Layaknya teknologi tak henti berkembang, demikian juga perawatan dalam dunia kecantikan. Jadi tidak heran jika perawatan yang menarik perhatian adalah yang memadukan teknologi canggih serta jaminan terbaik. Spesial dari edisi Luxury Issue, Bazaar berbincang dengan dr. Kevin A Maharis, MD, Dip(Derm.), MHA dari Klinik Maharis dan Clinic dé Votre Peau, lalu ada dr. Almond Wibowo M. Biomed AAM dari Privee Clinic, dan juga dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE yang berpraktik di Dermalogia Clinic.
The New "It"
Exosome menjadi treatment pertama dan tengah banyak dilirik. Segudang manfaatnya dimulai dari menutrisi, regenerasi kulit, mempercepat penyembuhan, mengencangkan, mengurangi kerutan dan garis halus, melembapkan, meningkatkan produksi kolagen serta elastin, bahkan mengembalikan kemampuan pertumbuhan rambut. Exosome dapat membawa perawatan beraliran regenerative aesthetics ke level kejayaan yang lebih lanjut. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kehebatan dari exosome, Bazaar berbincang dengan direktur medis Klinik Maharis dan Clinic dé Votre Peau, dr. Kevin A Maharis, MD, Dip(Derm), MHA.
“Kalau memaparkan mengenai exosome, saya suka sekali mengibaratkannya sebagai cairan "kobokan" dari stem cells. Stem cells sendiri merupakan sel khusus yang memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi berbagai tipe sel yang dibutuhkan oleh tubuh. Bila di kulit, stem cells bertransformasi menjadi sel fibroblas yang merupakan pabrik produsen kolagen di kulit manusia. Nah, cairan-cairan di sekitar stem cells ini yang memiliki banyak nutrisi itu yang dikenal sebagai exosome,” jelasnya.
Walau termasuk ke dalam keluarga besar skin booster, exosome nyatanya berbeda dengan yang lain. Seperti yang kita tahu selama ini, perawatan skin booster umumnya berfungsi untuk meningkatkan hidrasi. Berbeda dengannya, exosome memiliki fungsi untuk memberi nutrisi dan memelihara sel-sel kulit dalam tubuh agar dapat bekerja secara optimal. “Contohnya ketika exosome dipaparkan di kulit wajah yang sensitif dan mudah merah, perawatan dapat membantu menghilangkan sensitivitas tersebut. Di kulit kepala, ia merangsang pertumbuhan rambut. Dan saat digunakan di bagian kulit yang sudah mulai aging, exosome dapat memperlambat proses penuaan dengan cara meningkatkan regulasi kolagen,” terang dr. Kevin.
Selain memiliki fungsi yang berbeda dan menawarkan manfaat yang lebih kompleks, ada lagi perbedaan antara exosome dengan jenis skin booster yang lain. Seperti yang dituturkan oleh dr. Kevin, bila skin booster yang selama ini sudah familier dengan kita berisi hyaluronic acid, maka exosome mengandung growth factors. Itu adalah enzim- enzim yang berperan dalam berbagai reaksi biokimia pada kulit. Subtipe di dalam growth factors ada banyak sekali, salah satunya adalah EGF atau Epidermal Growth Factor. Perannya EGF juga sangat krusial sebagai salah satu “bumbu dasar” pembuatan sel-sel kulit baru.
Bicara mengenai eksekusinya, pengalamannya bisa dibilang tak jauh berbeda dengan perawatan skin booster. Berikut adalah perjalanan yang akan Anda lalui bila memutuskan untuk mencoba exosome. “Ada beberapa cara melakukan treatment exosome. Yang pertama adalah dengan metode suntikan, yang kedua juga bisa diaplikasikan dengan menggunakan dermapen (perangkat berkecepatan tinggi yang dilengkapi dengan jarum- jarum kecil untuk penghantaran intradermal). Ada alternatif terbaru yaitu dengan menggunakan TargetCoolTM yang menggunakan gas CO2 bertekanan tinggi untuk mendorong partikel-partikel exosome menembus ke dalam kulit tanpa melibatkan penggunaan jarum suntikan sama sekali.
