Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Ubud Writers and Readers Festival 2022: Merayakan Kemanusiaan Lewat Sastra dan Budaya

Simak cerita Bazaar saat mengunjungi festivalnya Oktober lalu

Ubud Writers and Readers Festival 2022: Merayakan Kemanusiaan Lewat Sastra dan Budaya
Laksmi De-Neefe Suardana di panel Voices of Our Young Generation

Lebih dari sekadar pesta sastra, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) merupakan salah satu cara untuk Anda menyelami makna titel Ubud sebagai jantung seni dan budaya di Bali. Acara tahunan ini mengumpulkan para talenta sastra, mengajak Anda memperkaya wawasan lewat investasi pengetahuan dan pengalaman sembari berkeliling area Ubud. Digelar di bawah naungan Yayasan Mudra Swari Saraswati, proyek tahunan yang lahir pada 2004 ini dikenal sebagai salah satu festival sastra terbaik di Asia Tenggara. Oktober lalu, Bazaar berkesempatan untuk hadir dan mengikuti rangkaian kegiatannya.


Setelah diadakan secara daring selama dua tahun akibat pandemi, UWRF yang ke-19 akhirnya digelar secara luring pada 27-30 Oktober 2022 lalu. Kali ini perayaannya mengangkat tema Memayu Hayuning Bawana yang diambil dari filosofi Jawa kuno. UWRF lantas menerjemahkannya ke dalam frasa Uniting Humanity yang diwujudkan lewat sederet program guna menghormati kapasitas kemanusiaan untuk saling memperkuat ikatan baik sebagai individu maupun secara kolektif.


Ada lebih dari 200 pembicara asal 19 negara yang mengisi ratusan program selama empat hari. Sejumlah nama besar dunia sastra nasional dan internasional turut meramaikannya, seperti Audrey Magee (novelis), Carla Power (penulis Amerika finalis Pulitzer Prize), Eric Weiner (penulis New York Times bestseller), Osman Yousefzada (seniman multi disiplin), Joko Pinurbo (penyair), Kamila Andini (sutradara), Rara Sekar (musisi dan edukator), dan Frau (musisi). Ada pula sastrawan legendaris, Putu Oka Sukanta, yang dalam kesempatan ini dianugerahi kehormatan Lifetime Achievement Award atas perjalanan kariernya. Selain itu, UWRF turut memperkenalkan 10 penulis yang karya-karyanya lolos kurasi Seleksi Penulis Emerging Indonesia 2022. 

Ubud Writers and Readers Festival 2022
Nia Dinata dan Kamila Andini di sesi Women in Cinema

UWRF ini menyuguhkan beragam program yang terdiri dari 60 lebih panel diskusi, 11 lokakarya, 30 peluncuran buku, 8 acara spesial, dan 10 pemutaran film (Before Now and Then (Nana) dan Before You Eat adalah beberapa di antaranya). Semuanya diselenggarakan tersebar di sejumlah titik di Ubud yang tak kalah menarik untuk didatangi. Malam pembukaan acaranya dirayakan di Puri Saren Agung atau Ubud Palace, destinasi bersejarah yang kini difungsikan sebagai museum dan pusat seni tradisional Bali. Mayoritas program utamanya bertempat di Indus Restaurant yang menawarkan pemandangan teduh sungai Campuhan, juga di Taman Baca yang menjadi surga pencinta buku.

Four Seasons Resort Bali at Sayan menjadi tuan rumah salah satu program spesial yang bertajuk Four Seasons of Wellness. Menghadap panorama hijau dengan diiringi suara gemericik sungai Ayung di restoran Ayung Terrace, Desi Anwar, Tim Baker, Brigid Delaney, dan Fariha Rosihin berbagi pelajaran hidup memuat pentingnya self care, makna sejati kebahagiaan sebagai manusia, termasuk wellness baik dari sisi spiritual maupun mental. Tak hanya suapan wawasan, panel itu dibarengi dengan makan siang pemuas lidah berisi tiga course hidangan kreasi Chef Suta dari resornya. Selain menu vegan, Chef Suta juga menyajikan masakan non vegan di bawah tema The Lost Tribal Recipes berupa masakan khas Indonesia yakni Seng Geseng khas Madura, Bia Paniki dari Minahasa, dan Klepon dari Jawa Timur. 

