Awal bulan Mei tahun ini, Maison Dior bergandengan dengan Hotel du Cap-Eden-Roc untuk menghadirkan wewangian terbarunya yakni Eden-Roc. Kolaborasi ini diwujudkan sebagai tribut untuk memperingati hotel legendaris yang sudah berdiri selama 150 tahun tersebut.
Dior Eden-Roc menyajikan keharuman yang akan mengingatkan penggunanya akan suasana hotel Grand Dame di Cap d'Antibes ini. François Demachy sebagai Dior Perfumer-Creator menuangkan atmosfer vakansi di Mediterania dalam sebotol parfum yang terdiri dari aroma seawater, bunga dan buah-buahan sitrus, serta aromatic herbs dan pinus. Ia mengungkapkan, "Ketika meramu Eden-Roc, saya membayangkan ketika tiba di hotel yang berada di pinggir laut ini. Lautnya, mataharinya, bebatuan di pesisirnya, dan tanahnya yang subur."
Fragrance yang satu ini bisa dikatakan sangat istimewa mengingat Maison Dior dan Hotel du Cap-Eden-Roc merupakan dua ikon luks asal Prancis yang mendunia. Jika kita sudah sering mendengar tentang Maison Dior, kami ingin mengajak Anda untuk mengenal hotel mewah ini secara lebih jauh. Simak selengkapnya dalam narasi yang kami rangkum berikut ini.
Hotel berusia satu setengah abad
Cerita bermula dari ide August De Villemessant. Pendiri surat kabar Le Figaro tersebut ingin mendirikan tempat melepas penat bagi seniman dan penulis di wilayah Prancis Selatan. Sayangnya karena keterbatasan dana, hotel ini kemudian dibantu secara finansial oleh kolonel Rusia yakni Paul de Fersen yang sebelumnya membeli properti di Cap dan mendirikan La Grande Allée. Pembangunan hotel kemudian dilanjutkan oleh saudara iparnya, Alexis de Plestcheyeff, sebab Paul meninggal dunia karena tubercolosis. Usai rampung, hotel ini pun dibuka untuk umum pada tanggal 26 Februari 1870 dengan nama Villa Soleil.
Sempat terbengkalai, penginapannya lantas berpindah ke tangan Antoine Sella yang merupakan hotelier asal Italia pada tahun 1887. Namanya pun berganti sebagai Grand Hotel du Cap yang dibuka pada bulan Januari dua tahun kemudian.
Di tahun 1969 hotel ini sampai ke tangan Maja dan Rudolph Oatker. Setelah melewati renovasi, penginapan tersebut berganti nama menjadi Hotel du Cap-Eden-Roc. Hingga memasuki usia ke 151 tahun ini, hotelnya masih berada di bawah pengelolaan Oetker Collection. Setelah pandemi, penginapan berlatar pemandangan laut Mediterania ini akan kembali dibuka pada 4 Juni mendatang.
Akomodasi mewah bergaya klasik
Bangunan elegan bergaya Napoleon III ini memiliki 118 kamar dan suite serta tiga villa dengan desain interior yang membuat Anda seperti singgah di dalam istana. Thanks to Patricia Anastassiadis, desainer interior asal Brazil yang mampu mempercantik setiap ruangannya namun tetap mempertahankan nilai sejarah yang ada.
Menjadi tempat pemulihan dan rumah sakit selama perang dunia
Situasi Perang Dunia I di tahun 1914 mengubah Grand Hotel du Cap menjadi tempat pemulihan Palang Merah Amerika di mana ratusan tentara dan perawat datang untuk beristirahat dan menjalani rehabilitasi sampai tahun 1918.
21 tahun kemudian ketika Perang Dunia II pecah di tahun 1939, Grand Hotel du Cap beralih fungsi sebagai rumah sakit strategi militer bagi tentara sekutu selama hampir tiga tahun.
Disinggahi oleh orang-orang ternama sejak dulu
Ketenaran penginapan mewah ini sudah bermula sejak masih menyandang nama Grand Hotel du Cap yang lantas berhasil mengundang sejumlah tokoh-tokoh penting dunia. Salah satunya ialah Raja Edward VIII saat ia masih memiliki kedudukan sebagai Duke of Windsor dan Prince of Wales di tahun 1930. Hingga ia melepaskan kedudukannya sebagai Raja Inggris, Edward VIII tetap berkunjung ke sini bersama istrinya, Wallis Simpson.
Tokoh populer lainnya di antaranya adalah penyair Prancis Anatole France, novelis George Bernard Shaw, penulis Ernest Hemmingway, pelukis Pablo Picasso, aktris Suzanne Georgette Charpentier bersama Tyrone Power suaminya, Marlene Dietrich, keluarga John F. Kennedy, John Lennon dan Yoko Ono, Madonna, Steven Spielberg, Coco Rocha, serta Orlando Bloom dan Katy Perry.
Sebagai panggung selebriti di acara-acara besar tahunan
Fast forward, Hotel du Cap-Eden-Roc semakin bertabur bintang dengan adanya acara rutin tahunan seperti Cannes Film Festival Party yang diselenggarakan oleh Vanity Fair sejak tahun 2004.
Selain itu, gala tahunan amfAR Cannes yang kerap diadakan di hotel Grand Dame tersebut dari tahun 2004. amfAR atau The Foundation for AIDS Research merupakan salah satu organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk mendukung penelitian AIDS, pencegahan HIV, dan edukasi terkait penyakitnya. Acara ini dimeriahkan oleh fashion show hasil kurasi Carine Roitfeld serta penampilan Mariah Carey dan Dua Lipa pada 2019 silam.
Kecantikan Hotel du Cap-Eden-Roc dituliskan dalam novel
F. Scott Fitzgerald, novelis asal Amerika Serikat, mengabadikan citra hotel ini dalam novel keempatnya yang berjudul Tender Is The Night. Ia menggambarkannya sebagai Hôtel des Etrangers, sebuah resor musim panas berwarna layaknya bunga mawar di pesisir French Riviera yang kerap didatangi oleh orang-orang terhormat.
Dan muncul sebagai lokasi campaign parfum Dior lainnya
Selain disorot sebagai lokasi dalam film Killers yang dibintangi oleh Ashton Kutcher dan Katherine Heigl tahun 2010 lalu, Hotel du Cap-Eden-Roc sebelumnya juga sudah muncul dalam kampanye Dior untuk memperkenalkan produk wewangiannya.
Yang pertama ialah campaign Dior Homme Sport tahun 2011 yang dibintangi oleh Jude Law. Empat tahun kemudian, giliran Natalie Portman yang mengusung Miss Dior dalam video dengan setting tempat di Grand Allee dan panorama laut Mediterania.
Parfum Dior Eden-Roc sudah mulai dipasarkan mulai tanggal 1 Mei 2021. Selain dalam bentuk wewangian, produk Eden-Roc juga hadir dalam bentuk lilin, handsoap, dan body cream. Mungkin sekarang bukan menjadi waktu yang tepat untuk bepergian jauh dan merasakan sensasi menginap di hotel ikonis yang satu ini, namun jika Anda bisa merasakan suasananya lewat sebotol parfum, mengapa tidak?
Foto: Courtesy of Hotel du Cap-Eden-Roc, Instagram @hotelducapedenroc, @vanityfair, @amfar, @cocorocha