Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kapan Instagram Akan Menghapus Fitur 'Likes'?

Dikabarkan akan segera diberlakukan.

Kapan Instagram Akan Menghapus Fitur 'Likes'?

Pasti Anda telah mendengar kabar mengenai fitur likes yang akan dihapuskan dari Instagram? Apa jadinya Instagram tanpa fitur notifikasi tersebut? Bagaimanapun keputusan ini telah dipikirkan matang oleh pihak Instagram.



Kabar ini pertama kali diberitakan April 2019 silam. Kemudian, dilanjutkan dengan uji coba penghapusan fitur likes untuk pertama kalinya di Kanada, Amerika Serikat.

Belum genap dua bulan lalu, Instagram kembali melakukan uji coba tersebut. Australia, Brazil, dan Thailand, menjadi sejumlah nama negara dimana penghapusan fitur likes di Instagram dicoba diberlakukan.



Responnya beragam. Ada yang mengecam. Ada pula yang mendukung keputusan dari pihak Instagram ini.

Dan faktanya, ada sebagian besar yang berharap dihapuskannya fitur likes di Instagram akan segera diteruskan hingga ke seluruh belahan dunia hingga seterusnya.

“Kami melakukan uji coba ini dengan tujuan agar para pemilik akun lebih fokus ke unggahan foto dan video yang mereka posting Instagram, serta didasari oleh rasa suka terhadap unggahan tersebut. Bukan kepada jumlah likes yang didapatkan,” Demikian pernyataan yang diberikan pihak Instagram saat pertama kali menyelenggarakan konfrensi pers mengenai rencana dihapuskannya fitur likes.



Ditinjau dari sisi psikologi, ternyata fitur likes berpengaruh terhadap kondisi mental sebagian besar para pengguna sosial media Instagram. Tidak sedikit yang mengalami keresahan atau depresi saat mereka mendapatkan jumlah likes di bawah ekspektasi mereka.

Lebih parahnya, beberapa dari para penggunanya langsung menghapus unggahan foto dan video mereka, saat mengetahui jumlah likes yang tidak seberapa. Ironis!

Kondisi ini turut meresahkan pihak yang menciptakan Instagram sendiri. Mengingat Instagram diciptakan sebagai wadah bersosial media berbasis inspirasi visual. Dimana, para penggunanya dapat membagikan hal favorit mereka melalui foto maupun video.

Bukannya berbalik arah menyerang kondisi kejiwaan diri. “Isu mengenai mental kejiwaan dekat dengan kehidupan sehari-hari, termasuk sosial media. Untuk seseorang menjadi narsistik. Secara psikologi, orang tersebut telah melalui beberapa tahapan,” ujar Addi Chandra, psikolog muda pendiri yayasan Heart of People saat ditemui Bazaar.

“Untuk seseorang menjadi narsis dan fokus terhadap diri sendiri. Tidak ada lagi rasa empati dan simpati di dalam dirinya. Dan, ini banyak terjadi kepada para pengguna Instagram,” lanjutnya.



Isu mengenai kesehatan mental ini tidak hanya diungkapkan oleh para ahli. Sebagian besar kalangan umum juga menyadarinya. Bahkan, beberapa memutuskan untuk tidak lagi memiliki akun sosial media.

Akan tetapi, untuk sebagian pengguna sosial media seperti para influencer yang menjadikan Instagram sebagai wadah mata pencaharian mereka menjadi kuatir. Mereka mengecam keputusan dari pihak Instagram.

Untuk beberapa saat, keputusan Instagram menghapus fitur likes sempat diprediksikan batal. Tetapi, dengan adanya uji coba penghapusan fitur likes yang belum lama terjadi.

Instagram dikabarkan akan segera melaksanakan keputusan tersebut. Kita tunggu tanggal mainnya.


(Foto: Courtesy of Instagram @yosoyalbertbelmonte, @judithandrolfe, @callidesigner, @marc, @honeydee1972)

Narasumber: Addi Chandra, Psikolog & founder yayasan Heart of People