Warisan budaya Indonesia yang begitu kaya adalah aset nasional yang dapat memiliki nilai ekonomi dan estetis secara sekaligus. Inilah yang ditunjukan oleh desainer perhiasan Runi Palar selama 40 tahun dari kariernya sebagai desainer perhiasan perak.
Selama empat dekade, wanita yang yang disebut sebagai pelopor desainer perhiasan modern Indonesia ini telah banyak memperkenalkan desain perhiasan perak Nusantara hingga ke mancanegara. Dedikasi panjang Runi Palar pun kemudian dituangkan dalam buku bertajuk Dancing in Silver: The Jewellery of Runi Palar.
Diluncurkan pada Selasa (15/8) lalu, di Museum Bank Mandiri, buku ini lahir dibawah gagasan Dewan Kesenian Nasional yang melihat sosok Runi sebagai salah satu role model dalam upaya pelestarian warisan nasional sekaligus di bidang usaha ekonomi kreatif. Turut hadir dalam momen peluncuran Dancing in Silver adalah Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional.
Dancing in Silver: The Jewellery of Runi Palar ditulis oleh Bruce W. Carpenter, sosok yang telah merilis lebih dari 20 buku tentang kerajinan dan budaya Indonesia. Selain pemaparan tentang Runi Palar dan kariernya, buku ini juga dihiasi dengan foto-foto perhiasan Runi Palar oleh fotografer Doddy Obenk.
Runi Palar sendiri awalnya merupakan sosok penari yang membawakan tarian Jawa klasik hingga ke mancanegara. Dari perjalanannya berkeliling Eropa, Runi kemudian menemukan passion-nya di bidang desain perhiasan, dan hingga kini masih aktif untuk menelurkan karya-karya yang bisa Anda temukan baik di Indonesia dan di beberapa butik eksklusif di mancanegara.
(Foto: Dok. Bazaar)
