Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Manfaat Sauna untuk Diet: Benarkah Sauna dapat Menurunkan Berat Badan?

Menjaga pola hidup sehat bisa beragam caranya. Salah satunya adalah sauna yang dapat dimasukkan ke dalam agenda mingguan Anda. Simak beragam manfaatnya.

Manfaat Sauna untuk Diet: Benarkah Sauna dapat Menurunkan Berat Badan?
Courtesy of Freepik

Menjaga pola makan sehat, pola tidur yang baik, rutin berolahraga dan bermeditasi adalah sederet kebiasaan baik untuk membentuk pola hidup yang sehat dan bahagia. Namun, ada satu lagi aktivitas sehat yang bisa menjadi pilihan, yaitu sauna. Bukan lagi sekadar untuk relaksasi, dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang yang memasukkan sauna sebagai bagian dari gaya hidup sehat, termasuk untuk tujuan menurunkan berat badan. 

Namun, apakah benar sauna bisa membantu diet? Jawabannya bisa ya dan tidak. Sauna tidak secara langsung membakar lemak seperti halnya olahraga kardio (jalan kaki, berenang, jogging, dan sebagainya) atau latihan kekuatan (angkat beban, yoga, pilates, dan sebagainya). Namun, berada dalam suhu panas yang tinggi dapat menyebabkan keringat berlebih, yang membuat berat badan turun sementara. Penurunan ini lebih disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh, bukan lemak.

Namun demikian, sauna tetap memiliki dampak tidak langsung terhadap penurunan berat badan jika dilakukan dengan benar dan dikombinasikan dengan pola hidup sehat.

Kok bisa?

1. Sauna membantu meningkatkan proses detoksifikasi

Paparan panas pada sauna memicu keringat untuk mengeluarkan racun dan membantu membersihkan pori-pori kulit tubuh.

2. Peningkatan sirkulasi darah

Panas dari sauna membuat pembuluh darah melebar, membantu aliran dan sirkulasi darah lebih lancar sehingga berdampak positif pada kesehatan jantung dan pemulihan otot.

3. Sauna membantu mengurangi stres

Stres kronis memicu hormon kortisol, yang berkaitan erat dengan penambahan berat badan, terutama di area perut. Dengan sauna, seseorang dapat merasa lebih rileks, tubuh melepaskan hormon endorfin yang menenangkan tubuh, sehingga hormon kortisol bisa lebih terkendali. Efeknya, berat badan bisa lebih terjaga.

4. Sauna membantu pemulihan otot setelah olahraga

Sauna meningkatkan aliran darah ke otot, menyalurkan oksigen dan nutrisi, yang membantu mempercepat pemulihan otot setelah berolahraga atau aktivitas fisik. 

Bila bicara soal diet, pertanyaan seputar pembakaran kalori menjadi tidak asing lagi. Pada sauna, kalori tubuh tetap terbakar walaupun tidak sebanyak saat berolahraga. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa duduk di sauna selama 30 menit dapat membakar sekitar 100-300 kalori, tergantung pada:

  • Suhu sauna (biasanya 70–100°C)
  • Lama waktu sauna
  • Berat badan dan komposisi tubuh
  • Jenis sauna (tradisional, inframerah, uap)

Misalnya, orang dengan berat badan 70 kg bisa membakar sekitar 140 kalori dalam sesi sauna selama 30 menit. Semakin besar tubuh seseorang, semakin banyak kalori yang terbakar karena usaha tubuh menstabilkan suhu internal. Namun, ini tetap jauh lebih kecil dibandingkan olahraga seperti jogging atau bersepeda, sehingga sauna bukanlah kegiatan utama untuk menurunkan berat badan melainkan sarana pendukung untuk mengoptimalkan gaya hidup sehat Anda.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari sauna dalam konteks diet dan kesehatan, frekuensi idealnya adalah 2-4 kali seminggu, dengan durasi 15-30 menit per sesi. Untuk relaksasi dan pemulihan, Anda bisa melakukan sauna sebanyak 1-2 kali seminggu. Sedangkan Anda bisa bersauna sebanyak 3-4 kali seminggu untuk mendukung program diet dan detoks. Sauna juga disarankan untuk dilakukan setelah berolahraga untuk memaksimalkan pemulihan. Perlu dicatat, sauna aman dilakukan selama tubuh terhidrasi dengan baik.

Penting untuk mendengarkan tubuh. Jika merasa pusing, lemas, atau dehidrasi, sebaiknya hentikan sesi sauna dan ganti cairan tubuh. Cari opsi lain untuk memulihkan tubuh.

Manfaat Sauna untuk Kesehatan dan Diet

Selain membantu membakar kalori, sauna memberikan berbagai manfaat tambahan yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap program penurunan berat badan.

Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari sauna:

1. Meningkatkan Metabolisme

Paparan panas tinggi membuat jantung bekerja lebih keras, mirip seperti saat olahraga ringan. Ini bisa meningkatkan metabolisme untuk sementara waktu, yang berarti tubuh akan membakar lebih banyak kalori bahkan setelah sauna selesai.

2. Mengurangi Retensi Air

Tubuh menyimpan air dalam jaringan ketika kelebihan garam atau mengalami stres. Sauna membantu mengurangi kelebihan air ini melalui keringat, membuat tubuh tampak lebih ramping.

3. Mendukung Kesehatan Kulit

Paparan panas sauna membuka pori-pori kulit dan keringat yang keluar dapat membersihkan kotoran dan sel kulit mati, sehingga kulit menjadi lebih bersih, sehat, lembut, berkilau dan bercahaya.

4. Meningkatkan Kualitas Tidur

Diet yang sehat perlu didukung dengan pola istirahat yang baik. Sauna membantu tubuh dan pikiran lebih rileks, memicu pelepasan endorfin, yang merupakan hormon pereda nyeri dan stres sehingga kualitas tidur meningkat. Hal ini mendukung metabolisme dan kontrol hormon nafsu makan.

5. Mengurangi Stres dan Kortisol

Seperti disebutkan sebelumnya, stres menyebabkan peningkatan kortisol, yang bisa mendorong penimbunan lemak, terutama di perut. Dan ini adalah hal yang tidak Anda inginkan. Sauna membantu menurunkan kadar stres dan memberi rasa tenang. Usahakan untuk fokus pada diri sendiri dan menikmati me-time saat sauna sehingga Anda dapat merasakan relaksasi yang maksimal dari sauna.

BACA JUGA: Jam Olahraga Pagi yang Baik untuk Diet agar Hasilnya Lebih Efektif

Yang Perlu Dihindari Sebelum Melakukan Sauna

Meskipun sauna bisa memberikan manfaat besar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda tidak mengalami efek samping yang negatif.

Jangan lakukan sauna jika:

  • Anda sedang dehidrasi
  • Baru saja mengkonsumsi minuman beralkohol
  • Mengalami tekanan darah rendah
  • Sedang demam atau infeksi
  • Hamil, kecuali dengan izin dokter

Hal-hal yang sebaiknya dihindari sebelum sauna:

  1. Makan berat sebelum sauna: Sistem pencernaan akan bekerja keras, dan panas dari sauna bisa membuat Anda merasa mual. Makan berat sebelum sauna dapat menyebabkan mual karena tubuh harus mencerna makanan sekaligus mengatasi suhu panas tinggi.
  2. Olahraga berat langsung dilanjutkan sauna tanpa pendinginan: Sebaiknya beri jeda 10-15 menit untuk pendinginan sebelum masuk sauna. Pendinginan setelah berolahraga sangat penting dilakukan untuk membantu detak jantung dan tekanan darah kembali ke tingkat normal secara perlahan dan bertahap. Hal ini untuk mencegah penurunan drastis yang dapat menyebabkan pusing atau pingsan.
  3. Tidak minum air sebelum sauna: Pastikan tubuh dalam kondisi terhidrasi cukup. Minumlah minimal 1-2 gelas air sebelum masuk ke sauna.
  4. Kondisi tubuh tidak fit: Hindari sauna jika Anda sedang sakit, pusing, tidak enak badan, atau memiliki kondisi seperti asma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi/rendah, atau epilepsi. Konsultasikan kepada dokter bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu yang mungkin berpengaruh bila Anda melakukan sauna.
  5. Menggunakan parfum atau losion tebal: Ini bisa menyumbat pori-pori, membuat kulit sulit bernapas, dan membuat iritasi saat berkeringat.

Sauna Bisa Jadi Pelengkap Diet, Bukan Pengganti

Sauna bukanlah cara ajaib dan instan untuk menurunkan berat badan, tetapi bisa menjadi pelengkap yang efektif jika dilakukan bersamaan dengan pola makan sehat, aktivitas fisik yang teratur, manajemen stres yang baik, serta pola istirahat yang teratur dan cukup.

Sauna membantu membakar kalori tambahan, mengurangi stres, dan meningkatkan metabolisme sementara sehingga dapat mendukung perjalanan diet Anda secara alami dan menyenangkan. Memasukkan sauna ke dalam rutinitas mingguan Anda bisa menjadi pilihan yang cerdas. Namun, jangan jadikan sauna sebagai pengganti olahraga atau diet.

BACA JUGA:

Diet 7 Hari Turun 15 Kg? Ini Fakta yang Perlu Anda Tahu

Cara Menggunakan Body Lotion dengan Benar agar Kulit Tetap Lembap dan Sehat