Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

3 Perawatan Kecantikan Terbaru untuk Mempercantik Langkah Kaki Anda

Ternyata menciptakan impresi awet muda tidak cukup hanya pada area wajah saja. Sadar akan hal ini, berikut adalah rangkuman perawatan terbaru dan tercanggih yang dapat dicoba untuk meraih pesona abadi yang menyeluruh.

3 Perawatan Kecantikan Terbaru untuk Mempercantik Langkah Kaki Anda
FOTO: COURTESY OF PHOTOAGENT©123RF

Kilas balik pada perjalanan dinas di tahun ini menjadi momen pertemuan salah seorang editor Bazaar dengan bintang Hollywood ternama yang kebetulan juga berasal dari kawasan Asia Tenggara. Di usianya yang kala itu baru saja genap menginjak umur 51 tahun, penampilannya saat melenggang di karpet merah benar-benar sukses menyita perhatian seluruh tamu undangan serta awak media. Tampil mengenakan mini tweed dress berwarna kuning, ia tampak melempar pesona terbaiknya lengkap dengan penampilan kulit wajah yang begitu memesona dan bersinar.

BACA JUGA: Pengumuman Lengkap Pemenang Bazaar Beauty Awards 2025

Namun di saat seluruh mata terpukau akan kecantikan parasnya, fokus Bazaar justru teralihkan ke penampilan kulit pada area lutut yang sayangnya tidak seindah dengan apa yang dipancarkan pada sorot wajahnya. Seolah tidak selaras dengan “umur kulit” wajah yang tampak 10 tahun lebih muda dari usia aslinya, justru rupa lututnya berbanding terbalik.

“Lutut merupakan salah satu sendi yang paling aktif bergerak, sehingga kulit di sekitarnya terus mengalami peregangan.” — dr. Arini Widodo, SM, SpDVE

Jika diberi kesempatan untuk menerka-nerka, well… mungkin perawatan kecantikan di masa tersebut belum cukup berkembang seperti sekarang yang sudah bisa menjadi jalan keluar bagi seluruh kebutuhan dan concern pasien. Buktinya penampilan lutut yang terlihat keriput dan menua kini lebih dari satu dasawarsa kemudian bahkan sudah mendapat julukannya sendiri yaitu, “kninkles” (knee wrinkles) atau ada juga yang lebih mengenalnya dengan terminologi “knee sagging”.

Memang wajar, saat pertama kali berpikir tentang kerutan, kita mungkin mengaitkannya dengan keriput yang muncul di area wajah saja. Namun nyatanya, kerutan juga dapat terjadi di seluruh tubuh, terutama di area yang aktif bergerak (baca: lutut). Kondisi ini yang akhirnya dapat membuat tampilan secara keseluruhan menjadi tampak menua, apalagi di musim panas saat sedang menikmati pelesir ke pulau di mana Anda kemungkinan besar akan mengenakan rok dan celana pendek serta baju renang.

“Lutut merupakan salah satu sendi yang paling aktif bergerak, sehingga kulit di sekitarnya terus mengalami peregangan. Belum lagi ditambah dengan area ini yang memiliki lebih sedikit jaringan lemak sebagai penopang, sehingga kemungkinan kulit lebih mudah kendur jadi lebih besar,” tutur pendiri dari Dermalogia Klinik, dr. Arini Widodo, SM, SpDVE membuka perbincangan dengan Bazaar.

“Selain intensitas gerakan yang berulang lutut juga merupakan area yang rentan terhadap benturan karena menjadi penopang berat tubuh Anda.” — dr. Jennifer Patra, B.Med.Sc

“Selain intensitas gerakan yang berulang, lutut juga merupakan area yang rentan terhadap benturan karena menjadi penopang berat tubuh. Hal ini kemudian yang menyebabkan kulit menghadapi tekanan dan stres yang signifikan dari waktu ke waktu,” imbuh dr. Jennifer Patra, B.Med.Sc dari Jade Aesthetic Clinic.

Namun selain karena lutut yang adalah salah satu bagian tubuh yang paling aktif, masalah klasik seperti menurunnya kadar kolagen dan elastin dalam tubuh juga merupakan salah satu penyebab terbesar yang perlu kita sadari. “Seiring bertambahnya usia, kulit kita secara alami memproduksi lebih sedikit kolagen dan elastin, dua protein yang memberikan kekencangan dan elastisitas pada kulit. Hal ini menyebabkan berubahnya warna kulit secara bertahap yang akhirnya memicu munculnya masalah kerutan dan kulit kendur. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, gerakan berulang juga dapat menyebabkan rusaknya kolagen dan elastin yang akhirnya menyebabkan kulit menjadi kendur dan keriput,” jelas sang ahli yang juga lebih akrab disapa dengan sapaan dokter Jenn.

Hal yang senada turut diutarakan oleh dr. Feny Kho,MGBT. "Masalah knee sagging lebih sering dialami oleh wanita, khususnya pada usia 40 tahun ke atas. Hal ini berkaitan dengan perubahan hormonal ketika terjadi penurunan hormon estrogen yang berperan penting dalam menjaga hidrasi dan elastisitas kulit. Namun, kondisi ini dapat muncul lebih awal karena aktivitas sehari hari seperti kebiasaan berpakaian yang lebih terekspos (rok dan atau celana pendek), sehingga area lutut sering terpapar matahari dan kurang dilindungi."

