Pesona kuat dan elegan terpancar saat Namira Syarfuan dan Sara Tirtohadiguno, dua orang wanita di balik kehebohan Market & Museum. Melihat keduanya saling berbincang, memang tidak bisa dipungkiri telah terjadi ikatan pertemanan cukup kuat antara keduanya. Sesama mencintai dunia travel dan sering berpetualang bersama ke destinasi inspiratif, membuka mata kedua perempuan berparas cantik ini akan peluang bisnis yang ditawarkan bazaar tematik ala luar negeri. Merekapun sepakat meramu suatu gelaran pasar istimewa bagi para anak muda untuk diimplementasikan di Jakarta, mengingat pada tahun 2012 lalu, belum ada pop-up market di mall yang melibatkan tema unik tersendiri.
Pada akhirnya, nama Market & Museum dipilih untuk mewakili tempat penjualan produk hasil karya generasi muda Indonesia yang dikumpulkan seolah-olah seperti ekshibisi di museum. "Butuh waktu minimal empat bulan untuk mempersiapkan sebuah event. Jadi saya (Namira), Sara, dan enam orang tim lainnya tetap bekerja Senin sampai Jumat untuk mengkurasi ratusan tenant yang mengirimkan profilnya. Kami harus mendalami orisinalitas ide, desain booth, packaging, dan visi misi mereka dalam membuat suatu produk", ujar Nami. Market & Museum juga meluncurkan acara spesial khusus kuliner bertema Surprise Kitchen yang tidak kalah menggemparkan. Keduanya lalu mendeskripsikan misi besar mereka selanjutnya yaitu membawa Market & Museum bersama para entrepreneur muda Indonesia menghadapi tantangan yang jauh berbeda saat bazaar tematik ini diadakan di luar kota Jakarta atau bahkan luar negeri.
Simak perbincangan lengkap Bazaar bersama Namira dan Sara, serta pegiat kuliner muda lainnya, dalam Harper's Bazaar Indonesia edisi Januari 2016.
(Anindya Harahap)
Portfolio ini:
Fotografi: Rakhmat Hidayat
Styling dan produksi: Febe R. S., Ardhana Utama, Daniar Cikita, Verra Kusumamenggala
Lokasi: Conclave
Desain table setting: Tea Rose
Properti makanan: Gran Mahakam