Milan adalah pusat gaya elegan, di mana material berkualitas dan tailoring yang terdepan. Dan untuk musim semi 2021, desainer di kota ini menampilkan kombinasi keduanya dengan semarak. Lihat 5 tampilan terbaik dari setiap koleksi.
Dolce & Gabbana
Musim semi 2021 akan selalu diingat dengan betapa menakjubkannya koleksi patchwork Dolce & Gabbana, yang berhasil membuktikan bagaimana para fashionista bisa menyesuaikan diri dengan keadaan di luar kehendak mereka di musim ini.
Rumah mode ini termasuk yang turut merasakan dampak kesulitan bahan baku diakibatkan terjadinya pandemi, sehingga harus menggunakan bahan yang memang sudah ada. Yang kemudian diekspresikan lewat bahan brokat mewah, sutra motif floral, dan bahan chiffon.
Upaya keduanya kemudian terbayar dengan sukses, karena mereka berhasil menampilkan aspek identitas lain dari sisi rumah mode Dolce. Format pakaian seperti gaun bustier dan slit yang terbelah dari paha ke bawah kaki, namun sayangnya mereka kurang terlihat jelas saat digabungkan dengan print sang rumah mode. —Leah Melby Clinton
Alberta Ferretti
Setelah New York dan London memamerkan koleksi mereka secara singkat dikarenakan pandemi di musim ini, sangatlah segar untuk bisa melihat koleksi secara penuh berjalan di atas runway di depan para editor dan buyer yang mengenakan masker perlindungan diri.
Alberta Ferretti termasuk yang terakhir yang memilih untuk mengadakan pergelaran secara fisik. Di koleksi ini ada banyak pakaian yang dibuat dengan teknik crocheted untuk vakansi, bahan ringan yang dapat mendukung suasana kerja di musim panas nanti, dan slip dress untuk dikenakan di atas bikini dengan sepatu hak tinggi.
Ada juga celana panjang bahan linen, gaun maxi, dan kemeja button up dengan siluet boxy yang dapat dikenakan dengan kancing terbuka untuk menyambut udara yang segar. Koleksi ini memiliki sekumpulan pakaian untuk dikenakan di bawah sinar matahari, di tempat di mana kebahagiaan dan aura romantis akan dirasakan. —Leah Melby Clinton
Fendi
Visi dan introspektif yang dilakukan oleh Silvia Venturini Fendi untuk koleksi musim semi 2021 merupakan metafora dari era social distancing yang kita hadapi. Saat mendirikan koleksi ini, ia banyak melihat dunia hanya dari jendela kamat tidurnya.
Inspirasi yang ia lihat dari jendela miliknya, benar-benar diterjemahkan secara harfiah di atas gaun-gaun bermotif yang ia pamerkan. Ada juga beragam busana bahan transparan dan tekstur material khas Italia seperti renda, latticework fur, dan bunga yang ditumpahkan di atas lapisan yang menyerupai cahaya dan semburat warna.
Bahkan, tas signature sang rumah mode juga mengalami modifikasi dengan infusi unsur jendela, yang disempurnakan dengan bahan renda di bagian luar. —Alison S. Cohn
Brunello Cucinelli
Kumpulan pakaian basic yang terelevasi dengan detail spesial adalah keahlian milik Brunello Cucinelli, dan ia kembali melakukannya di koleksinya kali ini. Ia mempersembahkan koleksi bertajuk Pure Spirit yang berfokus di siluet rileks, spektrum warna lembut, dan percampuran tekstur.
Sebuah mantel bahan kulit menambah sentuhan akhir yang glamor, hingga sweater sederhana ala baju nelayan, sekaligus bahan sequin yarns yang diikat bersamaan di bawah setelan jas bahan linen. Bahkan, sebuah sweater bahan rajut yang digabungkan dengan luaran jubah bahan sutra tak kalah menciptakan glamorama di tengah busana subtil.
Setiap busana di koleksi ini menciptakan aura elegan yang tak banyak bicara, di sini Brunello berhasil membuktikan bahwa akan ada kecantikan di balik keindahan kesederhanaan. —Barry Samaha.
Redemption
Selama beberapa tahun belakangan, brand sustainable Redemption sudah menunjukkan koleksi beraliran rock n' roll di Paris Fashion Week, namun untuk koleksi musim semi 2021 sang direktur kreatif Bebe Moratti memutuskan untuk menetap di rumahnya, dengan membuat fashion film di sebuah country estate yang berlokasi di Lombardy.
Para model terlihat menakjubkan dengan gaun high slit panjang yang dikemas menggunakan warna merah muda neon dan biru elektrik, blazer berukuran besar dengan celana pendek denim, dan blazer motif kulit zebra. Sepatu boots yang dibalut kulit phyton di koleksi ini merupakan kulit vegan, yang adalah hasil kolaborasi dengan brand Aera dan dibuat menggunakan material kompos meliputi jagung, kayu, dan katun.
Bahkan faktanya, mayoritas dari koleksi ini terbuat dari sequin hasil metode upcycled, dan sudah memiliki sertifikat material organik, yang menunjukkan tak ada hal yang lebih sensual dari pada busana indah yang dibuat dengan pertanggung jawaban tinggi terhadap lingkungan. —Barry Samaha
(Penulis: Kerry Pierri, Barry Samaha, Carrie Goldberg, Alison S. Cohn, & Leah Melby Clinton; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Astrid Bestari; Foto: Courtesy of Bazaar US)