
Setelah collagen drink jadi tren di kalangan pencinta kecantikan dan kesehatan, inovasi dalam dunia suplemen ternyata belum berhenti. Kini, kolostrum mulai banyak dibicarakan dan muncul dalam berbagai produk skincare maupun suplemen. Tapi, sebenarnya apa itu kolostrum? Dan kenapa mungkin ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk menambahkannya ke rutinitas harian?
BACA JUGA: Pengumuman Lengkap Pemenang Bazaar Beauty Awards 2025
Dikutip dari situs The University of Texas MD Anderson Cancer Center, kolostrum adalah cairan bergizi tinggi yang dikeluarkan oleh mamalia setelah melahirkan. “(Kolostrum) ini diperuntukkan sebagai sumber nutrisi bagi si anak,” ujar Lindsey Wohlford, seorang dietisien di laman tersebut. Tak heran kalau kolostrum dikenal kaya akan faktor pertumbuhan penting untuk bayi baru lahir. Karena nutrisinya sangat tinggi, sejumlah penelitian terbaru juga mulai menggali potensinya untuk meningkatkan vitalitas pada orang dewasa. Melihat hasil riset yang cukup menjanjikan, kini banyak produk kolostrum bermunculan, biasanya berasal dari sapi dan dikenal dengan nama bovine colostrum. Produk ini sudah dijual bebas dan bisa ditemukan dengan mudah secara online. Bentuknya pun beragam: bubuk, kapsul, cairan, atau tablet kunyah. Bahkan ada juga produk skincare yang menggunakan ekstrak kolostrum dan bisa langsung dipakai di wajah. Cara terbaik untuk mengonsumsinya tergantung dari kebiasaan masing-masing. Kolostrum bubuk termasuk yang paling populer karena bisa dicampur ke minuman favorit seperti air, jus, smoothies, atau kopi. Mulailah dari dosis kecil, lalu tingkatkan sesuai anjuran agar tubuh bisa beradaptasi. Yang terpenting adalah konsistensi, karena suplemen ini umumnya butuh waktu beberapa minggu sampai manfaatnya terasa.
Manfaat kolostrum itu sangat luas, mulai dari bantu jaga kebugaran sampai perawatan kulit biar makin sehat dan awet muda. Karena aslinya diperuntukkan untuk bayi baru lahir, kolostrum punya tugas utama membangun sistem imun. Kandungan imunoglobulin di dalamnya bantu lindungi tubuh dari infeksi. Sebuah penelitian baru juga menunjukkan bila suplemen kolostrum bisa meredakan masalah pencernaan seperti diare sehingga perut dapat terasa lebih nyaman. Kalau Anda termasuk yang rutin olahraga, kolostrum bisa jadi imbuhan yang bagus. Menurut jurnal dari MDPI, zat aktif didalamnya bisa bantu jaga massa tulang dan bahkan sedang diteliti untuk mengobati masalah osteoporosis. Buat yang sering berjuang melawan jerawat, kolostrum juga punya kandungan laktoferin yang bisa bantu mengurangi jerawat dan produksi minyak berlebih sampai 31 persen. Ini karena laktoferin bisa menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Kalau masalah Anda lebih ke kulit kering atau kendur karena penuaan, kolostrum juga punya potensi besar. Kandungan nutrisinya—seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral—bisa bantu peremajaan kulit, merangsang produksi kolagen, dan bikin kulit lebih kencang. Beberapa studi juga nemuin kalau kolostrum bisa bantu perbaiki kulit yang rusak karena sinar matahari dan mengurangi hiperpigmentasi.
Tak cuma dalam bentuk suplemen, kini skincare juga sudah banyak yang mengandung kolostrum! Cek beberapa produk perawatan wajah dengan kolostrum yang layak dicoba.

Serum ini diklaim bisa mengatasi kulit dehidrasi sekaligus memperkuat pertahanan alami kulit. Bahan aktifnya dirancang untuk menambah hidrasi dan memperbaiki jaringan kulit. Agar penyerapan lebih maksimal, usapkan dari wajah hingga leher sambil dipijat lembut sampai benar-benar terserap.

Infusi kolostrum di dalam krim ini bekerja untuk menyamarkan bercak gelap dan mencerahkan rona kulit. Ditambah dengan niacinamide dan shea butter, krim ini efektif memperbaiki kelembapan kulit sejak pemakaian pertama.

Segarkan wajah dengan ampul tanpa minyak ini yang ampuh melembutkan kulit tanpa membuatnya terlihat berminyak. Bisa digunakan sebelum atau setelah memakai makeup.
Mengingat suplemen kolostrum yang beredar biasanya berasal dari sapi, pastikan untuk memeriksa apakah Anda memiliki sensitivitas seperti intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum memulai suplemen baru dan pilih produk yang sudah melalui riset serta validasi dari badan pengawas seperti FDA dan BPOM. Utamakan pangan utuh dan menu seimbang sebelum beralih ke suplementasi. Terakhir, ibu hamil atau menyusui sebaiknya meminta saran dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini.
BACA JUGA:
3 Perawatan Kecantikan Terbaru untuk Mempercantik Langkah Kaki Anda
Setelah FOMO dan YOLO, Kini Terbilah YONO