Tidak berhenti sampai faktor alami (berkurangnya produksi kolagen dan elastin) yang memang tak terelakkan akan terjadi pada setiap dari kita, dr. Arini turut berbagi bahwa ada juga sejumlah faktor eksternal yang dapat mempercepat munculnya kninkles. Beberapa di antaranya mulai dari karena paparan sinar UV, perubahan berat badan yang terjadi begitu drastis, hingga kurangnya hidrasi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit. “Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kulit pada area kulit mengalami pengenduran, terutama penyebab yang dapat terjadi dari luar tubuh kita yakni: paparan sinar UV yang dapat merusak struktur kolagen di kulit. Kemudian fluktuasi lemak yang ekstrem juga dapat menyebabkan kulit meregang yang akhirnya membuatnya kehilangan kekenyalan serta yang terakhir adalah kurangnya asupan hidrasi dan nutrisi bagi kulit yang dapat memicu kulit menjadi kering dan berujung penurunan kualitasnya.”

"Namun, kondisi ini dapat muncul lebih awal karena aktivitas sehari hari seperti kebiasaan berpakaian yang lebih terekspos (rok dan atau celana pendek), sehingga area lutut sering terpapar matahari dan kurang dilindungi."-dr. Feny Kho,MGBT

Untuk itu diperlukan perhatian dan perawatan ekstra dalam hal mengembalikan kecantikan pada area ini. Rekomendasi dari dr. Arini yang juga merupakan lulusan dari Universitas Harvard adalah dengan mencoba TightLifting by Oligio. Perawatan non-invasif dan tanpa downtime ini memanfaatkan teknologi monopolar radiofrequency (RF) untuk memanaskan lapisan dalam kulit dan merangsang produksi kolagen serta elastin baru.“Keistimewaan dari Dermalogia TightLifting by Oligio adalah perawatan ini dapat menyasar lebih dalam ke lapisan dermis yang diinginkan dibanding dengan RF model bipolar, memungkinkan proses yang lebih efektif,” terang dr. Arini.

Berbeda dari teknologi sejenisnya, Oligio turut dilengkapi dengan sistem pendingin yang meminimalkan ketidaknyamanan dan risiko luka bakar. Sehingga bila dapat diukur pain level yang mungkin akan dirasakan, angkanya hanya sekitar dua sampai tiga persepuluh karena hadirnya teknologi cooling tersebut yang mampu menjaga kenyamanan selama prosedur dilakukan.

Sedangkan dr. Jennifer memberikan opsi perawatan lainnya yang tak kalah menarik yaitu, Ultherapy Prime. Merupakan generasi terbaru dari perawatan yang begitu ikonis, kini Ultherapy Prime hadir dengan segudang elevasi terbaru. Salah satu di antaranya adalah hadirnya teknologi Micro-Focused Ultrasound with Real- Time Visualisation. “Ultherapy Prime menggunakan platform canggih dengan teknologi penghantaran energi yang lebih baik yang menghasilkan waktu perawatan 20 persen lebih cepat. Lebih lanjut, dibanding dengan generasi terdahulunya kini Ultherapy Prime dilengkapi dengan layar yang lebih besar dan bidang ultrasound yang dua kali lebih luas dengan visual beresolusi tinggi yang memungkinkan visualisasi yang lebih baik dan penargetan yang lebih tepat,” papar pakar yang memperoleh gelar Bachelor of Medical Sciences-nya dari Universitas Melbourne.

Kalau dr. Feny yang menjalankan praktek di Medikpro, ia merekomendasikan perawatan Endolift. "Endolift® menggunakan teknologi laser berbasis serat optik mikro yang dimasukkan ke lapisan dermal-subdermal tanpa sayatan. Jadi dokter akan memasukkan serat fiber optik yang sangat tipis melalui kulit, tanpa luka terbuka. Serat ini kemudian diarahkan ke jaringan lemak dan kolagen di bawah kulit. Saat laser aktif, ia menciptakan suhu yang dapat dikontrol secara presisi. Sehingga kolagen-kolagen diaktifkan kembali bersamaan dengan terjadinya kontraksi dari jaringan kulit yang kendur. Kemudian setelah selesai treatment, serat fiber optik ini akan dikeluarkan kembali (sehingga tidak ada benda asing yang tertinggal di dalam tubuh). Sehingga perawatan ini memiliki manfaat untuk menstimulasi neokolagenesis (produksi kolagen baru, meningkatkan kekencangan kulit, memperbaiki kontur lutut, serta memberikan efek lifting," jelasnya. 

Another good news… baik Oligio, Ultherapy Prime, maupun Endolif, bagi Anda yang tak suka harus bolak-balik ke klinik untuk melakukan perawatan berulang, kedua perawatan ini juga bisa dibilang tergolong sebagai “low maintenance treatment” sebab hanya diperlukan pengulangan tiap satu tahun sekali untuk Ultherapy Prime dan enam hingga 12 bulan sekali untuk Oligio.

Di atas segala kelebihan yang ditawarkan, kedua rekomendasi perawatan yang terhitung pemain baru di jagat kecantikan terutama bagi pasar Indonesia ini juga dapat menjadi opsi sempurna bagi Anda yang mungkin enggan untuk mengambil tindakan yang lebih ekstrem seperti melakukan tindakan operasi bedah dalam hal mengatasi permasalahan ini.

Kembali lagi ke cerita awal, mungkin bila dua perawatan canggih ini sudah ada di 10 tahun yang lalu, barangkali (warning: don’t be too serious. it’s just a wild guess) sang aktris Hollywood itu tak akan ragu untuk melakukannya, tapi kalau Anda sendiri bagaimana? Akankah mengikuti jejak sang mega bintang untuk mencobanya juga? 

BACA JUGA:
Kolostrum: Rahasia Lama yang Kini Jadi Tren Baru di Dunia Kecantikan

Setelah FOMO dan YOLO, Kini Terbilah YONO 

Baca artikel Beauty Info yang berjudul "Langkah Primadona yang terbit di edisi cetak Harper's Bazaar Indonesia - April 2025.