Marilyn Monroe. Ia adalah sosok pirang ikonis yang pamungkas, bahkan 60 tahun setelah kematiannya, figurnya ia masih begitu kukuh.
Pin-up Hollywood dan simbol seksnya yang paling abadi tetap menjadi sumber daya tarik dan subjek film dokumenter yang tak terhitung jumlahnya. Dan yang terbaru hadir pada minggu ini adalah Blonde, diadaptasi dari 2000 Pulitzer Prize-shortlisted novel by Joyce Carol Oates film ini dibintangi oleh Ana de Armas
Baca juga: Kini Anda Dapat Tinggal di Bungalow Marilyn Monroe
Mengapa setelah bertahun-tahun kemudian, kita masih membongkar kehidupan wanita ini, dan masih mencari cara baru untuk memahaminya?
Mungkin karena kisah Marilyn telah menjadi salah satu kisah paling menarik di Hollywood. Kematiannya yang prematur, dan bisa dibilang misterius, pada usia 36, menjadikan Marilyn sebagai sosok yang tragis; simbol sistem studio eksploitatif dan kebencian terhadap wanita yang mendarah daging. Kami melihatnya sebagai sosok wanita yang dilecehkan oleh pria kuat. Dikemas dalam lanskap feminis yang lebih bernuansa, kita juga dapat melihat seorang aktris berusaha mati-matian untuk dianggap serius, dan tidak dinilai hanya dari penampilannya.
Karya Andrew Dominik dalam film Blonde ini menghadirkan lebih banyak sisi twisted horror daripada hanya sebuah biografi – mengambil novel Joyce dan menyinari lensa retrospektif pada kehidupan Marilyn. Ini adalah tur-de-force yang mengesankan, mengambil hidupnya dari gadis muda yang ditinggalkan, hingga saat-saat terakhirnya. Tapi apa kebenaran di balik kisah itu?
Kehidupan awal
Seperti yang dijelaskan oleh Elton John's dalam Candle in the Wind , Marilyn Monroe lahir sebagai Norma Jean Baker, pada tahun 1926. Ia memiliki masalah yang mengharuskannya berpindah-pindah antara panti asuhan satu dan yang lainnya. Ibunya, yang bernama Monroe, secara mental tidak sehat hampir sepanjang hidup Marilyn.
Dalam wawancara selanjutnya dengan bintang tersebut dan juga orang-orang terdekatnya, menyiratkan bahwa ia telah mengalami pelecehan seksual setidaknya di dua panti asuhan, ketika ia masih kecil. Kebutuhan akan keamanan di tengah gejolak dan rasa sakit pada masa kecilnya mungkin telah membuatnya menikah dengan seorang putra tetangganya yang berusia 21 tahun, bernama James Doughty, tepat setelah ulang tahunnya yang ke-16. Marilyn putus sekolah untuk akhirnya menjadi ibu rumah tangga, tetapi pernikahannya hanya bertahan setahun.
Peran terobosan
Marilyn menandatangani kontrak model pada tahun 1940-an dan menghabiskan sebagian besar dekade ini untuk bekerja sebagai bintang pin-up, setelah meluruskan rambutnya dan mewarnainya menjadi pirang, ia ingin menjadi seorang selebriti dan ia dikontrak oleh studio Fox, di mana ia diberi nama panggung Marilyn Monroe - tetapi pada tahun 1947, ia dikeluarkan setelah beberapa peran kecil. Pada tahun 1948, studio Columbia mengambil kontraknya, mewarnai rambutnya menjadi platinum blonde dan membentuknya menjadi bintang seperti yang kita kenal sekarang.
Di sinilah ia membuat penampilan pertamanya yang terkenal (walaupun belum besar), dalam film ikonis All About Eve dan The Asphalt Jungle (keduanya dirilis tahun 1950). Tepat ketika Marilyn mulai menaiki tangga Hollywood, ia memiliki apa yang mungkin dilihat sebagai skandal sex tape versi 1950-an, ketika terungkap bahwa ia berpose untuk nude calendar selama hari-hari modelingnya. Bahkan seperti sex tape Kim Kardashian dan Paris Hilton, skandal nude calendar tidak mematahkan kariernya: justru itu berhasil.
Figur pirang yang menakjubkan
Mungkin itu bukan yang dia inginkan, tetapi daya tarik seks Marilyn menjadi mata uang abadinya selama tahun 1950-an. Sebuah dekade di mana ia menjadi salah satu aktris paling terkenal di Hollywood. Skandal nude calendar menjadi lelucon yang ia lakoni. Ketika seorang reporter bertanya apakah benar bahwa ia tidak mengenakan apa-apa selama syuting, Marilyn yang populer berkata: “Tidak, saya menyalakan radio."
