Ke mana pun Anda pergi, pasti diingatkan akan tentang kesehatan: di rak organik di Trader Joe's, di rak pakaian berkelanjutan di Nordstrom, tempat olahraga di iklan Mirror di kereta bawah tanah New York City, di jendela setiap Lululemon di kota, dan terutama di media sosial, di mana tampaknya setiap influencer TikTok juga sekarang menjadi koki bebas gluten dan guru kebugaran. Sulit untuk mengabaikan tren kesehatan yang telah menguasai masyarakat kita—meskipun kita, ironisnya, masih berada di tengah pandemi—itulah sebabnya sangat memprihatinkan bahwa sementara kita memberikan perhatian seperti itu pada kesehatan fisik, kita terus gagal untuk mengatasi masalah tersebut. pentingnya kesehatan mental kita.
Baca juga: Selena Gomez Bercerita Tentang Perasaan "Ketakutan dan Kesepian" Yang Pernah Ia Alami
Menurut Mental Health America, tahun ini 19,86 persen orang dewasa AS, hampir 50 juta orang Amerika, hidup dengan penyakit mental, dan 4,91 persen diantaranya mengalami penyakit mental yang parah. Pada saat yang sama, 18,1 persen populasi, 40 juta orang dewasa, menderita anxiety, salah satu kondisi yang paling dapat diobati, namun hanya 36,9 persen dari orang-orang itu yang menerima perawatan, menurut Anxiety & Depression Association of America. Metriknya mengkhawatirkan, terutama mengingat meningkatnya percakapan kesehatan mental yang dilakukan secara online dan di panggung publik, di mana banyak tokoh politik, olahraga, dan hiburan telah membuka diri tentang perjalanan kesehatan mental mereka.
Selena Gomez, salah satu dari banyak selebriti yang baru-baru ini mengaku berjuang dengan masalah kesehatan mental, kini ingin mengambil pembicaraan lebih jauh. Bersama ibunya, Mandy Teefey, dan pendiri The Newsette Daniella Pierson, Selena telah meluncurkan Wondermind, sebuah ekosistem media di mana kebugaran mental didiskusikan secara terbuka, dan di mana pengguna dapat mendengarkan cerita orang, mempelajari lebih lanjut tentang berbagai kondisi dari profesional medis, dan benar-benar mendapatkan bantuan.
"Kami ingin menjaga percakapan seperti percakapan nyata dan dapat dihubungkan dengan semua orang," Mandy memberi tahu saya melalui Zoom. "Kami adalah tiga pendiri yang hidup dengan penyakit mental, kami tidak memiliki jawaban. Jadi saya merasa kami akan bersama-sama dalam proses, tidak berbicara, kami akan berbicara bersama."
Fase pertama dari peluncuran adalah buletin Wondermind, di mana pengguna dapat mendaftar tanpa biaya apa pun dan melaluinya mereka akan secara teratur menerima cerita pribadi, artikel medis, dalam bahasa yang dapat diakses dan tidak mengancam, dan jawaban atas pertanyaan kesehatan mental. Wondermind kemudian akan meluncurkan berbagai podcast dan menjual produk fisik—alat terapi perilaku kognitif (CBT) dan alat terapi perilaku dialektis (DBT)—untuk membantu orang-orang yang berjuang dengan berbagai kondisi.
"Tujuan kami adalah menciptakan tempat yang jujur, aman, dan nyaman yang dapat dikunjungi semua orang," kata Selena. "Dalam Wondermind pertama kami, kami menawarkan segalanya mulai dari wawancara dengan tokoh dan pakar terkemuka hingga tip dan latihan untuk melatih kebugaran mental Anda sendiri, sumber daya, dan banyak lagi."
Tapi Selena menegaskan Wondermind bukan hanya platform untuk orang-orang dengan penyakit mental yang didiagnosis. "Kami merancangnya untuk menjadi ruang bagi siapa saja dan semua orang untuk dapat berpaling—apakah Anda sedang berjuang secara aktif, memiliki teman yang sedang berjuang, atau hanya ingin mendidik diri sendiri tentang berbagai aspek kesehatan mental," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Selena—yang hampir sepanjang hidupnya menjadi sorotan—telah berbicara di depan umum tentang diagnosis bipolarnya serta kecemasan dan depresi yang dideritanya sebagai penyebab penyakit fisiknya, seperti lupus. Keterbukaannya tentang perjuangan kesehatan mentalnya telah mengilhami banyak orang, termasuk Daniella, yang mengatakan kepada saya keberanian Selena mendorongnya untuk mengatasi rasa tidak amannya sendiri mengenai masalah OCD yang sedang berlangsung.
