
Pada Jumat malam di bulan Juni, Hermès mempersembahkan koleksi musim Gugur/Dingin 2025 di North Bund Bay, Shanghai. Acara ini berlangsung di bangunan sementara yang dirancang khusus, tepat di tepi sungai, menciptakan suasana unik yang memadukan keindahan alam dan kecanggihan kota modern. Panggung pertunjukan dikelilingi panel-panel yang bisa berputar, memperlihatkan pemandangan indah kota Lujiazui dengan gedung-gedung tinggi yang berkilauan dan Sungai Huangpu yang memantulkan cahaya. Suasana ini menggambarkan tema utama koleksi yakni perpaduan antara tradisi dan kemajuan.








Koleksi terbaru ini menggambarkan sosok perempuan masa kini yang kuat, percaya diri, namun tetap sederhana. Pakaian-pakaiannya tidak hanya indah, tapi juga nyaman dan fungsional. Ciri khas Hermès, yaitu motif anyaman, kembali hadir sebagai simbol keterhubungan antarbudaya. Motif tersebut terinspirasi dari scarf sutra Dressage Tressage karya Virginie Jamin dan dihadirkan dalam gaya baru yang modern. Desain anyaman ini tampak pada mantel kasmir dua sisi, sweater ponco yang hangat, dan jaket dengan detail kepang, resleting, serta tali, semuanya menunjukkan keahlian kerajinan tingkat tinggi dan semangat petualangan. Warna-warna yang digunakan terinspirasi dari alam, seperti merah bata, oranye terang, biru tua, putih tanah, dan ungu muda. Kombinasi ini memberi kesan hangat sekaligus segar dan modern.








Setelah pertunjukan selesai, tempat acara diubah menjadi lokasi pesta dengan penampilan musik kejutan dan instalasi seni tentang pengalaman warna. Malam itu menjadi momen yang bukan hanya menampilkan busana, tapi juga merayakan kreativitas dan budaya. Hermès menunjukkan bahwa mereka mampu menyatukan nilai-nilai tradisional dengan inovasi modern, menciptakan karya mode yang tidak hanya indah, tapi juga punya makna dan fungsi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Foto: Courtesy of Hermès