Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

10 Profil Muda yang Tak Pernah Lelah Berkarya

Dari arsitektur hingga layar lebar, dari visual hingga perhiasan, para kreator ini menjawab keresahan dengan karya yang jujur, personal, dan terus bergerak.

10 Profil Muda yang Tak Pernah Lelah Berkarya
Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Ada dorongan dari dalam diri yang terus muncul, rasa penasaran yang tidak pernah padam mendorong kita untuk keluar dari zona nyaman dan lepas dari rutinitas yang terlalu aman. Inilah energi young and restless, bukan sekadar fase, melainkan cara hidup yang terus berevolusi dan menjadikan proses sebagai tujuan.

BACA JUGA: Mengapa Gen Z Begitu Tertarik Pada Jam Tangan Vintage?

Berikut adalah 10 sosok talenta muda yang telah sukses membuktikan diri lewat karya mereka:

FFFAAARRR

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Bagi ketiga sosok di balik FFFAAARRR, Fauzia Evanindya, Andro Kaliandi, dan Azalia Maritza, rasa takut mereka untuk berhenti berkembang dijawab dengan terus mengeksplorasi tanpa batas. Menurut mereka, arsitektur bukan sekadar konstruksi fisik, melainkan ekspresi emosional yang diwujudkan lewat bentuk, material, dan alur yang menghidupkan cerita. Dalam dunia FFFAAARRR, mereka merancang seperti merasakan, membangun seperti menyusun puisi yang bisa ditempati. 

Adelle Odelia dan Dhika Himawan 

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Masuk ke dunia digital, Adelle Odelia dan Dhika Himawan menuangkan semangat yang sama lewat Rahasia Gadis. Dari keresahan saat pandemi, lahirlah platform yang jadi ruang aman dan tempat tumbuhnya komunitas perempuan muda. Mereka berani bersuara, tapi juga konsisten menjaga integritas di tengah derasnya arus algoritma.

Cissylia Stefani 

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Lalu ada Cissylia Stefani yang melihat beauty dan fashion sebagai dua cara untuk mengekspresikan diri. Buatnya, berdandan bukan supaya dilihat orang, tapi sebagai bentuk menghargai diri sendiri. Ia menunjukkan bahwa tampil menarik bisa datang dari rasa hormat pada tubuh dan identitas, bukan karena tekanan visual semata.

Devano Danendra

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Kemudian Devano Danendra menjelajahi sisi emosional melalui layar lebar. Dalam seni peran, ia menemukan ruang untuk lebih mengenal siapa dirinya. Dari peran yang menantang hingga adegan yang rapuh, ia belajar bahwa kebebasan bukanlah tanpa batas, melainkan keberanian untuk menghadapi sisi-sisi diri yang tersembunyi.

Naura Ayu

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Naura Ayu justru memilih diam sebagai kekuatan. Di tengah sorotan publik, ia menciptakan ruang tenangnya sendiri untuk terus berkarya. Dengan menjaga batas antara kehidupan pribadi dan publik, Naura merawat identitasnya dengan cara yang lembut tapi tegas. Ia bekerja dalam senyap, dan merilis karya yang penuh makna.

Shadtoto Prasetio

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Sementara itu, Shadtoto Prasetio mengubah ide-ide liar menjadi pesan visual yang menyentuh. Dalam dunia kreatif yang penuh ekspektasi, ia percaya bahwa gagasan terbaik lahir dari dialog dan kepekaan. Visi bukan untuk dipaksakan, tapi dijalin bersama, agar tetap jujur dan berdampak.

Bramsky

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Di sisi lain, Bramsky melihat kebebasan sebagai kepercayaan penuh, ruang untuk berpikir luas dan mengeksekusi ide tanpa batas. Ia mengakui dirinya selalu restless, karena karya-karyanya lahir dari pengalaman personal dan pengamatan sehari-hari. Sebuah proses yang tak pernah benar-benar selesai.

Naomi Bongso

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Dalam dunia kuliner, Naomi Bongso menghadirkan sentuhan personal di setiap sudut restorannya. Bagi Naomi, makanan bukan sekadar yang disajikan di piring, tapi juga tentang menciptakan pengalaman. Dengan kepekaan visual dan nilai kekeluargaan yang kuat, ia membangun ruang yang menyatukan, tempat di mana memori dan rasa saling berpaut.

Runa

Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia

Last but not least, Runa, melalui label aksesori miliknya, Gelap Ruang Jiwa, mengolah kehilangan menjadi karya. Dari momen-momen terdalam hidupnya, ia menciptakan perhiasan dari limbah plastik yang tidak hanya indah, tapi juga penuh makna. Karyanya bukan sekadar artisanal contemporary jewelry, tapi juga proses penyembuhan yang bisa dirasakan banyak orang.

Dari ruang arsitektur hingga meja makan, dari layar digital hingga panggung seni, mereka adalah wajah-wajah yang muda, tiada henti dan selalu menyala. Karena dalem dunia yang cepet berubah, keberanian untuk tetap jujur dan terus bergerak adalah bentuk kebebasan paling nyata.

BACA JUGA:

Era Baru Dunia Fashion yang Bersatu Padu dengan Ranah Digital

Apakah Prosedur Estetika telah Menjadi Standar Baru dalam Mengukur Status Sosial?

Baca artikel Profile yang berjudul "Muda & Berkarya" yang terbit di edisi cetak Harper's Bazaar Indonesia - Juli 2025; Penulis: Yudith Kindangen; Disadur oleh: Chelsea Allegra.