Di era modern seperti saat ini, seiring dengan berkembangnya teknologi, ada begitu banyak situs maupun aplikasi kencan yang memberikan akses bagi seseorang untuk bertemu dengan orang-orang baru yang sama-sama tengah mencari teman kencan.
Sebut saja Tinder, Happn, Bumble, OK Cupid, Setipe.com, dan masih banyak lagi. Medium ini adalah bentuk modernisasi dari layanan biro jodoh maupun iklan baris di media harian yang biasa kita temukan beberapa dekade lalu.
Di situs atau dating app ini, Anda cukup mengunggah foto terbaik Anda, menulis sedikit tentang siapa diri Anda, kemudian Anda bebas memilih profil-profil yang Anda anggap menarik hingga Anda 'bertemu' dengan seseorang yang juga tertarik dengan Anda.
Terdengar simpel, namun tetap saja tidak sedikit yang mengeluh betapa sulitnya menemukan orang yang tepat untuk dijadikan sebagai pasangan, apalagi bagi mereka yang mengidamkan hubungan percintaan yang serius.
Sebagian besar orang menggunakan situs maupun aplikasi kencan hanya untuk mencari teman tidur semalam, dan bahkan ada pula yang berniat mendapatkan keuntungan material dari teman kencannya.
“Saya pernah berkencan dengan seorang perempuan yang sangat atraktif dan pintar, namun seusai kencan dia meminta saya untuk membelikannya sepatu dari merek tertentu. Setelah itu saya tidak menghubunginya lagi dan sangat berhati-hati ketika memilih profil teman kencan,” tutur Benedict (nama disamarkan) kepada Bazaar.
Dari sekian banyak individu yang mendaftarkan diri di situs dan aplikasi kencan tersebut, barangkali hanya sekitar 20 hingga 30 persen yang memang benar-benar mencari pasangan untuk hubungan jangka panjang. Kalimat seperti “Not looking for a serious relationship” sangat lumrah ditemukan di biodata dating app.
Proses pencarian pasangan hidup pun terasa bagaikan mencari batu permata di tengah hutan belantara. Terlebih lagi dengan kemudahan mengakses situs dan aplikasi kencan, siapa pun bisa mendaftar secara gratis, Anda harus berhadapan dengan pilihan-pilihan profil yang sifatnya sangat acak.
Akibatnya, tak jarang para perempuan maupun lelaki lajang pencari cinta pun memilih untuk 'menyerah' dan 'pasrah' dengan fakta semakin sulitnya mencari jodoh—bahkan di era digital seperti saat ini yang seharusnya memungkinkan segala hal menjadi lebih mudah.
Maka ketika seseorang sudah terlalu disibukkan dengan profesi atau aktivitas hariannya, mencari jodoh melalui situs atau aplikasi kencan pun terasa melelahkan dan percuma.
Menemukan pasangan yang cocok jelas bukanlah satu hal yang mudah, dan untuk itulah kehadiran professional matchmaker dapat meringankan proses pencarian kandidat pasangan hidup yang sesuai dengan yang diinginkan.
Mungkin sebagian orang bertanya-tanya, sudah era digital kenapa kembali harus menggunakan jasa mak comblang?
Kembali lagi, bila Anda sudah cukup puas bertemu dengan sosok-sosok random yang boleh jadi tidak jujur membuka identitasnya, mencari teman kencan di situs maupun dating app barangkali telah memenuhi kebutuhan Anda.
Namun jika Anda adalah tipe orang yang lebih selektif dalam mencari pasangan, memiliki kriteria khusus (baik dari segi karakter, jenis pekerjaan, tingkat sosial ekonomi, hingga kebangsaan tertentu), dan memang mengidamkan hubungan jangka panjang seperti pernikahan, tidak ada salahnya untuk mencoba bantuan certified matchmaker.
Para modern matchmaker ini tak hanya sekadar menawarkan jasa mencarikan jodoh, namun mereka juga tidak segan-segan membantu membangun karakter dan penampilan Anda agar tampak lebih atraktif, luwes, dan approachable melalui sesi dating coach yang telah menjadi bagian dari layanan mereka.
Bazaar pun berbincang-bincang dengan pionir dalam industri love business di Tanah Air yakni Zola Yoana, sang mak comblang yang aktif mencarikan pasangan bagi para high-end quality singles dengan bisnis yang dikelolanya yakni Heart Inc.
