Sudah sejak lama, novel-novel romantis sering kali mendapatkan penilaian buruk. Sebagian dari itu adalah hasil dari narasi yang dapat diprediksi dan kiasan yang terlalu sering digunakan, tetapi sebagian mungkin karena fakta bahwa sebagian besar karya tersebut ditulis oleh seorang wanita, tentang wanita, atau dinikmati oleh wanita.
Baca juga: 36 Film Favorit Bazaar yang Diadaptasi dari Buku
Fiksi romansa adalah salah satu genre sastra yang paling sukses secara komersial (sebuah novel di Mills & Boon dikatakan terjual setiap 10 detik di suatu tempat di dunia), dan popularitasnya meningkat secara drastis selama pandemi pada tahun 2021, dengan penjualan meningkat sebesar 49 persen.
Saat ini, ada sejumlah penulis yang tidak hanya menantang keangkuhan dan kebencian terhadap wanita yang melingkupi novel roman, tetapi juga bagaimana kita memikirkan cinta dan hubungan. Seperti apa rupa cinta hari ini dan siapa yang harus mengalaminya? Apa yang kita maksud dengan keinginan dan seberapa jauh atau haruskah Anda pergi untuk menemukannya? Siapa yang pantas untuk mendapatkan kebahagiaan selamanya?
Di sini, kami mengumpulkan para penulis yang mendefinisikan ulang genre tersebut.
'You Made a Fool of Death With Your Beauty' oleh Akwaeke Emezi
Akwaeke Emezi sudah menjadi salah satu nama tersibuk dalam dunia sastra, berkat buku-buku sebelumnya, seperti Freshwater dan The Death of Vivek Oji, karya terbarunya, You Made a Fool of Death With Your Beauty (nama yang dipinjam dari lagu utama album Florence + The Machine, Hunger), menandai perpindahan genre pertama mereka ke dalam dunia percintaan. Ini menceritakan kisah seorang duda berusia dua puluh tahun bernama Feyi saat ia belajar tentang bagaimana hidup dengan kesedihan sambil membuat dirinya terbuka untuk seks dan asmara lagi. Perjalanan untuk menemukan dirinya yang sebenarnya membawa ia dari New York ke Caribbean, menguji berbagai hubungan untuk membantunya menemukan apa artinya benar-benar hidup.
'Acts of Service' oleh Lillian Fishman
Apa yang akan terjadi jika kita mengikuti hasrat seksual kita tanpa memikirkan kebaikan moral dan harapan masyarakat? Debut provokatif Lillian Fishman lewat buku Acts of Service, dengan gigih mengejar pertanyaan ini saat ia mengeksplorasi mengenai seks, dinamika kekuatan, dan kesenangan di salah satu buku yang paling dinanti tahun ini. Karakter protagonisnya yang tidak terduga ketika mendapati dirinya selingkuh dari kekasihnya dan memasuki pengaturan seksual poliamori dengan pasangan yang ia temui secara daring. Batas-batas menjadi buram, kompas moral diabaikan dan hedonisme diprioritaskan dalam novel berani yang ditakdirkan untuk mendorong diskusi.
'Something Fabulous' oleh Alexis Hall
Popularitas stratosfer dari Bridgerton yang tayang di Netflix menunjukkan bahwa kita semua adalah penggemar berat romansa Regency daripada yang mungkin kita pikirkan. Alexis Hall, yang sudah dikenal karena sebuah kisah romansa mengenai sejarah LGBTQ+ yang cerdas, menawarkan kepada kita dua buku baru tahun ini, yang pertama adalah Something Fabulous, permainan seru tentang seorang bangsawan homoseksual yang bertunangan dengan saudara kembarnya dan terpikat oleh yang lain, dan Husband Material, dan riff miliknya dalam Four Weddings and a Funeral pada 2 Agustus. Buku-buku ini tidak hanya mendobrak batasan dalam membuat novel romansa yang lebih inklusif, tetapi juga menyentuh, menyenangkan, dan meningkatkan suasana hati yang tak tertahankan.
'Honey & Spice' oleh Bolu Babalola
Bolu Babalola, seorang 'romcomoisseur' yang menggambarkan dirinya sendiri, telah melahap kisah-kisah romantis sejak ia masih remaja, yang akhirnya membawanya untuk menulis Honey & Spice. Sebuah buku yang mengikuti kesuksesan debut lewat karya terlarisnya, Love in Color: Mythical Tales from Around the World, Retold, telah dijuluki sebagai 'romansa-komedi dekade ini'. Ini adalah kisah yang mendesis dan adiktif tentang kisah romansa universitas antara pembawa acara radio yang berbicara secara langsung, yakni Kiki dan seseorang yang suka berkencan dengan santai, Malakai. Bolu bertujuan untuk menormalkan kisah-kisah positif seputar wanita berkulit hitam yang sedang jatuh cinta, dan memulai proses penulisannya dengan membangun seorang wanita yang brilian dan kemudian melanjutkannya, seperti yang ia katakan kepada salah satu majalah mode untuk mengembangkan "seorang pria yang layak untuknya".
'The Crane Wife A Memoir in Essays' oleh CJ Hauser
Pada Juli 2019, CJ Hauser menerbitkan sebuah esai di sebuah majalah sastra berbahasa Inggris tentang bepergian untuk mempelajari burung bangau rejan, 10 hari setelah membatalkan pernikahannya, dan mengapa ia memilih untuk mengakhiri pertunangan itu. Begitu kuat pengamatannya tentang cinta modern sehingga karya itu menjadi viral. Sekarang penulis sekaligus profesor itu telah meluncurkan koleksi esai debut yang jujur dan penuh pengakuan, di mana ia membedah hubungannya yang paling bermakna. CJ mendekonstruksi kebenaran dan ketidakbenaran tentang hasrat, cinta, dan narasi tradisional dari kebahagiaan dalam buku hangat ini untuk siapa saja yang ingin menambahkan plot twist pada kisah hidup mereka.
Baca juga:
20 Rekomendasi Buku Terbaik untuk Anda Baca di Pantai
5 Buku Karya Joan Didion yang Harus Anda Baca
(Penulis: Ella Alexander; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Christanto Subrata; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)
