
Sebuah kreasi terbaru, "Saya ingin menciptakan sebuah komposisi parfum yang kompleks, spontan dan juga menyenangkan dalam sebuah aroma yang memancarkan keharuman yang tak terlupakan" kata master pefumer, Jacques Cavallier Belletrud, untuk peluncuran perdana parfum barunya eLVes Louis Vuitton. Perkenalan dari parfum mewah ini diselenggarakan di Paris bertepatan dalam minggu yang padat karena adanya Paris Fashion week, disebuah apartemen besar yang di dekor spesial untuk acara ini. Di ruang tengah tertampak parfum baru yang dengan kemasan silinder minimalis bening yang elegan dengan dalam nuansa parfum yang keunguan.
BACA JUGA: Kolaborasi Louis Vuitton dan Formula 1 yang Merayakan Kemenangan dengan Gaya

Parfum baru ini bertajuk eLVes (dibaca seperti "el") Louis Vuitton, seperti sebuah kata berbahasa Prancis, elles, yang artinya wanita. Menurut master perfumer rumah mode, kreasi parfum ini adalah sebuah refleksi tentang feminitas yang dilihat dari beragam aspek seiring dengan dunia yang terus menerus berkembang. Dengan sebuah inspirasi yang didedikasikan untuk wanita yang mandiri, pemberani dan penguasa atas nasibnya sendiri.
Dari sebuah kota yang bernama Grasse di selatan Prancis, di mana rumah mode ini mempunyai sebuah rumah dan sekaligus workshop emblematik bernama Les Fontaines Parfumées yang didedikasikan untuk dunia parfum, Jaques Callavier Belletrud membuat sebuah komposisi floral yang berani, dengan tiga bahan yang menarik perhatian.
Tampilan bunga rose sebagai simbol feminitas diengan pilihan Bulgarian Rose absolut dan rose Centifolia yang merupakan rose hasil ektrasi CO2 yang dibuat secara eklusif. Bunga mawar dari kota Grasse yang delicate ini harus dipetik di pagi hari dan hanya dipetik di bulan Mei saja.

Inovasi baru untuk parfum ini adalah memadukannya dengan bunga Lily of the Valley atau Muguet dalam bahasa Prancis yang merupakan kejutan di dunia parfum. Bunga ini biasanya disebut "silent flower" yang tumbuh di musim semi, bentuknya seperti sebuah lonceng kecil. Dengan sebuah proses ektraksi khusus memberikan sebuah fasad fresh yang unik dan berkepribadian.
Bahan murni amber yang berkarakter panas memberikan kontras aroma yang "panas dan dingin" serta memberikan sebuah aksen yang lebih sensual dan anggun. Tiga pilar dari parfum ini di harmonisasikan juga dengan blakcurrant, peach dan juga santan. Tanpa melupakan komposisi rempah seperti kayu manis, jahe, dan patchouli untuk memberikan fasad lain dan memberi lekukan penuh energi di parfum ini.
Dengan kreasi barunya, lahir sebuah Eau de Parfum yang kontras, lembut, dan ultra feminin tetapi berkarakter. Master perfumer memberikan sebuah catatan: Saya percaya pada wewangian yang reperesentatif, wewangian yang menyampaikan emosi, nilai, dan pesan positif, wewangian yang dapat digunakan oleh semua orang untuk menulis kisah mereka sendiri.
BACA JUGA:
Louis Vuitton Suguhkan Cerita Manis dari Stasiun Kereta di Koleksi Fall/Winter 2025/26
Louis Vuitton menyambut Dame Pat McGrath sebagai Creative Director Kosmetik
(Teks: Rizal Halim, Foto: Courtesy of Louis Vuitton)