Ubud Writers and Readers Festival 2022
Suasana di Special Event: Four Seasons of Wellness

Rangkaian program spesial lainnya pun tak kalah memikat seperti Bird Watching Tour bersama Darryl Jones di punggung bukit Campuhan, mengeksplorasi jejak seniman I Gusti Nyoman Lempad, Balinese Home-cooking di Nusantara by Locavore, serta Love Bites: Prose, Macarons and Sparkling Wine di Casa Luna Restaurant tempat Laksmi Pamuntjak, Faye Olayo, dan beberapa pengisi acara lainnya menghanyutkan tamu dengan syairnya sambil ditemani suguhan kudapan dari Vincent Nigita. Sementara itu di kebun permakultur Mana Earthly Paradise, special event dengan musisi dan pendidik yang sedang naik daun Rara Sekar menampilkan kesempatan langka untuk menampilkan proyek musik solo terbarunya dalam jamuan makan siang yang bahannya dihasilkan langsung dari kebun. 

Lalu agenda Changemakers at Alchemy mengundang kita agar terinspirasi untuk terus berinovasi memberikan pengaruh bagi lingkungan sekitar dan sesama. Bertempat di Alchemy Yoga and Meditation Center, programnya membahas tentang aktivisme, sustainability, serta waste management yang dipresentasikan oleh beberapa figur dalam program berbeda. Salah satunya adalah Elora Hardy, sosok di balik studio desain Ibuku, yang mempresentasikan tentang buku Bali Mystique, dilanjutkan dengan panel Bamboo Warriors bersama Arief Rabik (pendiri proyek 1000 Bamboo Villages), Orin Hardy (co-founder BambooU dan Kul Kul Farm), dan Gill Westaway yang membahas tentang pemanfaatan bambu dalam aspek kehidupan termasuk dunia arsitektur. Kemudian ada Gery Bencheghib dari Sungai Watch dalam sesi River Warrior

Ubud Writers and Readers Festival 2022
Elora Hardy di sesi Changemakers at Alchemy


Selaras dengan temanya, diskusi bertopik sosial tentu ada di daftar hariannya. Beberapa di antaranya adalah In Conversation with Osman Yousefzada yang membahas tentang kehidupan imigran, Women in History bersama Magdalena Sitorus tentang penyintas perempuan pada 1965, Human Rights Watch, The Bali Bombings 20 Years Later, hingga diskusi tentang Ukraina di The War in Ukraine.

Pengalaman mengunjungi UWRF akhirnya disempurnakan dengan tersedianya pilihan workshop, mulai dari latihan mengasah kreativitas seperti menulis dan membuat konten, jelajah kuliner, hingga berkarya seni dengan membuat batik dan menulis aksara Bali secara tradisional di atas daun lontar (prasi). Art performance berupa pergelaran wayang kulit dipersembahkan oleh Ki Purbo Asmoro dengan tiga bahasa yang diterjemahkan secara simultan, bertempat di pelataran Pura Dalem Desa Pakraman Lungsiakan. Film screening dan pertunjukan musik live sekaligus menjadi penghibur di sore hari hingga malam tiba. 

Ubud Writers and Readers Festival 2022
Workshop Cooking Class and Market Tour di Casa Luna Restaurant

Ubud Writers and Readers Festival 2022
Pertunjukan wayang oleh Ki Purbo Asmoro

Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur UWRF dengan gembira menutup festival dan menyambut perayaan yang ke-20 pada 2023 mendatang. "Kami bahagia sekali akan merayakan kenangan-kenangan lama dan pencapaian luar biasa kami bersama kawan-kawan Festival melalui perayaan festival yang ke-20. UWRF telah membawa begitu banyak keragaman budaya dan sastra di tengah pulau ini, dan kami berharap dapat melihat lebih banyak lagi kenangan bersama di tahun depan," ujarnya.

UWRF akan diselenggarakan kembali pada 18-22 Oktober 2023. Berbagai program dan pembicara akan diumumkan lebih awal tahun depan. Siap meramaikannya?

Foto: Courtesy of Ubud Writers and Readers Festival