Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengubah Karier?

Memasuki dunia kerja baru bisa menjadi begitu menakutkan, namun saya tahu bahwa inilah pilihan yang tepat bagi saya.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengubah Karier?

Ada saatnya untuk berhenti beralasan. Percayalah, teman-teman dan keluarga Anda muak dan lelah mendengar rencana dan rasa frustasi Anda. Tetapi Anda sudah tahu itu, 

Selama sekitar satu tahun, saya tahu saya perlu mencari pekerjaan baru, namun juga merasa muak untuk mempersiapkan semuanya. Saya melihat LinkedIn sepintas, berhenti untuk membaca beberapa deskripsi pekerjaan, dan berjanji untuk memasukkan lamaran pekerjaan dalam minggu ini. Dan deskripsi pekerjaan tersebut masih tersimpan di inbox saya.



Bahkan setelah saya menemukan pekerjaan yang menarik bagi saya, saya hampir menemukan alasan untuk tidak hadir ke sesi wawancaranya. Saya hanya memberi tahu tanggal wawancara yang sebenarnya kepada satu orang karena tahu jika saya akan mundur kapan saja tanpa banyak pertimbangan saat tiba-tiba saya merasa takut dan tidak yakin dengan langkah yang saya lakukan.

Setelah selesai wawancara, saya merasa sesi pertemuan itu tidak berjalan dengan baik dan saya tidak mendapatkan kesempatan. Saya pun terkejut ketika ditanya tentang kelanjutannya sekitar satu minggu kemudian.

Ketika saya akhirnya mendapatkan tawaran pekerjaan, saya tengah menikmati afternoon tea bersama ibu saya di sebuah restoran yang saya sendiri tidak mampu membayarnya dengan gaji saya. Namun saat itu bukan saya yang membayar karena afternoon tea tersebut merupakan hadiah dari sebuah brand. I

ni adalah suatu hal yang lain: meskipun penghasilan saya lebh sedikit jika dibandingkan dengan hampir semua teman saya, saya menjalani kehidupan yang sangat baik. Sebagai seorang editor kecantikan untuk sebuah majalah fashion, saya menghabiskan waktu bertahun-tahun mewawancarai para ahli kelas dunia tentang terobosan-terobosan teknologi, mencoba produk-produk yang harganya setara dengan pajak bulanan para dewan, dan melihat nama saya pada halaman-halaman di dalam sebuah majalah nasional.



Saya menyukai semuanya dan semua itu tidak mampu membantu saya membeli sebuah flat atau membiayai hidup untuk memiliki anak. Sementara saya sangat menikmati hidup saya secara profesional, rencana masa depan saya terabaikan. Tidak adanya batu loncatan bagi saya di industri ini adalah alasan lain bahwa saya tahu inilah saatnya saya mulai melakukan sesuatu yang berbeda.

Pekerjaan baru saya adalah sebagai anggota tim digital di salah satu organisasi kemanusiaan terbesar di dunia. Ketika saya bergabung, saya tahu bahwa saya akan memiliki kesempatan untuk menulis isu-isu yang tak hanya menarik untuk saya sendiri namun juga memiliki pengaruh yang besar, juga cerita-cerita lain untuk disebarkan. Ini juga berarti saya harus meninggalkan industri majalah yang sudah saya kenal selama delapan tahun. Dengan melakukannya, saya mungkin mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya.

Meskipun begitu, seperti halnya dengan yang terjadi di dunia, semua operasional di perusahaan baru tempat saya bekerja juga harus beradaptasi dengan pandemi virus corona dan terus bertahan. Organisasi ini melakukan beberapa pekerjaan yang luar biasa dan saya menjadi terinspirasi setiap hari karena seseorang yang saya wawancarai, penelitian yang saya baca, atau arsip rekaman yang saya tonton. Saya masih tidak bisa menyangka bahwa nyatanya saya sekarang bekerja di sini.



Tentu saja saya merindukan beberapa aspek dari pekerjaan saya yang lama, di antaranya adalah tim saya yang hebat, acara-acara glamor (meskipun saya juga yakin setiap orang juga sekarang merindukannya saat ini) serta tren-tren baru dan aneh untuk dicoba. Akan tetapi sekarang saya menjadi semakin yakin bahwa saya telah membuat langkah di saat yang tepat.

Situasi saat ini mungkin membuat Anda mempertimbangkan kembali rencana Anda. Langkah selanjutnya yang Anda ambil mungkin lebih berani dan lebih menakutkan dibandingkan dengan perubahan yang saya lakukan. Satu hal yang bisa saya sampaikan adalah jika Anda terbangun di tengah malam dan memikirkannya, atau ketika Anda menceritakannya kepada orang lain tanpa ditanya hingga membuat mereka bosan, inilah saatnya. 

(Penulis: Jess Mahoney; Artikel ini disadur dari: Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto courtesy of: Bazaar UK)