Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Retinol vs Retinal: Memahami Keluarga Retinoid

Dengan banyaknya jenis retinoid yang tersedia saat ini, menentukan vitamin A aktif yang tepat untuk Anda bisa menjadi tantangan. Di sini, para ahli menguraikan perbedaan antara berbagai jenis retinoid...

Retinol vs Retinal: Memahami Keluarga Retinoid
Courtesy of BAZAAR UK

Anda tidak perlu menjadi penggemar berat perawatan kulit untuk tahu bahwa produk retinoid memiliki dampak besar dalam memberikan kulit yang tampak sehat dan bercahaya. Mulai dari mengurangi pigmentasi, mencegah pori-pori tersumbat, meratakan garis halus, hingga memudarkan bekas jerawat, keluarga turunan vitamin A ini benar-benar layak untuk dipelajari. Namun, dengan banyaknya pilihan yang tersedia, mulai dari retinol yang paling umum dikenal, hingga retinal, tretinoin, retinol ester, retinaldehyde, dan alternatif alami retinol, bisa jadi membingungkan.

BACA JUGA: Yakin Sudah Tahu Peran Retinol pada Ritual Perawatan Malam Anda? Olay Menjawabnya Lewat Tiga Rangkaian Ini!

Dengan semakin berkembangnya jenis-jenis retinoid, kami bertanya kepada para ahli apa perbedaan utama dari produk-produk ini dan bagaimana cara terbaik untuk memulainya...

Retinoid, Retinol, dan Retinal

Meskipun tampak serupa, ada perbedaan halus antara retinoid, retinol, dan retinal. Retinoid adalah kelompok bahan perawatan kulit yang luas, semuanya berasal dari vitamin A, namun memiliki tingkat kekuatan yang bervariasi,” jelas Dr. David Jack, seorang dokter estetika dan brand founder.

Retinol, retinal (atau retinaldehyde), dan retinoic acid (dikenal juga sebagai tretinoin) termasuk dalam jenis retinoid. Retinol adalah bentuk yang paling sering dijumpai di produk-produk bebas resep. Sebagai bentuk alkohol dari vitamin A, retinol memerlukan dua tahap konversi dalam kulit sebelum menjadi bentuk aktifnya, yaitu retinoic acid. Sementara itu, retinal yang berada di tengah-tengah antara retinol dan retinoic acid, hanya membutuhkan satu tahap konversi, sehingga lebih kuat dan lebih cepat bekerja dibandingkan retinol.”

Masih bingung? Tenang, retinal biasanya digunakan dalam kadar lebih rendah dibandingkan retinol, karena dengan jumlah yang lebih sedikit sudah bisa memberikan hasil yang sama. Retinal juga mudah ditemukan di berbagai produk yang dijual bebas. Sedangkan, retinoic acid — yang langsung siap digunakan oleh kulit tanpa perlu konversi kimia — hanya bisa diperoleh melalui resep dokter.

Siapa yang Sebaiknya Menggunakan Retinoid?

Semua jenis kulit, termasuk yang sensitif, bisa merasakan manfaat retinoid. “Retinoid bisa menimbulkan iritasi, namun formulasi yang tepat adalah kuncinya,” ujar Sarah Chapman, seorang ahli facial dan brand founder perawatan kulit. “Mulailah dengan penggunaan dua kali seminggu, lalu tingkatkan secara bertahap jika kulit Anda merespon dengan baik, hingga Anda bisa menggunakannya setiap malam."

Bagi yang memiliki kulit lebih kuat, David menyarankan retinoic acid sebagai pilihan yang lebih efektif untuk mengatasi jerawat parah atau tanda penuaan yang lebih lanjut. “Retinoid sebaiknya mulai digunakan pada usia pertengahan 20-an hingga awal 30-an, karena di masa inilah produksi kolagen mulai menurun,” jelasnya.

Jika Anda baru pertama kali menggunakan retinoid, disarankan untuk memulai dengan konsentrasi retinol atau retinaldehyde yang rendah, sekitar 0,1 persen hingga 0,3 persen, dan tingkatkan secara perlahan sesuai dengan toleransi kulit Anda. Bagi yang sudah lebih berpengalaman, konsentrasi hingga 2 persen bisa digunakan. Namun, untuk retinal, sebaiknya memulai dengan kadar 0,05 persen hingga 0,1 persen, sementara retinoic acid lebih baik digunakan di bawah pengawasan ahli karena kekuatannya yang cukup tinggi.

Cara Terbaik Menggunakan Retinoid

Baik Anda pemula dalam perawatan kulit maupun seorang yang sudah berpengalaman, kunci menggunakan retinoid adalah memulainya secara perlahan dan memilih waktu yang tepat. “Musim gugur dan musim dingin adalah waktu terbaik untuk mulai menggunakan retinoid karena saat itulah kita perlu mempercepat regenerasi sel. Selain itu, karena retinoid bersifat fotoreaktif, mereka dapat terurai dan kehilangan efektivitas jika terkena sinar UV, jadi sebaiknya digunakan ketika paparan sinar UV minimal,” jelas Sarah.

