Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Ini Perbedaan Sparkling Wine dengan Champagne, Prosecco, dan Cava, Serupa Tapi Tak Sama

Semua champagne adalah sparkling wine, tetapi tidak semua sparkling wine adalah champagne.

Ini Perbedaan Sparkling Wine dengan Champagne, Prosecco, dan Cava, Serupa Tapi Tak Sama

Sebuah pertanyaan yang cukup sering ditanyakan adalah, “apa perbedaan antara Sparkling wine dan Champagne? Atau, apa perbedaan antara Sparkling Wine dan Prosecco? Atau, apa perbedaan antara Sparkling wine dan Cava? Jawaban mudah dan singkatnya adalah Champagne berasal dari Prancis, Cava dari Spanyol, dan Prosecco dari Italia. Ketiga jenis anggur ini tergolong ke dalam Sparkling wine. Lalu, apa yang membedakannya?


Untuk memperjelas perbedaan di antara satu yang lainnya, berikut ini Bazaar telah merangkum apa itu Sparkling wine dan perbedaannya dengan Champagne, Cava, dan Prosecco?


Perbedaan Champagne, Sparkling wine, Prosecco, dan Cava


Semua Champagne adalah Sparkling wine, tetapi tidak semua Sparkling wine adalah Champagne. Itu karena, Sparkling wine adalah istilah umum yang digunakan untuk menamai segala wine bersoda. Ada beberapa jenis Sparkling wine, yang paling umum: Champagne, Cava, dan Prosecco.

Terdapat dua hal yang jelas membedakan di antara jenis-jenis wine tersebut, yaitu daerah asal pembuatannya dan jenis anggur yang digunakan.

Champagne adalah Sparkling wine yang berasal dari Prancis. Champagne hanya bisa disebut Champagne jika berasal dari wilayah Champagne di wilayah timur laut Prancis. Biasanya, Champagne dibuat menggunakan anggur Pinot Noir, Pinot Meunier, atau Chardonnay

Champagne dibuat dengan menggunakan metode champenoise. Metode ini melakukan dua kali proses fermentasi, dimana fermentasi kedua dilakukan di botol. Hal ini jelas membuat produksi Champagne membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, pembuatan Champagne juga diawasi ketat oleh Appellation d'Origine Controlée (AOC), dari awal proses penanaman anggur hingga proses pembuatan. Jadi wajar bila Champagne memiliki harga yang tergolong mahal. 

Lain halnya dengan Prosecco yang diproduksi di wilayah timur laut Italia, tepatnya di daerah bernama Veneto, yang menggunakan jenis anggur Glera. Kebanyakan Prosecco dibuat dengan metode Charmat, atau disebut juga dengan metode tangki, dimana fermentasi kedua dilakukan di dalam tangki besar sebelum dimasukkan ke botol. Ini terhitung metode yang lebih murah dan lebih cepat. 

Sementara itu, Cava adalah Sparkling wine yang berasal dari Spanyol. Cava  menjalani proses produksi yang sama seperti Champagne, namun menggunakan varietas anggur lokal, seperti Macabeu, Parellada dan Xarel·lo. Akan tetapi, di luar wilayah Prancis, metode ini tidak dapat disebut sebagai metode champenoise, pasalnya, itu menjadi salah satu metode khas yang meningkatkan harga Champagne, melainkan disebut sebagai methode traditionnelle


Apakah ada perbedaan rasa di antara ketiganya?


Ketiganya, Champagne, Prosecco, dan Cava, masing-masing memiliki rasa khasnya tersendiri. Rasa Champagne bisa dikatakan lebih rich dan complex, karena metode champenoise pada proses pembuatannya. Jane Parkinson, ahli wine, mengambil contoh jenis sampanye dry white yang biasanya memiliki rasa toasty dan buttery yang khas dengan perisa buah citrus. Sedangkan Cava biasanya memiliki rasa asam yang khas, namun terkadang juga terasa toasty. Lain halnya untuk Prosecco yang umumnya memiliki rasa seperti buah pir dan beraroma wangi bunga. 


Kapan saat yang cocok untuk menikmati Sparkling wine?


Menurut Jane, Champagne tidak harus diminum hanya saat perayaan atau pesta besar saja, tetapi Anda dapat menikmati minuman wine kapan saja. "Saya biasanya menikmati segelas sampanye kapan saja, bahkan saat tengah malam sekalipun," ujar Jane.

Sementara untuk Prosecco biasanya disajikan semata-mata untuk segera diteguk, tidak untuk diresapi rasanya, dan lebih cocok diminum saat pesta besar. Umumnya, Prosecco juga memiliki rasa yang tidak terlalu manis. Jane menambahkan, Cava lebih cocok untuk dinikmati saat bersantai atau piknik, sehingga akan sangat enak diminum sembari menikmati berbagai macam makanan ringan. 


Lalu, makanan apa saja yang tepat untuk disandingkan bersama Sparkling wine?


Champagne sangat serbaguna untuk dipasangkan dengan makanan apa pun. Meski begitu, Champagne terkenal cocok disandingkan dengan tiram, tuna, kaviar, dan hampir semua jenis makanan laut. Disamping itu, champagne juga sangat cocok diminum bersama dengan kentang goreng dan ayam goreng. Keasaman sampanye dapat membilas mulut dari rasa berminyak kentang goreng dan ayam goreng. Sampanye juga merupakan pilihan wine terbaik untuk disandingkan dengan dessert berbahan dasar buah seperti strawberry tarts, crêpes and buttery shortbread biscuits.

Lain halnya dengan Cava, wine ini sangat cocok diminum saat bersantai atau piknik. Jadi sangat tepat disandingkan dengan makanan ringan, seperti potato chips, keripik, dan almond


Karena Prosecco memiliki rasa yang tidak terlalu manis, jadi wine ini akan sangat pas bila disajikan bersama kue semacam panttone atau stuffed mushrooms

(Teaser: Photo by Inga Seliverstova on Pexels)