Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Apakah Masker LED Bisa Memperburuk Melasma?

Terapi cahaya merah dan cahaya biru adalah perawatan yang terkenal untuk menghilangkan flek hitam, namun semakin banyak wanita yang mengatakan bahwa perawatan tersebut adalah penyebab tersembunyi di balik munculnya melasma mereka.

Apakah Masker LED Bisa Memperburuk Melasma?
Foto: Courtesy of BAZAAR US

Apakah Anda benar-benar penggemar skincare jika Anda belum memiliki masker LED? Perangkat rumahan ini telah meroket secara popularitasnya selama lima tahun terakhir karena perangkat tersebut menawarkan pendekatan dengan biaya yang lebih rendah, hasil yang tinggi untuk mengurangi jerawat dan inflamasi, meningkatkan produksi kolagen, serta meminimalkan munculnya flek hitam dan kerutan. Cukup gunakan masker bercahaya pilihan Anda beberapa kali seminggu selama 10 menit setiap kali pemakaian, untuk mendapatkan kulit yang lebih cerah dan bersih. Mudah, kan? 

BACA JUGA: Apakah Selimut Sauna Inframerah Sebanding Dengan Kepopulerannya?

Namun ada satu masalah, yaitu: semakin banyaknya wanita yang melaporkan bahwa masker terapi cahaya merah, biru, dan inframerah yang terkenal sebagai salah satu perawatan kulit terbaik untuk flek hitam justru menimbulkan lebih banyak kerugian daripada manfaatnya. Mereka menyatakan bahwa masker LED menjadi penyebab munculnya melasma baru pada kulit mereka. Melasma diakibatkan oleh produksi melanin di kulit yang berlebih, yang dapat menghasilkan bercak-bercak perubahan warna yang signifikan. 

"Terapi cahaya 100 persen mengakibatkan melasma," tulis salah satu pengguna aplikasi Reddit. "Saya tidak pernah mengalaminya, tetapi hanya setelah beberapa sesi, sekarang saya memiliki bercak gelap di muka saya dan sangat sulit untuk menghilangkannya. Aplikasi Reddit juga dipenuhi dengan cerita dan unggahan yang serupa: "Saya tidak pernah punya masalah yang terkait dengan melasma sampai saya mulai menggunakan masker LED. Sekarang saya di sini, bertanya-tanya apa yang harus saya lakukan sekarang karena sepertinya wajah saya semakin memburuk.” 

Para dermatolog mengatakan bahwa efek samping ini tidak hanya mungkin terjadi tetapi juga semakin umum. "Saya mempunyai beberapa kasus di mana masker-masker LED yang dapat digunakan di rumah memperburuk melasma dan udara panas kemungkinan besar menjadi penyebabnya," kata Dendy Engelman seorang dermatolog yang berpraktik di kota New York. "Melasma memang sangat sensitif terhadap sinar UV,  pemicu thermal, dan beberapa perangkat LED terutama yang menggunakan cahaya inframerah dapat menghasilkan panas yang cukup untuk mengaktifkan sel-sel pigmen. Bukan panjang gelombang cahayanya yang menjadi masalah tetapi paparan panas yang terakumulasi dan penggunaan berlebihan yang menimbulkan risiko."

Morayo Adisa, seorang dermatolog yang berpraktik di Chicago, sependapat. “Masker LED dapat memicu atau menimbulkan melasma pada seseorang yang rentan atau cenderung mengalami melasma,” ujarnya. "Siapa pun, terutama wanita dengan riwayat pribadi atau riwayat keluarga yang mempunyai melasma, perubahan warna kulit akibat paparan sinar matahari atau panas, dan tipe kulit sedang atau lebih gelap bisa berisiko mengalami melasma akibat penggunaan masker LED." 

Masalahnya di sini ada dua. Pertama, masker LED dapat menghasilkan panas pada kulit yang merupakan salah satu penyebab melasma paling umum. "Penyebab melasma bersifat multifaktorial, dan benar, panas dapat memperburuk melasma dengan memicu sel-sel penghasil pigmen atau melanosit untuk menghasilkan pigmen atau melanin," ujar Nava Greenfield, seorang dermatolog yang berpraktik di Schweiger Dermatology Group di New York. Jika Anda memakai masker tersebut sebagai treatment kulit berjerawat ada masalah kedua: "Lampu LED juga dapat menyebabkan melasma melalui komponen yang terdapat di cahaya biru, yang juga dapat menjadi pemicu produksi melanin," tambah Nava. Artinya, terapi cahaya biru yang digunakan untuk mengobati jerawat dengan membunuh bakteri P. acnes, juga dapat menimbulkan produksi melanin.  

Mengetahui riwayat kulit Anda terkait melasma adalah langkah pertama untuk menentukan apakah Anda mungkin kandidat terbaik untuk terapi cahaya atau tidak. Kalau Anda pernah mengalami melasma sebelumnya terutama selama kehamilan, saat menggunakan kontrasepsi hormonal, atau setelah terpapar sinar matahari, Anda sudah memilik resiko lebih tinggi. Jika kulit Anda bereaksi keras terhadap panas atau Anda pernah melihat bercak-bercak gelap memburuk setelah aktivitas seperti yoga di suhu panas, sauna, atau steam, itu bisa menjadi tanda bahaya lainnya," kata Dendy. "Warna kulit sedang hingga lebih gelap cenderung lebih reaktif terhadap pigmentasi secara keseluruhan. Jika salah satu kondisi ini berlaku pada Anda, sebaiknya berhati-hati dengan perangkat LED yang memancarkan panas dan pilihlah produk topikal yang aman untuk pigmentasi. 

Jika Anda melihat perubahan warna kulit yang semakin memburuk saat menggunakan masker LED, ketiga dermatolog yang Bazaar wawancara menyarankan untuk menghentikan penggunaan masker tersebut, dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda mengenai pilihan perawatan kulit alternatif. "Carilah bahan-bahan seperti asam tranexamic, niacinamide, azzelaic acid, dan cysteamine, bahan-bahan tersebut membantu memudarkan perubahan warna kulit secara perlahan." saran Dendy. "Tabir surya mineral sangat penting dan antioksidan seperti vitamin C dapat membantu mencegah pembentukan pigmentasi lebih lanjut. Bagi penderita melasma, saya juga merekomendasikan untuk menggunakan SPF berwarna atau tinted sunscreen. Kandungan besi oksidia dalam formulasi ini membantu melindungi dari hiperpigmentasi yang tidak disebabkan oleh sinar UV, tetapi dipicu oleh panas, cahaya biru, dan paparan inframerah.

Melasma bisa jadi sesuatu yang sulit dihilangkan. Jika perubahan warna kulit tetap bertahan bahkan setelah Anda berhenti menggunakan masker LED, Dendy menyarankan untuk mengunjungi dermatolog Anda untuk mendapatkan "krim racikan atau perawatan di klinik seperti peeling kimia atau laser bersuhu rendah yang dirancang untuk kulit yang rentan mengalami pigmentasi.”

BACA JUGA:

Tentang Freckles, Melasma, dan Hiperpigmentasi 

10 Penyebab Flek Hitam di Wajah yang Sering Diabaikan, Waspadai Sebelum Terlambat


(Penulis: Jenna Rosenstein; Artikel disadur dari BAZAAR US; Alih bahasa: Emily Naima; Foto: Courtesy of Bazaar US)