Scarlett Johanson mengulas tentang bagaimana menjadi aktris di Hollywood ketika ia menjadi tamu di podcast, Table for Two.
Baca juga: Scarlett Johansson Ajukan Gugatan Kepada Disney atas Perilisan Streaming Black Widow
Aktris peraih Tony Awards berterus terang tentang pengalamannya saat berperan di Lost in Translation dan Girl with a Pearl Earring saat ia masih remaja.
"Pengalaman itu semacam transisi karier saya," ia mengatakan, bahwa ia mengalami kesulitan saat berperan di Lost in Translation. “Saya masih berusia 18 atau 19 tahun yang di mana saya sedang mencari apa arti untuk menjadi wanita seutuhnya, tetapi peran ini menyadarkan saya bagaimana gadis muda terlalu di objetifikasi oleh orang lain."
Melihat perjalan awal karienya, Scarlett berkata, "Saya seperti dibentuk untuk menjadi akrtis bombshell.”
Setelah memerankan The Other Woman dan The Object of Desire, Scarlett juga merasa bahwa ia tidak bisa menghilangkan image itu darinya,
Ia menambahkan, “Bukan hal yang mudah untuk dinobatkan sebagai aktris bombshell di Hollywood. Citra itu sendiri membuat saya tidak bisa berkembang dan mencari kesempatan yang lebih.”
Saat mengahidir Dax Shepard on the Armchair Expert podcast, ia menjelaskan bahwa kadang Ia tidak nyaman saat terlalu objektifikasikan di tempat kerja.
"Saya merasa saya sering diobjektifikasikan, dan hal itu membuat saya tidak dapat tawaran peran lain untuk hal yang sebenarnya saya minati," katanya saat itu. "Banyak orang mengira saya berusia 40 tahun, dan saya tidak tahu apakah itu suatu hal yang baik atau malah sesuatu hal yang harus lawan."
Baca juga:
Lagi-Lagi Scarlett Johansson Tampak Tak Bersinar di Filmnya Sendiri, Black Widow, Kenapa?
Scarlett Johansson dan Colin Jost Menyambut Anak Pertama Mereka Bersama
(Penulis: Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Erlyzza Nurzahra; Foto: Courtesy of Bazaar US)