Mengantongi sertifikasi dari Match Making Institute, New York, Amerika Serikat, Zola menawarkan solusi untuk menemukan pasangan yang tepat atau dengan kata lain “apple to apple” bagi para profesional atau golongan A-Lister di berbagai titik di Indonesia seperti Jakarta, Bali, Surabaya, dan Palembang.
Berbeda dengan situs dan aplikasi kencan yang banyak beredar, Zola sangat selektif dalam memilih klien maupun kandidat pasangan kencan untuk klien-kliennya.
“Pada proses wawancara pertama, saya akan menggali karakter calon klien saya sebelum menentukan apakah saya akan handle dia sebagai klien. Saya memiliki intuisi yang kuat dan sangat peka dengan sikap tubuh seseorang. Mudah bagi saya untuk tahu apakah seseorang benar-benar ingin menjalin hubungan asmara yang serius, atau hanya ingin main-main saja.
Bila dari hasil observasi dan analisa mengatakan orang ini tidak sungguh-sungguh mencari pasangan untuk hubungan jangka panjang, masih terikat hubungan asmara, sulit diajak bekerjasama, atau tidak jujur, saya tidak akan menindaklanjuti proses ke tahap berikutnya. Background check juga tidak pernah luput dari proses seleksi klien maupun kandidat, dan setiap data bersifat confidential.”
Ketika memilihkan kandidat teman kencan bagi klien, Zola memastikan keduanya mempunyai kesamaan atau kemiripan karakter, serta memiliki nilai-nilai hidup yang berperan penting dalam kelangsungan jalinan percintaan.
Ia percaya dengan adanya value of life yang selaras di antara dua belah pihak, jalinan kasih yang tumbuh pun dapat bertahan lama.
Zola juga kerap mengingatkan kliennya untuk tidak menutup kesempatan untuk mengenal profil yang direkomendasikannya, karena tak jarang hasil analisa karakter yang dilakukannya membuktikan kedua individu memiliki kualitas untuk dapat menjadi pasangan yang serasi.
Setelah mendapatkan sejumlah kandidat yang dinilai sesuai dengan preferensi klien, Zola meminta klien untuk memilih sendiri calon teman kencannya. Nomor telepon dan data pribadi tetap dijaga ketat oleh Zola sampai keduanya bertemu di tempat dan waktu yang telah ia atur sebelumnya.
Apabila salah satunya ingkar dan tidak hadir, Zola tidak segan-segan memasukkan nama mereka ke daftar hitam. Mengingat jasa yang digeluti oleh Zola ini bernilai ribuan dolar Amerika, this love business is indeed a serious business for a serious relationship.
Kualifikasi jasa yang ditawarkannya juga tidak main-main, berbekal database dan networking yang luas menjangkau negara-negara tetangga dari Asia hingga Amerika Serikat dan negara-negara di benua Eropa, menemukan teman kencan dari luar negeri hingga mengatur pertemuan sang klien di negara tujuan yang telah disepakati kedua belah pihak pun dapat diatur oleh modern cupid satu ini.
Zola kerap bekerjasama dengan para matchmaker dari berbagai belahan dunia untuk mempertemukan kliennya dengan kandidat yang sesuai. “Industri love business ini sudah sangat besar di luar negeri terutama Amerika Serikat, dan saya terus mengembangkan database saya pada saat menghadiri konferensi matchmaker internasional. Karena tidak jarang klien memiliki preferensi ingin berkencan dengan individu yang berasal dari negara-negara tertentu,” jelas Zola pada Bazaar.
Jasa yang ditawarkan oleh certified matchmaker ini memang jelas jauh lebih canggih daripada biro jodoh konvensional maupun legenda si cupid yang hanya bermodalkan 'panah asmara' dan menembakkannya secara random.
Sebagai manusia modern, kita perlu menyadari bahwa demi mencapai kelanggengan sebuah hubungan percintaan, memiliki karakter yang sepadan dan saling melengkapi, serta menganut nilai-nilai hidup yang selaras merupakan faktor yang krusial untuk mencapai aspirasi tersebut.
Bukan bermodalkan ketertarikan fisik semata. Dan modern cupid akan membantu Anda mendapatkannya.
(Foto: Massimiliano [email protected])
- Tag:
- Modern Matchmaker