Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Karlie Kloss Menjelaskan Mengapa Dunia Teknologi Membutuhkan Sosok Wanita

Telah muncul di catwalk rumah mode ternama dunia dengan rutin sejak masa remaja, Karlie menemukan panggilan sejatinya ketika ia mempelajari coding.

Karlie Kloss Menjelaskan Mengapa Dunia Teknologi Membutuhkan Sosok Wanita
Courtesy of BAZAAR UK

Karlie Kloss tidak pernah berniat untuk bekerja di dunia fashion. "Saya merasa seperti baru saja jatuh ke dalamnya – tetapi karena saya memulai karir ini sejak muda, saya merasa telah tumbuh di industri ini," ucap model dan pengusaha kelahiran Chicago tersebut, yang ditemukan saat ia berusia 14 tahun di sebuah acara amal lokal. 

Baca juga: Supermodel Karlie Kloss Melahirkan Anak Pertamanya

Sejak ditemukan dan didapuk menjadi model, ia lantas melakukan debut catwalknya dua tahun kemudian di New York Fashion Week. "Saya telah melihat tidak hanya seni luar biasa, tetapi juga kekuatan yang berasal dari membangun sebuah jenama."

Desainer ternama Carolina Herrera - memberi Karlie kesempatan pertamanya untuk membuka pertunjukan pada tahun 2008 - yang kemudian memberi pengaruh pada pilihan profesionalitas yang telah ia buat, secara konsisten ia menjadi berani dan semakin tak terduga. Pada tahun 2015, setelah sembilan tahun berkecimpung di karier modelling, ia akhirnya mengendalikan narasinya sendiri dengan meluncurkan saluran YouTube bernama Klossy, yang ia gunakan untuk membagikan klip di balik layar kehidupannya menggeluti dunia mode.

"Pada saat itu, terkesan kontroversial bahwa saya membawa kamera saya ke belakang panggung untuk pemotretan atau bepergian ke sebuah pertunjukan. Anda tahu, model secara tradisional hanya terlihat dan tidak terdengar," tuturnya, "dan ini adalah pertama kalinya saya harus menunjukkan kepada orang-orang bahwa saya benar-benar bisa berbicara." 

Karlie tidak hanya ingin berbicara, ia juga ingin belajar. Pada tahun yang sama, ia mengakhiri kontraknya dengan Victoria's Secret, menyalahkan perihal konflik penjadwalan (ia kemudian mengakui bahwa keputusan itu dimotivasi oleh rasa tidak nyaman yang tumbuh), dan Karlie mengambil bagian dalam perkemahan musim panas di mana ia diperkenalkan ke dasar-dasar ilmu pengkodean.

"Saya mendambakan lebih banyak tantangan, secara intelektual dan pribadi, dan terus terang saya merasa sedikit lelah," pungkasnya. "Belajar kode adalah pengalaman yang membuka mata bagi saya, karena itu membuat saya sadar, jika saya tidak berpendidikan formal dan mengetahuinya, perempuan muda lainnya juga perlu memiliki akses ke peluang dan keterampilan ini," 

Oleh karena itu didirikanlah Kode With Klossy, sebuah inisiatif yang berdiri dalam kemitraan bersama Sekolah Flatiron New York dan Code.org untuk menawarkan akses gratis ke coding camps bagi perempuan muda yang tertarik dengan ilmu komputer dan perangkat lunak. Dimulai dengan beasiswa untuk 20 orang, program itu telah berkembang menjadi program yang menyambut 4.000 siswa setiap tahun, dengan kurikulum yang mencakup pengembangan situs web, pembuatan aplikasi, serta elemen AI dan pembelajaran mesin.

Courtesy of BAZAAR UK

"Saya merasa sangat yakin jika industri teknik hanya memiliki perspektif untuk pria kulit putih pada usia tertentu - itulah yang terjadi ketika saya memulai proyek ini - dan itu terlalu sempit," tuturnya. "Bayangkan saja, begitu banyak ide yang dapat dikembangkan jika kita memiliki orang-orang dari semua lapisan masyarakat yang datang dengan solusi untuk masalah yang mereka alami."

