Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Tidur sebagai Investasi

Jangan pernah remehkan aktivitas tidur. Ya, tidur adalah sebuah aktivitas. Simak penjelasannya lebih lanjut di artikel berikut.

Tidur sebagai Investasi

Benarkah kita sama sekali tidak beraktivitas ketika tidur? Sebenarnya, tubuh kita justru mulai bekerja di saat itu.

Organ otak akan memproses semua informasi yang kita peroleh seharian dan akan menyeleksi informasi-informasi yang tidak kita perlukan. Uniknya, proses inilah yang menyebabkan kita bermimpi. 

Ada kemungkinan bahwa koneksi antara sel-sel otak kita menjadi melemah atau justru menguat selama kita tidur, tergantung seberapa sering kita menggunakannya  selama beraktivitas. 

Selain itu, sel-sel bagian tubuh kita lainnya juga tidak tinggal diam. Jika jemari Anda cedera akibat tergores kertas, misalnya, tubuh kita akan menyembuhkan dirinya. Anda akan melihat luka goresan tersebut lambat-laun akan menutup dan sembuh.

Kurang tidur pun merugikan bagi mereka yang ingin tetap menjaga berat badan. Pasalnya, hormon-hormon pengatur rasa lapar, leptin dan ghrelin tidak akan berfungsi optimal ketika seseorang kurang tidur. Bahkan, jika hormon tubuh seimbang, berat badan dapat turun sekitar tujuh kilogram dalam tiga minggu.

Yang terpenting dari semua fakta tersebut adalah, tidur adalah investasi jangka panjang jika Anda ingin panjang umur. Mungkin Anda masih ingat berita meninggalnya seorang CEO India di usia 42 tahun, beberapa tahun lalu? CEO tersebut padahal memiliki gaya hidup sehat, rajin berolahraga bahkan kerap mengikuti lomba maraton.

Fakta yang terungkap kemudian adalah bahwa almarhum biasa tidur hanya 4-5 jam per hari. Ditambah tingkat stres yang tinggi akibat tanggung jawab pekerjaannya, sang CEO meninggal akibat serangan jantung.

Yang pasti, tidur adalah sebuah investasi.

(Foto:PhotoMediaGroup/Shutterstock.com)