Jadi, setibanya growth factors di kulit, kandungan ini akan dilepas untuk membantu berbagai proses biokimia di kulit yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi kolagen, membentuk jaringan kulit baru, menekan inflamasi, hingga menstimulasi folikel rambut,” imbuh sang dokter yang melakukan studi dalam bidang dermatologi di Cardiff University, Inggris.
Selain menjadi salah satu “in-office treatment” populer, Bazaar juga mendapati bahwa exosome sudah mulai terinjeksi dalam produk kecantikan siap pakai. Beberapa pionir brand kecantikan yang sudah memanfaatkan kekuatannya seperti Dr. Barbara Sturm hingga masker wajah asal Jepang, Lululun. Lantas pertanyaan besarnya terletak pada keefektifannya. Menurut dr. Kevin ini bisa membantu karena saat ini memang sudah banyak produk berkandungan exosome yang beredar dan dapat dibeli secara bebas. “Izin dan kegunaannya memang untuk topical use, alias sebagai skincare saja,” tutup sang ahli.
Directory:
Maharis Clinic
Jl. Barito II No.5,
Kebayoran. Baru, Jakarta Selatan
All About Heir
Beralih ke mahkota di kepala, treatment selanjutnya ada pada rambut. Bazaar berbincang dengan dr. Almond Wibowo M. Biomed AAM dari Privee Clinic. Masih ada hubungannya dengan exosome, tapi bukan sebagai main character. Kondisi rambut rontok dan kebotakan sudah ada sedari dulu. Namun antusiasme orang- orang sempat menurun sehingga tidak banyak klinik yang menawarkan perawatan ini. Terdapat pernyataan bahwasanya perawatan rambut adalah perawatan seumur hidup. Tidak sepenuhnya betul dan juga tidak sepenuhnya salah. Ditemui di kliniknya yang terletak di bilangan Jakarta Selatan, Bazaar menulusuri fakta tadi dan juga mempelajari ilmu baru soal hair treatment.
Langsung ke poinnya, pasien dr. Almond terdiri dari laki-laki sebanyak 70%, dan sisanya perempuan. “Para lelaki ini memiliki hormon testosteron yang di usia tertentu bisa berubah menjadi dihydrotestosterone atau yang disingkat dengan DHT. Apabila ini terjadi akan merusak akar rambut. Secara otomatis akan mengalami alopecia atau mundurnya hairline lebih cepat,” tuturnya. Anjuran usia yang disebut dr. Almond untuk laki-laki mulai memperhatikan kondisi rambut adalah sejak berusia 28 tahun. “Pasalnya rambut ini berhubungan dengan genetik. Kalau perubahan hormon yang tadi saya sebut terjadi, receding hairline akan terlihat mulai di usia itu.
Sedangkan perempuan sekitar 32 hingga 35 tahun. Karena setelah itu akan mulai terlihat telogen effluvium, sebuah kondisi rambut rontok secara berlebihan dan tiba- tiba. Umumnya, perempuan datang itu di masa-masa pre-menopause. Di mana estrogennya menurun, ketebalan kulit menurun, dam rambut menipis tadi.”
Privee Clinic menawarkan perawatan rambut bernama Micrograft Stem Cell Hair Transplant. Begitu canggihnya teknologi yang digunakan pada perawatan ini, calon pasien tidak memerlukan persiapan khusus. Durasinya berkisar sekitar 35–45 menit. Namun, yang penting justru penyeleksian kandidat yang ideal. Seperti apa kriterianya?
“Yang cocok adalah orang yang rambutnya mulai jarang-jarang, renggang, dan menipis. Orang yang dulunya memiliki rambut tebal dan sekarang tipis. Kalau untuk yang botak licin, itu sudah kandidat full transplant,” ucapnya.
