Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

House of Gucci: Kisah Nyata Pembunuhan Maurizio Gucci oleh Patrizia Reggiani yang Diperankan oleh Lady Gaga dan Adam Driver

Lady Gaga memerankan Patrizia Reggiani, sosok yang merencanakan pembunuhan sang suami yang merupakan pewaris dari Gucci. 

House of Gucci: Kisah Nyata Pembunuhan Maurizio Gucci oleh Patrizia Reggiani yang Diperankan oleh Lady Gaga dan Adam Driver

Minggu lalu, Lady Gaga membagikan foto dirinya di set apres-ski dengan rekan mainnya, Adam Driver, di pegunungan Alpen yang tertutup salju melalui akun Instagram pribadinya. 
 
Pemenang Oscar tersebut akan berperan sebagai sosialita Italia dan mantan penasihat utama Gucci, Patrizia Reggiani, yang dijatuhi hukuman 29 tahun penjara karena merencanakan pembunuhan sang mantan suami, Maurizio Gucci, yang merupakan pewaris dari rumah mode Gucci, tepatnya pada tahun1995.
 


 
Film karya Ridley Scott ini diadaptasi dari buku non-fiksi terkenal karya Sara G. Forden berjudul The House of Gucci: A Sensational Story of Murder, Madness, Glamour, and Greed (2001). Kisah dari buku tersebut membahas tentang keruntuhan dan kebangkitan dari rumah mode Gucci setelah terjadinya pembunuhan Maurizio Gucci. Tidak ada yang benar-benar mengetahui motif Patrizia terhadap pembunuhan gaya eksekusi tersebut dan apakah ia benar-benar bersalah.
 
Persidangan tersebut ‘meledak’ seperti sinetron dalam kehidupan nyata, memikat negara dengan kisah-kisah skandal tentang perselingkuhan, kekayaan besar, balas dendam, alas kaki desainer, dan paranormal bersertifikat yang menjadi kaki tangan. Patrizia pun difitnah oleh pers yang dapat dikatakan cenderung misoginis, yang menjulukinya 'Vedova Nera', Black Widow, dan melukisnya sebagai wanita serakah, kotor, dan bertindak untuk balas dendam.
 
Belum diketahui berapa banyak isi dari buku karya Sara yang akan ditampilkan dalam film tersebut, tetapi dari foto-foto terbaru yang diambil di lokasi shooting, tampaknya film tersebut akan fokus pada hubungan sang pasangan ketika menjelang pembunuhan Maurizio. Inilah yang kami ketahui tentang Maurizio dan Patrizia, pembunuhannya, dan persidangan berikutnya di bawah ini.
 
Siapa itu Maurizio Gucci?
 


 
Maurizio Gucci lahir di Florence pada tahun 1948 dari pasangan aktor Italia Sandra Ravel dan Rodolfo Gucci. Ayahnya merupakan putra dari perancang busana legendaris Guccio Gucci. Ia menikah dengan Patrizia Reggiani pada tahun 1973, tetapi segalanya mulai terurai satu dekade kemudian. Sebagai anak tunggal, Maurizio mewarisi kepemilikan mayoritas ayahnya atas bisnis tersebut ketika ia meninggal pada tahun 1983. Ia pun meluncurkan pertarungan hukum yang buruk melawan pamannya, Aldo Gucci, agar mendapatkan kendali penuh atas warisan sang rumah mode. (Ini adalah penuntutan yang dipimpin oleh jaksa penuntut kota Rudolph Giuliani, yang sekarang ini lebih dikenal sebagai pengacara pribadi kontroversial Donald Trump.)
 
Maurizio menghabiskan uang pribadinya dan pendapatan perusahaan dengan ceroboh. Oleh karena itu, setelah mengalami kerugian berulang kali, dirinya terpaksa menjual sahamnya ke grup investasi yang berbasis di Bahrain, Investcorp, seharga $120 juta pada tahun 1993.
 
Pada saat pembunuhannya terjadi, ia tinggal dengan Paola Franchi, seorang desainer interior yang menjalin hubungan dengannya saat ia masih dalam hubungan pernikahan. Pada waktu itu, ia meninggalkan keluarganya, termasuk kedua anak perempuannya, yaitu Allegra dan Alessandra, 10 tahun sebelumnya pada tahun 1985. Ia juga berusaha untuk membangun kembali reputasinya sebagai pengusaha dengan berinvestasi dalam kasino di Swiss.
 

 
Apa yang terjadi pada hari dibunuhnya Maurizio Gucci?
 
Hari pembunuhan tersebut digambarkan sebagai pagi musim semi yang menyenangkan pada 27 Maret 1995. Kala itu, Maurizio sedang menaiki tangga ke gedung kantornya di Via Palestro 20, Milan. Satu-satunya saksi mata akan kejadian tersebut adalah penjaga pintu gedung Giuseppe Onorato. Baru-baru ini ia berkata kepada media ternama di Inggris: “Tuan Maurizio datang dengan membawa beberapa majalah dan berkata selamat pagi. Kemudian, saya melihat sebuah tangan. Itu adalah tangan yang indah, bersih, dan menodongkan pistol.”
 
Maurizio ditembak sebanyak tiga kali di bagian punggung dan sekali di kepala sebelum dirinya pingsan dan meninggal di tangga kantornya. Walaupun ditembak dua kali di bagian lengan, Giuseppe berhasil selamat (Ia masih berhutang kompensasi yang belum dibayar dari Patrizia).
 
