Director untuk koleksi pria rumah mode tersebut selama 37 tahun. Grace akan menampilkan koleksi perdananya untuk Hermès pada Januari 2027.
BACA JUGA: Contek Seragam Musim Gugur Jennifer Lawrence: Syal dan Tas Hermès
Baru saja menyelesaikan perannya sebagai bagian dari host committee untuk Met Gala 2025 yang bertema “Superfine: Tailoring Black Style", Grace juga dikenal lewat karya-karyanya yang merayakan Black dandyism, gaya elegan yang menonjolkan keanggunan dan ekspresi budaya kulit hitam.
Untuk label yang ia dirikan sendiri lebih dari sepuluh tahun lalu, Grace memadukan kultur, kerajinan, dan gaya, dengan inspirasi yang diambil dari Savile Row, seragam sepak bola, serta warisan Jamaika-nya.
Véronique telah menetapkan standar tinggi dalam koleksi pria Hermès yang selama bertahun-tahun dikenal karena kemudahan dalam pemakaiannya dan kedalaman gayanya. Dengan reputasi dan kepekaan estetikanya, Grace jelas memiliki kredibilitas dan kapasitas untuk meneruskan warisan tersebut.
Perancang berusia 35 tahun asal South London ini lulus dari Central Saint Martins pada tahun 2024. Ia pernah menerima penghargaan CFDA untuk International Men’s Designer of the Year pada 2021 serta penghargaan British Menswear Designer of the Year di ajang Fashion Awards 2024.
Karyanya telah dikenakan oleh berbagai nama besar seperti Solange, Lewis Hamilton, FKA Twigs, Kendrick Lamar, Naomi Campbell, Leon Bridges, dan banyak lainnya. Ia juga telah berkolaborasi dengan sejumlah brand ternama termasuk Adidas, Stüssy, hingga Yohji Yamamoto’s Y-3.
“Antusiasme dan rasa ingin tahu Grace terhadap praktik artistik sangat selaras dengan pola pikir dan pendekatan kreatif Hermès,” ujar Pierre-Alexis Dumas, general Artistic Director Hermès dalam pernyataan resminya. “Kami berada di awal dari sebuah dialog timbal balik yang akan sangat memperkaya semua pihak.”
Grace menjadi perempuan kulit hitam pertama yang memimpin divisi kreatif di rumah mode mewah asal Prancis yang didirikan pada tahun 1837 tersebut. Dalam konteks yang lebih luas, ia juga merupakan salah satu dari sedikit perempuan, apalagi perempuan kulit berwarna yang saat ini memimpin sebuah rumah mode besar.
“Saya merasa sangat terhormat telah dipercaya untuk memegang peran sebagai Creative Director untuk Hermès Men’s Ready-to-Wear,” ujar Grace. “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, memulai babak baru dengan melanjutkan jejak para perajin dan desainer penuh inspirasi yang telah berkarya sebelumnya.”
Penunjukan ini langsung disambut dengan antusiasme besar dari dunia mode. Di tengah musim yang dipenuhi dengan rotasi desainer layaknya musical chairs, keputusan ini menonjol sebagai salah satu kolaborasi antara desainer dan rumah mode yang paling menarik sekaligus matang secara pertimbangan.
Kini, bagian tersulitnya pun dimulai: menunggu hingga Januari 2027.
BACA JUGA: Hermes Rayakan Theme Year 2025 "Drawn to Craft" dengan Nuansa Artistik di Paris
Hermès Hadirkan Koleksi Musim Gugur/Dingin 2025 di North Bund Bay, Shanghai
(Penulis: Camille Freestone; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Kayra Himawan; Foto: Courtesy of BAZAAR US)