Retinol dan retinal bisa digunakan bersamaan, tetapi ini tergantung pada formulasi dan jenis kulit seseorang. Saya telah menggabungkan kedua bahan ini dalam Power 1 Vitamin A Serum saya untuk memberikan pelepasan ganda di kulit: retinal bekerja lebih cepat, yang membantu mencegah kulit jenuh secara berlebihan dan mengurangi risiko iritasi,” tambahnya.

Saat ini, banyak bahan perawatan kulit yang bersaing untuk masuk ke dalam rutinitas harian kita, mulai dari asam glikolat hingga peptida dan vitamin C. Kombinasi yang kurang tepat dapat menyebabkan masalah serius pada kulit. Untuk menghindari hal tersebut, David menyarankan untuk memulai dengan frekuensi penggunaan yang rendah dan memastikan produk yang digunakan dapat bekerja dengan baik bersama. “Awali penggunaan retinoid dengan dua kali seminggu, lalu tingkatkan secara bertahap sesuai dengan adaptasi kulit Anda,” sarannya. “Gunakan retinoid pada malam hari karena dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Hindari juga mengombinasikan retinoid dengan bahan lain yang dapat menyebabkan iritasi seperti alpha hydroxy acids (AHAs), beta hydroxy acids (BHAs), atau benzoyl peroxide, karena ini dapat memperbesar risiko masalah kulit. Pastikan Anda selalu mengaplikasikan pelembap yang baik untuk mengatasi kekeringan, dan jangan pernah lupa menggunakan tabir surya pada siang hari.”

Sebagai catatan terakhir, Dr. Anita Sturnham, pendiri Decree, mengingatkan agar tidak mudah tergoda oleh berbagai formula baru yang terus muncul. "Carilah produk berkualitas dengan standar kosmeceutikal," sarannya. "Serum adalah pilihan terbaik untuk mengantarkan bahan-bahan ini ke dalam kulit, lebih efektif dibandingkan toner atau pelembap, karena serum dirancang khusus untuk menyerap nutrisi ke lapisan dermis yang lebih dalam." Ingin rekomendasi? Ikuti di sini...

The Retinol - Beauty Pie Super Retinol Serum

Courtesy of BAZAAR UK

Diformulasikan dengan asam hialuronat untuk mengatasi kekeringan umum dan ceramides untuk memperkuat lapisan pelindung kulit, produk ini adalah pilihan sempurna untuk digunakan di malam hari, terutama bagi Anda yang telah memakai produk retinoid sebelumnya.

The Retinal - Medik8 Crystal Retinal Stable Retinal Night Serum

Courtesy of BAZAAR UK

Memperkenalkan 'Crystal Retinal', vitamin A canggih yang bekerja 11 kali lebih cepat daripada retinol standar. Retinal populer dari Medik8 ini mampu mencerahkan noda hitam, mengurangi kemerahan, dan mengencangkan kulit tanpa menimbulkan iritasi – cocok untuk semua jenis kulit, termasuk yang sensitif. Tersedia dalam berbagai konsentrasi, dari 0,01 persen untuk pemula hingga 0,2 persen untuk pengguna berpengalaman, produk ini memungkinkan Anda untuk meningkatkan dosis secara bertahap.

The Granactive Retinoid - The Ordinary Granactive Retinoid 5% in Squalane

Courtesy of BAZAAR UK

Pada tingkat retinoid yang lebih tinggi, serum ringan ini dengan konsistensi seperti minyak bertujuan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan yang terlihat melalui retinoid aktif yang canggih. Serum ini bekerja mengurangi garis halus yang disebabkan oleh berkurangnya kolagen dan elastin, serta memperbaiki tekstur dan warna kulit. Selain itu, dengan kandungan squalene yang melembapkan, serum ini juga mengatasi kekeringan pada kulit.

The Hybrid Retinoid - Sarah Chapman Vitamin A Power 1

Courtesy of BAZAAR UK

Serum ini cocok bagi mereka yang sudah berpengalaman dengan retinoid. Menggunakan teknologi TTS³ unik dari Sarah Chapman, serum ini memaksimalkan penyerapan dan efektivitas bahan utama seperti retinol dan retinal. Kedua bahan ini bekerja secara mendalam pada kulit untuk mengurangi garis halus dan kerutan, meningkatkan kekencangan, menyempurnakan tekstur, dan memperbaiki tampilan pori-pori.

BACA JUGA: 

Bahan Skincare yang Berfungsi Ampuh Melawan Anti-Aging atau Penuaan

Mengenal Bakuchiol, Kandungan Skincare Alternatif Retinol

(Penulis: Roberta Schroeder; Artikel ini disadur dari: BAZAAR UK; Alih bahasa: Vanesa Novelia; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)