Perawatan ini bisa dikerjakan kapan saja. “Proses pertama adalah memilih area rambut di bagian belakang telinga untuk dicukur. Setelah dibius lokal, menggunakan alat khusus untuk mencangkok kulitnya, biasanya ada 3 sampai 4 titik. Ini tergantung seberapa besar area rambut yang mau ”dikembalikan”. Mengapa area cangkok di belakang telinga? Semata karena area rambut di belakang telinga itu paling tebal, paling kaku, dan akar rambutnya paling banyak. Setelah dicangkok, tergantung pendarahannya, ada yang dijahit ada juga yang tidak. Pasien dengan kondisi kencing manis atau darah tinggi mungkin akan membutuhkan jahitan. Tenang, proses jahit tidak menimbulkan rasa sakit, dan tidak meninggalkan bekas.
BACA JUGA: Serunya Kencan di Klinik Kecantikan Bersama Sophia Latjuba
Tahap selanjutnya adalah menyiapkan hasil cangkokan sebelumnya menggunakan mesin Regenera Activa AMT. Bagian ini hanya memakan waktu 5 sampai 10 menit. Setelah jadi, dokter tinggal menyuntikan ulang stem cell progenitor ke area yang sudah disetujui di awal konsultasi,” jelas dokter satu per satu.
Satu-satunya permintaan dokter adalah untuk tidak keramas rambut selama dua hari, selebihnya tidak ada. Terkecuali ada jahitan yang harus dilakukan dari luka di kepala Anda. Khusus untuk itu, Anda diwajibkan kembali ke klinik dalam sepuluh hari untuk membuka jahitan.
Keefektifannya tergolong tinggi. Tapi namanya juga manusia, pasti ingin semacam “jaminan” agar semakin yakin. Setiap pasien memiliki proses penumbuhan rambut yang unik dengan kondisi kesehatannya. “Biasanya, bulan pertama terlihat butiran rambut yang tipis menebal dulu. Bulan kedua dan ketiga mulai mengisi area kulit kepala yang kosong dengan panjang satu centimeter. Gagal dalam treatment ini bukan berarti tidak tumbuh sama sekali. Melainkan penumbuhan rambut terlihat lebih lama dari biasanya. Mungkin bulan keempat atau kelima.”
Kalimat "perawatan seumur hidup" tadi sebenarnya adalah isu laki-laki. Kalau ada pengaruh dari hormon testosteron tadi, pasien akan diberikan serum oleh dr. Almond yang wajib dipakai setiap hari. “Tujuannya untuk menahan hormon testosteron berubah menjadi hormon DHT.” Jika dibiarkan, akar rambut yang baru tumbuh akan dihancurkan dengan hormon DHT.
Zaman semakin canggih, manusia juga dimanjakan dengan kebiasaan serba cepat dan instan. Tanpa diminta, segala sesuatu di dunia juga harus keep up dengan pola hidup seperti ini. Seperti perawatan yang ditawarkan setelah treatment Micrograft Stem Cell Hair Transplant di Privee Clinic. Ada opsi perawatan untuk merangsang tumbuhnya rambut. Pertama dengan menyuntikan exosome dan secretome, plus laser HaiRestart® dari mesin Fotona. “Fungsi exosome atau secretome adalah sebagai “pupuk” agar mempercepat tumbuhnya stem cell yang tadi sudah disuntikkan. Sedangkan laser fungsinya melebarkan pembuluh darah agar dapat menutrisi secara prima pada akar yang baru ini. Laser juga dapat menebalkan kulit kepala agar lebih tertancap ke dalam, sehingga tidak mudah rontok,” tutup dr. Almond.
Directory:
Privee Clinic
Jl. Wolter Monginsidi No. 34, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
One Stop Solution
Rekam jejak membuktikan kalau tidak perlu meragukan teknologi terbaru yang satu ini. Inovasi persembahan perusahaan yang sama yang menghadirkan deretan teknologi yang tentu sudah tak asing lagi di dunia kecantikan seperti EmFace hingga EmSculpt, kini mereka kembali dengan gebrakan terbarunya yang dijuluki sebagai Exion.
