Menemui chef yang mengelola enam restoran tentunya tidak mudah. Namun beruntung Bazaar berkesempatan bertemu dengan Will Meyrick ketika tengah hadir di Jakarta dalam rangka kitchen session di E&O, salah satu restorannya di Jakarta yang dikelola bersama The Union Group. Dalam kitchen session tersebut, Will khusus memasak beberapa menu populer di Sarong dipadukan dengan menu baru untuk para penggemar kulinernya di Jakarta.
Sebelum ia sibuk di dapur Bazaar berkesempatan mewawancarai sosok yang dikenal sebagai street food chef ini. Berikut hasil perbincangan singkat Bazaar bersama chef Will Meyrick.
Harper's Bazaar: Bisakah Anda jelaskan sedikit mengenai sesi istimewa malam ini?
Will Meyrick: Malam ini saya akan membawa menu favorit salah satu restoran saya di Bali, Sarong. Selain itu juga ada beberapa menu baru yang terinspirasi dari perjalanan saya ke Thailand. Jadi bisa dibilang banyak makanan yang disajikan malam nanti memiliki infusi Thailand. Menu-menu ini beberapa juga mungkin akan dimasukan dalam menu baru di E&O.
HB: Apa rencana Anda ke depan?
WM: Saya akan membuka sebuah restoran baru di Bali, bernama Tiger Palm, di bulan Oktober nanti. Selain itu saya juga tengah mempersiapkan cooking school di daerah Mengwi. Saya juga punya rencana mengenai cookbook dan tv show.
HB: Apakah Anda memiliki orang yang ingin Anda ajak memasak bersama?
WM: Saya ingin memasak Mario Batali, Anthony Bourdain, dan Jamie Oliver. Ini bukan tentang hidangannya. Melainkan tentang karakter, Saya membayangkan tipe orang yang ingin saya ajak dalam BBQ bersama.
HB: Apa signature flavor Anda?
WM: Makanan saya selalu kaya rasa dan kaya rempah. Untuk signature dish saya tentunya adalah street food.
HB: Karena Anda terkenal sebagai street food chef, bisakah Anda rekomendasikan lokasi street food di Jakarta?
WM: Tentu saja! Anda bisa menemukan asinan yang lezat di kawasan Blok M. Sementara itu ada Bebek Madura yang super lezat dan pedas di daerah Jakarta Utara. Terakhir, coba Soto Betawi yang dijual di gang sempit tak jauh dari Museum Fatahillah. Mereka adalah contoh harta karun tersembunyi dalam hidangan kuliner Jakarta.
(Daniar Cikita. Foto: Dok. Sarong Group)