“Buatkan saya wewangian yang berbau seperti cinta,” ungkapan itulah yang pernah terlontar dari bibir seorang Christian Dior. Setelah melewati masa-masa kelam akibat perang dunia kedua, salah satu mahakarya wewangian paling ikonis bertajuk Miss Dior pun tercipta di tahun 1947 hasil dari dorongan yang luar biasa akan keinginan yang kuat untuk mengembalikan keajaiban ke dalam kehidupan wanita.
Dan masih dengan spirit yang sama yaitu untuk menyebarkan kebahagiaan dan optimisme, terutama di waktu sukar akibat dari pandemi yang melanda muka bumi, Dior kembali merilis interpretasi terbaru dari wewangian Miss Dior yang mengundang Anda untuk menemukan kembali semua keindahan dunia dan cinta melalui semerbak aroma dari berbagai perpaduan bunga yang menyatu dalam sebuket bunga.
Diramu dari peleburan berbagai jenis puspa, mulai dari centifolia rose yang menawarkan nuansa sensual, kemudian hadir pula salah satu bunga favorit Christian Dior, lily of the valley yang menambah kesan ringan dan ceria, serta peony yang feminin, seluruh aroma ini kemudian diikat menjadi satu kesatuan lewat hadirnya aroma sandalwood yang lembut yang dipilih menjadi base notes.
Namun semua perpaduan itu terasa belum lengkap, bak teka-teki yang belum berhasil terpecahkan, akhirnya kunci utama yang menyatukan segalanya datang dari injeksi mawar “Sweet Love” yang diinvensi oleh pembuat pafrum untuk Dior, François Demachy ketika ia sedang berjalan-jalan bersama rekan lamanya, Carole Biancalana di Grasse pada bulan April 2020 silam.
Di tengah dirinya menikmati keindahan hamparan alam tak jauh dari Fontaines Parfumées, François menemukan sekuntum mawar yang tak ia kenali tumbuh di kebun milik Carole. Berhasil menarik perhatiannya bukan hanya karena penampilannya yang indah, aromanya yang terasa seperti perpaduan antara velvety dan fruity, tajam namun elegan mampu menawarkan pengalaman olfaktori yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
“Mawar ‘Sweet Love’, yang namanya sangat cocok dengan tampilannya adalah sebuah penemuan baru bagi saya. Pertama-tama saya pikir itu terlihat sangat indah karena kelopak warna pink-nya yang seperti mutiara. Namun tak sampai di situ saja, aroma yang ditawarkan oleh mawar tersebut membuat saya terkejut. Sungguh mengingatkan saya pada semangat, kekuatan dengan sentuhan rasa manis yang tak terduga. Dan ini menjadi titik awal lahirnya Eau de Parfum rilisan terbaru ini. Saya ingin menyelimutinya dengan aroma bunga yang menawarkan nuansa elegan, sensual namun juga ringan,” cerita François.
Tak hanya kisah di balik perjalanan François dalam menciptakan wewangian terbaru ini saja yang terasa istimewa, perihal tampilan eksterior, rasanya Dior memang tak pernah tanggung-tanggung dalam menghadirkan yang terbaik dari antara yang terbaik bagi pelanggan setianya.
Hadir dalam wadah kaca yang sangat elegan, penampilannya kemudian dipermanis lewat aksentuasi pita yang terikat rapi di bagian leher botol. Diproduksi di salah satu studio rahasia pembuat pita terbesar di Prancis, proses pembuatan pita yang dibuat dengan alat tenun kayu tradisional tersebut membutuhkan waktu berbulan-bulan dan melibatkan sekitar 396 benang dan 12.000 persilangan benang hingga akhirnya bisa menciptakan ilusi bunga pastel yang dapat ditemukan tersebar dan menghias tiap pita yang dibuat dari bahan jacquard tersebut.
Membutuhkan kreativitas, waktu, dan perhatian penuh, tak heran kreasi terbaru dari Miss Dior ini memang terasa sangat eksotis dan elegan.
Baca juga:
Bagaimana Cara Memakai Parfum yang Benar?
Cara Menyesuaikan Aroma Parfum Anda untuk Setiap Musim
(Foto: Courtesy of Dior)