Pesona dan humornya membantu mengukir relung untuknya sebagai 'si pirang bodoh'. Ia memainkan peran ini dalam beberapa filmnya yang paling terkenal – Gentlemen Prefer Blondes (1953), How To Marry a Millionaire (1953) dan The Seven Year Itch (1955) belum lagi yang paling tragis dari semuanya, berjudul Sugar Cane karya Billy Wilder (1959) Some Like It Hot. Ia memenangkan piala penghargaan untuk peran tersebut.
Ia adalah seorang superstar pada saat itu, yang dikenal karena pernikahannya dengan pensiunan raksasa baseball Joe DiMaggio seperti halnya untuk daya tarik seks dan film-film blockbusternya. Tapi ia semakin tidak bahagia. Begitu banyak dari apa yang tampak sukses secara materi namun mendustakan kesengsaraan pribadinya. Pernikahannya dengan Joe bermasalah, dan ia frustasi dengan bagian yang ditawarkan ("lelah dengan peran seks lama yang sama") yang mengakibatkan penangguhannya karena menolak pekerjaan.
Seorang bintang yang serius
Pada tahun 1954, setelah sembilan bulan menikah, Marilyn menceraikan Joe. Pada tahun 1955, dengan fotografer Milton Greene, ia mendirikan perusahaan produksi sendiri – sebuah langkah modern yang mengesankan. Itu memungkinkannya untuk menegosiasikan kembali kontrak baru dengan Fox, yang memberinya kendali lebih besar atas proyek yang ia pilih.
Selama akhir tahun 1950-an, ia pindah ke Manhattan untuk belajar akting di Institut Lee Strasbourg ternama, dan menikah dengan dramawan legendaris Arthur Miller pada tahun 1956. Marilyn melobi untuk peran yang lebih dramatis, yang mengesankan dengan salah satu scene di Halte Bus, tetapi masih diganggu oleh tuntutan baginya untuk kembali ke sosok ‘bombshell’ nya; seperti yang dikatakan Laurence Olivier kepadanya di lokasi syuting The Prince and the Showgirl: "Yang harus Anda lakukan hanyalah menjadi seksi."
Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, pernikahannya dengan Arthur berakhir, perilaku Marilyn menjadi semakin tidak menentu dan kesehatannya terganggu. Ia dipecat dari film terakhirnya - Something’s Gotta Give - hanya berjarak beberapa bulan sebelum kematiannya.
Kematian yang kontroversial
Marilyn Monroe ditemukan tewas dini hari pada Minggu 5 Mei 1962, dalam usia 36 tahun. Ia dinyatakan bunuh diri pada saat itu, dan meninggal karena overdosis, meskipun banyak teori konspirasi mengelilinginya.
Di antara rumor tersebut, terungkap bahwa penyebab kematian Marilyn entah bagaimana ditutupi oleh saudara-saudara John (presiden AS saat itu John F. Kennedy, dan saudaranya, Jaksa Agung AS Robert F. Kennedy) dengan siapa ia diduga berselingkuh. Marilyn terkenal menyanyikan 'Happy Birthday' untuk presiden dalam gaun yang sekarang diabadikan dalam Ripley's Believe it or Not - dan baru-baru ini dikenakan oleh Kim Kardashian.
Begitu lazimnya teori-teori ini sehingga penyelidikan atas kematiannya dibuka kembali pada tahun 1982, meskipun tidak ada kesimpulan baru yang dicapai. Beberapa penulis, reporter, dan penyelidik sejak itu mencoba mengungkap misteri kematiannya, meskipun kenyataan yang menyedihkan mungkin bahwa ia memang bunuh diri.
Misteri atau tidak, hidupnya sangat singkat sebelum salah satu dari kita melihat apa yang sebenarnya ia lakukan dari mulai karir dan ambisinya yang tidak terpenuhi. Ini mungkin menjelaskan mengapa kita masih terus mencoba memahami sosok Marilyn Monroe.
'Blonde' telah tayang di bioskop dan akan tersedia streaming di Netflix.
Baca juga:
Kim Kardashian Menggandeng Pete Davidson di Met Gala dengan Gaun Vintage Marilyn Monroe
10 Dress yang Diakui Paling Seksi Sepanjang Masa
(Penulis: Marie-Claire Chappet; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Diah Pithaloka; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)