Mandy juga memiliki perjalanan panjang dengan kesehatan mental. "Saya telah berurusan dengan kesehatan mental saya sejak saya berusia sekitar 16 tahun, dan saya salah didiagnosis sebagai bipolar. Dan tepat sebelum kami mulai syuting kelanjutan dari 13 Reasons Why, pengobatan saya, hormon saya, dan semuanya mulai berubah," ujarnya. Karena dia memakai obat yang salah karena kesalahan diagnosisnya, selama dia mengalami menopause, Mandy mengatakan dia mulai mengalami kejang dan insomnia parah. Jadi dia memeriksakan dirinya ke fasilitas, yang katanya, "adalah hal terbaik yang pernah saya lakukan—tetapi tidak semua orang memiliki uang sebanyak itu atau asuransi yang menanggungnya untuk meluangkan waktu pribadi itu dan melakukannya."
Sekarang hidup dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dengan trauma, Mandy mengatakan salah satu dari banyak hal yang meyakinkannya untuk memulai Wondermind dengan putrinya dan Daniella mengingat betapa sulitnya baginya untuk mendapatkan bantuan di usia 20-an. "Saya, seperti, berkeliling untuk mewawancarai dokter, tidak memahami apa yang sedang terjadi, dan menjalani semua pengobatan yang berbeda ini. Akan sangat menyenangkan memiliki sumber daya untuk melihat bagaimana bertemu dengan seorang terapis, bagaimana menjelaskan diri Anda kepada terapis," katanya, menambahkan bahwa seorang dokter pernah memberinya obat untuk halusinasi karena dia berkata dia melihat kupu-kupu hitam— "tapi itu bisa saja kupu-kupu hitam."
Daniella setuju, mengatakan bahwa stigma dan informasi yang salah seputar kesehatan mental ketika kami masih muda adalah alasan dia tidak mendapatkan bantuan untuk OCD dan depresinya lebih cepat—itu, dan fakta bahwa dia dibesarkan dengan keluarga setengah Kolombia yang sangat tradisional, di mana penyakit mental sama sekali tidak ada dalam percakapan.
Selama pembicaraan, saya memberi tahu para pendiri Wondermind betapa benarnya bahwa dalam budaya Hispanik seperti kita, stigma seputar kesehatan mental seringkali jauh lebih kuat, dan itu umum untuk tumbuh dengan orang tua yang tidak percaya pada terapi, atau menganggapnya lemah untuk mencari bantuan untuk apa pun yang bukan cedera fisik.
Mandy memberi tahu saya bahwa karena itulah mereka berencana untuk melakukan studi penelitian di berbagai negara dan kota di seluruh dunia, untuk melihat bagaimana budaya yang berbeda berpikir tentang kesehatan mental dan penyakit mental, dan cara terbaik untuk membantu orang-orang dari komunitas yang berbeda mendapatkan pendidikan tentang topik dan menerima terapi, atau pengobatan, jika itu yang mereka butuhkan. "Kami akan melakukan percakapan rutin tentang mereka dan itu tidak akan mengintimidasi; kami memiliki dua pendiri Latina dan dewan penasihat yang beragam," katanya.
Daniella menegaskan bahwa mereka tidak mencoba untuk menjadi pengganti terapi, dan pada kenyataannya, mereka mendorong semua orang, didiagnosis dengan penyakit mental atau tidak, untuk bekerja pada kebugaran mental mereka dengan cara mereka bekerja pada tubuh mereka.
"Kami memulai perusahaan ini karena kami ingin benar-benar mengatasi stigma, dan karena kami ingin mendemokratisasikan kesehatan mental dan menjadikannya sesuatu yang keren dan dapat dicapai oleh semua orang," kata Daniella.
"Sangat penting bagi kami untuk mengingat bahwa kami tidak sendirian, dan kami ingin membuat komunitas untuk mendorong pengguna agar mengetahui bahwa mereka dilihat dan didengar, dan bahwa perasaan mereka valid," tambah Selena.
Baca juga:
Selena Gomez Dirikan Perusahaan Kesehatan Mental, WonderMind
Selena Gomez Tampil dengan Gaun Mini Hitam yang Chic dan Cardigan yang Serasi
Penulis: Rosa Sanchez; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Aleyda Hakim; Foto: Courtesy of BAZAAR US