Tengah memandu riset untuk topik ini, ada dua hal yang menonjol dari inovasi yang ditawarkan oleh perangkat teranyar ini. Pertama keterlibatan artificial intelligence (AI). “Setiap pasien tentu memiliki kondisi dan karakteristik kulit yang berbeda-beda. Bahkan pada individu yang sama kadar air, ketebalan lemak serta lapisan dermal pada setiap area wajah saja bisa berbeda. Apalagi jika individu itu berbeda. Hal ini yang kemudian menyebabkan kebutuhan energi dan durasi panasnya setiap pasien akan dinamis. Nah, di sinilah teknologi AI pada Exion berperan untuk memberikan ‘dosis’ atau takaran energi dan durasi panas yang tepat pada kulit pasien. Teknologi AI juga mampu memberikan efek less pain sebab dapat menawarkan efek kontrol yang baik dalam mengemisikan energi panas ke wajah pasien,” terang dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE dari Dermalogia Clinic.
Kedua, yang tak kalah istimewa adalah perangkat ini dapat meningkatkan produksi hyaluronic acid tanpa melibatkan jarum suntik! Mungkin ini bisa menjadi faktor pertimbangan untuk Anda yang masih maju-mundur mencoba berbagai perawatan kecantikan yang melibatkan jarum suntik. Yuk, kita simak faktanya. “Seperti yang kita ketahui, hyaluronic acid pada kulit seiring berjalannya waktu akan menurun sehingga kulit menjadi tidak segar dan dehidrasi. Maka dari itu, belakangan ini banyak perawatan yang dapat meningkatkan suplai hyaluronic acid seperti penggunaan krim, serum, atau alternatif lain seperti injeksi skin booster sangat diminati. Kabar baiknya, telah ada perawatan yang terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kadar asam hialuronat pada kulit, yaitu teknologi Targeted Ultrasound yang dimiliki oleh Exion,” jelas dr. Arini.
“Berbeda dengan terapi topikal maupun skin booster, keduanya memiliki efek hasil yang tergolong cukup singkat (setidaknya bila dibandingkan dengan Exion) sebab mereka tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi hyaluronic acid, namun hanya menggantikan hyaluronic acid yang hilang. Tapi dengan Exion, terapi ini dapat membantu mengembalikan kemampuan kulit dalam memproduksi hyaluronic acid dan telah terbukti dapat membuat wajah terlihat lebih plumpy, tampak lebih sehat, segar, dan terhidrasi,” imbuh sang pakar yang merupakan alumni dari Harvard Medical School.
Beyond that, Exion juga dapat digunakan pada hampir seluruh area tubuh lain. Bermodalkan empat handpiece, bisa dikatakan Exion dapat menjadi one stop solution untuk seluruh permasalahan Anda. “Salah satu keistimewaan perangkat Exion lainnya terletak pada pilihan empat handpiece. Yang pertama ada fractional needling yang diperuntukkan untuk masalah tekstur wajah kasar, pori-pori besar, bahkan hingga stretch mark. Perlu diperhatikan kalau melakukan perawatan dengan metode ini membutuhkan anestesi dan after care yang ketat seperti menghindari paparan matahari, konsisten melakukan kompres hingga menggunakan pelembap wajah. Lalu aplikator kedua adalah Face RF yang bertujuan untuk mengatasi masalah kulit yang kendur, pipi yang chubby, dan masih banyak lagi. Kalau aplikator Body RF punya fungsi untuk pengencangan kulit dan reduksi lemak pada area tubuh. Sedangkan aplikator terakhir adalah Ultrafemme atau Intimate RF. Sesuai dengan namanya, handpiece ini berfungsi untuk rejuvenasi area intim perempuan seperti labia dan intravagina. Tujuannya untuk pengencangan sekaligus membuat labia lebih plump dan cerah,” jelas dr. Arini.
Sadar atau tidak sadar, tren combined treatment juga sedang sangat diminati guna memangkas waktu untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan efektif. Exion bisa digabungkan dengan hampir seluruh perawatan kecantikan. Mulai dari PRP, stem cell, exosome, Emsella, pico laser, ultrasound, laser 7D, hingga berbagai jenis injectables treatments seperti skin booster, botox, hingga filler. Tunggu apalagi?
Directory:
Dermalogia Clinic
1, JI. Kertanegara No. 64, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Klinik Kecantikan Sekaligus Treatment yang Harus Anda Coba di Jakarta dan Sekitarnya