Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Ini Perbedaan Sparkling Wine dengan Champagne, Prosecco, dan Cava, Serupa Tapi Tak Sama

Semua champagne adalah sparkling wine, tetapi tidak semua sparkling wine adalah champagne.

Ini Perbedaan Sparkling Wine dengan Champagne, Prosecco, dan Cava, Serupa Tapi Tak Sama
Courtesy of Food and Wine

Minuman berkarbonasi seperti sparkling wine kerap identik dengan selebrasi, elegansi, dan kemewahan. Namun, tak sedikit pula orang yang menyebut semua wine berbuih dengan sebutan “champagne” padahal kenyataannya jenis-jenis minuman ini jauh lebih kompleks. Champagne, Prosecco, dan Cava memang termasuk dalam kategori sparkling wine, namun ketiganya memiliki karakter, metode produksi, dan identitas geografis yang sangat berbeda. Untuk memahami perbedaan mendasar di antara ketiganya, kita perlu menelusuri asal-usul, bahan baku, teknik fermentasi, serta cita rasa khas dari masing-masing jenis.

Apa Itu Sparkling Wine?

Courtesy of World of Fine Wine

Secara umum, sparkling wine adalah jenis anggur yang mengandung karbon dioksida sehingga menghasilkan sensasi bergelembung atau berbuih. Karbonasi ini bisa terjadi secara alami melalui proses fermentasi, atau ditambahkan secara artifisial. Sparkling wine dapat berwarna putih, rosé, bahkan merah, dan memiliki variasi tingkat keasaman, manis, serta kadar alkohol.

Yang membedakan sparkling wine dari jenis wine lainnya adalah metode fermentasi sekunder yang digunakan untuk menghasilkan gelembung. Dua metode paling umum adalah metode tradisional (Méthode Traditionnelle) dan metode tangki (Charmat method). Meskipun semua Champagne termasuk sparkling wine, tidak semua sparkling wine boleh disebut dengan sebutan Champagne. Di sinilah peran penting teknik produksi mulai terlihat.

Champagne

Courtesy of Pexels/Sabel Blanco

Champagne adalah jenis sparkling wine paling prestisius yang hanya boleh diproduksi di kawasan Champagne, Prancis timur laut. Sesuai regulasi ketat dari French Wine Law, Champagne harus diproduksi menggunakan metode tradisional, yakni fermentasi kedua dilakukan langsung di dalam botol.

Champagne umumnya dibuat dari tiga varietas anggur utama yaitu Chardonnay, Pinot Noir, dan Pinot Meunier. Kombinasi dari ketiganya sering digunakan, meskipun ada pula gaya spesifik seperti Blanc de Blancs (hanya Chardonnay) atau Blanc de Noirs (Pinot Noir dan/atau Pinot Meunier). Untuk menjamin kualitas, Champagne non-vintage wajib disimpan minimal 15 bulan, sementara versi vintage harus berumur setidaknya tiga tahun sebelum dilepas ke pasar.

Dari segi rasa, Champagne dikenal dengan keasaman yang segar, karakter mineral yang elegan, serta aroma brioche, kacang almon, apel, dan jeruk yang kompleks. Citra mewah Champagne tidak hanya berasal dari rasa, tetapi juga dari proses produksinya yang teliti dan waktu penyimpanannya yang panjang sehingga menjadikannya sparkling wine dengan harga paling tinggi dan reputasi paling bergengsi di dunia.

Prosecco

Courtesy of Wine Folly

Berbeda dengan Champagne, Prosecco berasal dari wilayah Veneto dan Friuli-Venezia Giulia di Italia timur laut. Prosecco dibuat dari anggur Glera dan diproduksi menggunakan metode tangki, di mana fermentasi kedua dilakukan dalam tangki baja besar, bukan di dalam botol.

Metode ini menghasilkan sparkling wine yang lebih ringan dengan rasa buah-buahan dan mudah dinikmati. Prosecco menawarkan aroma apel hijau, pir, bunga honeysuckle, dan juga buah jeruk. Rasa yang lebih manis dibandingkan Champagne membuatnya cocok untuk konsumsi harian maupun campuran koktail seperti Bellini atau Aperol Spritz.

Prosecco biasanya tidak mengalami proses penuaan yang lama seperti Champagne. Karena itu, wine ini paling nikmat diminum saat masih muda agar kesegarannya tetap terjaga. Versi premium seperti Prosecco Superiore DOCG dari kawasan perbukitan Conegliano dan Valdobbiadene menawarkan struktur rasa yang lebih kompleks.

Cava

Courtesy of Pexels/Mike Bird

Terakhir yaitu Cava. Cava adalah sparkling wine asal Spanyol yang utamanya diproduksi di wilayah Catalonia, di sekitar kota Sant Sadurní d’Anoia. Sama seperti Champagne, Cava dibuat dengan metode tradisional yang memberikan gelembung halus dan cita rasa mendalam. Namun, perbedaan utama terletak pada jenis anggur yang digunakan yakni Macabeo, Xarel·lo, dan Parellada.

Cava umumnya memiliki rasa yang lebih kering dibandingkan Prosecco, dengan aroma jeruk, apel hijau, kacang, dan aroma smokey dari proses penuaan botolnya. Walau Cava tersedia dalam banyak varian terjangkau, kategori premium seperti Gran Reserva atau Paraje Calificado menyajikan kualitas tinggi dengan waktu penyimpanan minimal 30 bulan.

Cava kerap dianggap underrated secara global, tetapi menawarkan kualitas luar biasa dengan harga yang relatif lebih bersahabat dibanding Champagne. Kemampuannya berpasangan dengan berbagai makanan, mulai dari tapas hingga seafood, menjadikannya pilihan yang sangat fleksibel untuk dinikmati.

Di luar ketiga nama besar tadi, banyak wilayah lain juga memproduksi sparkling wine berkualitas tinggi. Amerika Serikat, khususnya California, memiliki reputasi baik dengan penggunaan metode tradisional dan French Wine. Wilayah seperti Tasmania (Australia), Western Cape (Afrika Selatan), dan Sussex (Inggris) juga mulai dikenal berkat produk sparkling mereka yang inovatif dan penuh karakter.

Wine-wine ini biasanya diberi label “sparkling wine” tanpa nama wilayah spesifik namun mampu menyajikan keragaman gaya dari yang ringan dan citrusy hingga yang kompleks dan bertekstur.

Choose your sparkle

Courtesy of Wine Country

Last but not least, apapun momen yang ingin dirayakan, entah pernikahan, ulang tahun, atau sekadar akhir pekan, rasanya akan selalu ada alasan untuk menikmati sparkling wine yang tepat sesuai dengan momen bahkan anggaran Anda. Champagne menyuguhkan kemewahan klasik dengan kedalaman rasa yang luar biasa. Prosecco menghadirkan karakter muda, segar, dan mudah didekati. Sementara Cava menawarkan keseimbangan antara kualitas dan harga lewat pendekatan tradisional khas Spanyol. Just choose your sparkle! Sebab dalam tiap gelembung yang naik ke permukaan, tersimpan warisan budaya dan keahlian yang patut dirayakan.