Baru-baru ini, ia bekerja sama dengan platform game online Roblox untuk meluncurkan lima toko pop-up digital yang diisi dengan karya desainer terpilih yang bisa dibeli oleh pemain menggunakan mata uang virtual platform, Robux, selama dua minggu di bulan Juli, yang pada dasarnya mentransfer konsep a 'drop' edisi terbatas ke metaverse.

"Saya ingin menjembatani kesenjangan antara dua dunia yang saya cintai - fashion dan teknologi - karena saat ini saya pikir kita hanya menggores permukaan dari apa yang dapat kita lakukan dengan cara menghubungkan dan berkomunikasi yang lebih mendalam," ungkap Karlie. 

"Kontribusi perempuan sangat penting jika kita ingin menghindari ketidaksetaraan dunia nyata di metaverse," tambahnya. "Saat Anda membangun algoritme, atau jenis teknologi apapun yang menjangkau banyak orang, Anda memerlukan keragaman pemikiran dan pengalaman hidup."

Hal yang sama berlaku untuk bagaimana cara bisnis yang harus dijalankan, yang mendorong Karlie untuk menerima posisi di dewan perusahaan media Serena Williams Oath dan lembaga seni liberal wanita swasta Barnard College – meskipun, menurut pengakuannya sendiri, pada awalnya ia merasa tidak senang. "Ketika saya pertama kali bergabung dalam sebuah pertemuan, saya benar-benar pemalu dan tidak nyaman dengan suara saya sendiri," ucapnya.

"Bayangkan saja, begitu banyak ide yang dapat dikembangkan jika kita memiliki orang-orang dari semua lapisan masyarakat yang datang dengan solusi untuk masalah yang mereka alami."

"Saya berpikir, 'Apa yang dapat saya sumbangkan di antara banyaknya orang yang jauh lebih pintar dan lebih tua serta lebih berpengalaman daripada saya?” tanyanya, "Baru setelah saya melakukan beberapa pertemuan, saya akhirnya memberanikan diri untuk menyadari, sebenarnya, saya dapat mewakili pandangan dalam percakapan ini yang tidak pernah terwakili," papar, Karlie.

Bagian dari tujuannya mendirikan Kode With Klossy adalah untuk memberikan kepercayaan diri kepada para wanita muda untuk mengenali potensi mereka sendiri dan membela apa yang mereka yakini, terlepas dari apakah mereka akhirnya bekerja di bidang sains, teknik, atau disiplin ilmu lainnya. 

"Saya masih ingat bagaimana perasaan saya ketika membuka pertunjukan pertama saya pada usia 15 - sangat kuat, dan masih jauh dari pengalaman," kenangnya. "Saya pikir ada paralel dengan jenis realisasi diri yang dialami beberapa gadis di komunitas kami - seperti ada sesuatu yang berubah di dalam diri mereka."

Courtesy of BAZAAR UK

Karlie berusia 30 tahun pada bulan Agustus, ia telah menjadi sorotan publik selama lebih dari setengah masa hidupnya. Ia tetap aktif di media sosial, meskipun sejak menikah pada 2018 (suaminya adalah Joshua Kushner, saudara Demokrat dari menantu Donald Trump) dan Karlie melahirkan seorang putra bernama Levi tahun lalu, ia lebih berhati-hati dengan apa yang ia ungkapkan tentang dirinya sendiri. 

"Saya telah belajar untuk menemukan keseimbangan dan untuk memiliki privasi dari hidup yang hanya menjadi milik saya," ucapnya. Ia lantas meneruskan, "Saya percaya jika Anda menggunakannya dengan penuh intensi, teknologi bisa menjadi kekuatan untuk kebaikan."

Baca juga:

Alasan Karlie Kloss Meninggalkan Victoria’s Secret

Lihat Gaya Rambut Bob yang Akan Jadi Tren Milik Karlie Kloss

(Penulis: Frances Hedges; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Diah Pithaloka; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)