Patrizia Raggiani adalah tersangka utama karena ia telah secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk membunuh Maurizio setelah perpecahan sengit mereka. Namun, tanpa kehadiran bukti yang berharga, kasus tersebut menjadi ‘dingin’ selama dua tahun. Sebuah petunjuk menyebabkan Patrizia ditangkap pada tahun 1997 dan persidangan dimulai pada tahun berikutnya.
 
Siapa itu Patrizia Reggiani?
 

 
Patrizia Reggiani dideskripsikan sebagai “Liz Taylor dari label mewah” pada tahun ‘70-an dan ‘80-an. Ia lahir pada tahun 1948 di sebuah kota kecil di luar Milan, dari seorang ibu pramusaji dan ayah yang jauh lebih tua dengan kekayaan melimpah. 
 
Meskipun keluarganya bukan bagian dari masyarakat kelas atas Milan, mereka terbilang sangat kaya. Patrizia bertemu Maurizio di sebuah pesta, setelah dirinya menjalin hubungan dengan eselon kelas atas sirkuit sosial Milan. Pasangan tersebut memutuskan untuk menikah pada tahun 1973. Patrizia menjadi penasihat utama sang suami dan kemudian dianugerahi dua putri, yaitu Alessandra dan Allegra.
 
Setelah 12 tahun menikah, tepatnya pada tahun 1985, Maurizio memberi tahu Patrizia bahwa ia akan pergi untuk perjalanan bisnis. Namun, nyatanya, ia tidak pernah kembali ke rumah. Ia telah tinggal dengan pacarnya, Paola Franchi, selama lima tahun sebelum dirinya dibunuh.
 
Karena kerugian yang besar, Maurizio terpaksa menjual bisnisnya pada pada tahun 1993. Hal tersebut pun membuat Patrizia sangat marah padanya.
 
“Pada saat itu, saya marah dengan Maurizio karena banyak hal,” kata Patrizia kepada salah satu media ternama di Inggris pada 2016 silam. “Namun, yang terpenting, adalah ini. Kehilangan bisnis keluarga. Itu bodoh. Itu adalah kegagalan. Saya dipenuhi dengan amarah, tapi tidak ada yang bisa saya lakukan. Ia seharusnya tidak melakukan hal tersebut pada saya.”
 
Proses persidangan
 
Ketika persidangan sensasional tersebut berlangsung pada tahun 1998, terungkap bahwa Patrizia telah menyewa empat kaki tangannya untuk melakukan pembunuhan terhadap Maurizio. Empat sosok tersebut adalah mantan temannya dan paranormal bernama Pina Auriemma yang mengaku mengatur pembunuh bayaran; seorang teman Pina yang mengatur pembunuh bayaran; pembunuh bayaran; dan pengemudi.
 
Salah satu bukti mencolok yang ditemukan di rumah Patrizia adalah buku harian Cartier-nya, yang memuat satu kata pada hari pembunuhan Maurizio: “Paradeisos”, yang merupakan sebuah kata dari bahasa Yunani yang berarti surga.
 
Patrizia pun dihukum karena memerintahkan pembunuhan sang suami dan dijatuhi hukuman selama 29 tahun penjara. Kedua putrinya (Alessandra yang saat itu berusia 21 dan Allegra yang berusia 17 tahun) berpendapat bahwa tumor otak jinak yang dimiliki Patrizia telah mengubah perilaku dan kepribadiannya.
 
Patrizia mempertahankan ketidakbersalahannya dengan alasan bahwa Pina telah bertindak sendiri dan memerasnya. Dalam pemeriksaan silang, ia mengatakan bahwa dirinya dipaksa untuk membayar Pina sebesar $365.000 (sekitar £262.000), sebelum menambahkan pernyataan yang membingungkan: "Hal tersebut bernilai setiap sennya (melalui The New York Times).”
 
Penembak Maurizio dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pina Auriemma, yang pertama kali menghubungi para pembunuh, dijatuhi hukuman selama 25 tahun penjara.
 
Di manakah keberadaan Patrizia Reggiani saat ini?
 

 
Pada tahun 2014, Patrizia memulai program kerja setelah menjalani 16 tahun penjara, yang mengharuskannya mendapatkan pekerjaan dan melakukannya secara sukarela. Patrizia pun dipekerjakan sebagai konsultan desain oleh perusahaan perhiasan kostum Milan, Bozart.
 
Pada waktu yang sama, Patrizia ditemui oleh kru televisi dari sebuah reality show Italia yang bertanya: “Patrizia, mengapa Anda menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Maurizio Gucci? Kenapa Anda tidak menembaknya sendiri?”
 
“Penglihatan saya tidak begitu bagus,” katanya secara datar. “Saya tidak ingin salah membidik target.”
 
Pada tahun itu, ia juga memberi tahu surat kabar La Repubblica bahwa saat itu ia sudah dapat bekerja kembali. Ia berharap untuk kembali ke pangkuan sang perusahaan. “Mereka membutuhkan saya,” katanya. “Saya masih merasa seperti seorang Gucci, bahkan yang paling Gucci dari semuanya.”
 
House of Gucci direncanakan akan rilis pada 25 November mendatang di Amerika Serikat.
 
 
(Penulis: Naomi Gordon; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar UK)