Salah satu museumnya, tentu saja, terletak di Paris. Tepatnya di 5 Avenue Marceau, bangunannya merupakan renovasi dari Fondation Pierre Bergé yakni kantor tempat Saint Laurent bekerja, menjemput gagasan, dan mengisi bidang-bidang sketsa selama 30 tahun lebih beliau berkarya.
Meski bangunan tersebut akan dirombak demi dapat menampung tak kurang 20.000 potong pakaian dan aksesori rancangan YSL, suasananya akan sedapat mungkin dipertahankan menyerupai nuansa aslinya agar tetap bersifat orisinil serta sarat ide bagi pengunjung seperti halnya atmosfer tersebut mampu menginspirasi seorang Saint Laurent.
Museum satunya lagi akan dibuka di Marrakesh, ibukota Maroko. Berlokasi tak jauh dari Majorelle Garden, taman cantik tempat abu mendiang Saint Laurent ditaburkan, tempat ini direncanakan memiliki area permanen sebagai wadah ekshibisi ala YSL serta perpustakaan yang menawarkan sebanyak 5.000 judul buku demi kepentingan riset.
Fitur lainnya meliputi ruangan auditorium, toko buku, serta fasilitas restoran. Uniknya, arsitektur Musée Yves Saint Laurent Marrakech memiliki konsep kombinasi antara elemen garis dengan kurva, yang merupakan adaptasi ciri khas Saint Laurent dalam mendesain.
(Foto: Courtesy of Fondation Pierre Bargé -Yves Saint Laurent)