Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Apa yang Akan Berbeda dari Pernikahan di Tahun 2021?

Lima praktisi paparkan tren dan perubahan yang diharapkan ketika pernikahan kembali digelar.

Apa yang Akan Berbeda dari Pernikahan di Tahun 2021?

2020 menjadi tahun perubahan yang luar biasa dalam industri pernikahan. Dengan ragam elemen dari acara pernikahan tradisional yang digoyahkan dan berubah selama pandemi. Mulai dari pilihan busana hingga budaya konsumsi terlalu banyak untuk bunga, foto, penata busana, dan perlengkapan lainnya, COVID-19 mendorong sebuah perubahan dalam industri yang dalam perkembangan cenderung lamban. Pandemi telah mengubah perilaku kita terkait pernikahan, mulai dari pemilihan keputusan, menguji ekspektasi dan konsepsi yang sudah lama muncul.

Lalu, apa saja tren baru yang dimulai pada masa pandemi? Apakah hal tersebut akan hilang ketika kita kembali hidup normal? Hal terpenting, bagaimana pandemi memberikan dampak jangka panjang dalam industri pernikahan di tahun-tahun mendatang?

Lima industri pernikahan mengumpulkan laporan untuk mengetahui gambaran pernikahan yang mungkin terjadi pada tahun 2021. Berikut, simak tren dan perubahan yang diperkirakan oleh fotografer, Benjamin Wheeler; perancang bunga Rob Van Helden; stasioner Sophie Lewis, desainer Jess Kaye dari The Own Studio, serta penata gaya Rosie Bess dari Beatnik Bride dalam pernikahan-pernikahan yang terjadi pada 2021, melalui prediksi yang mereka visualisasikan dalam pemotretan yang cantik.

Weddings are back

Tahun depan akan menjadi terbagi dua situasi. Tentu, COVID tidak akan begitu saja menghilang pada 1 Januari sehingga pernikahan dengan skala yang kecil akan terus dilakukan selama awal tahun. Namun, seiring kabar kehadiran vaksin yang lebih jelas, semakin banyak orang yang lebih percaya diri untuk mengadakan acara pernikahan. Banyak orang yang kembali memikirkan pernikahan impian mereka dan lebih berani merencanakan pernikahan dengan tamu undangan lebih dari 100 orang.

Deconstructed maximalism

Meski pembatasan jumlah undangan diberlakukan, para kontributor diharapkan untuk melihatkan kelanjutan tren dari tahun 2020, yang dikenal dengan istilah deconstructed maximalism, berarti memberikan sesuatu yang lebih pada detail-detail kecil. “Banyak dari kita yang akan menghadiri lebih banyak acara pernikahan untuk dihadiri 2021, menjadi alassan yang baik bagi kedua mempelai untuk menunjukkan apresiasi kepada para undangan dan mengadakan pesta yang tidak terlupakan,” ungkap Rosie. “Momen dan ide magis akan hidup dengan detail-detail terkecil yang akan menjadi sebuah tren tersendiri. Pasangan akan menjadi momen personal sebagai referensi dalam tahap penataan, mengambil inspirasi dari tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi, hal-hal yang mereka cintai, serta pengalaman bersama yang akan menghidupkan rangkaian warna dan tema. Tentu, mengadakan pesta yang lebih kecil memberi peluang untuk menganggarkan dana ke detail-detail seperi rancangan bunga dan desain dekoratif yang memberi kesan lebih dramatis, serta hiburan bagi para tamu juga dapat dipikirkan lebih matang.”

Sophie menyetujui, “Banyak orang yang memaksimalkan detail-detail kecil. Kami baru saja mempersiapkan sebuah pernikahan yang cantik. Sang mempelai wanita dan pria menyewa sebuah kamar untuk 12 orang dan setiap tamu undangan yang hadir mendapatkan hadiah sambutan yang mewah dan cantik; masker mata logo monogram, peralatan mandi, dan keperluan setelah meminum alkohol. Semua undangan dikirimkan secara langsung oleh kedua pasangan. Jadi orang-orang tidak mengurangi anggaran, tetapi memaksimalkan pengeluaran pada detail-detail kecil yang membuat acara tersebut sangat personal.”

Hal serupa juga berlaku dalam perancangan dekorasi bunga. “Kami mendapatkan berbagai permintaan dari berbagai instalasi kreatif seperti merekatkan bunga pada langit-langit, bahkan untuk pernikahan yang kecil,” tambah Rob. “Ukuran sebuah pernikahan tidak menghambat orang-orang untuk mengekspresikan kreativitas mereka.”

The Party Dress

Bagi banyak pengantin, tahun depan adalah tentang pesat, setelah resmi menjadi pasangan suami istri dalam acara yang lebih kecil. Hal ini berarti pakaian kedua yang cocok untuk berdansa dan tidak terlalu formal. “Tidak ada pesta selama satu tahun dan orang-orang ingin sekali menikmati malam bersama di luar,” ungkap Jess dari The Own Studio. “Gaun slip satin dan sequin mini adalah dua hal yang paling banyak diminta sebagai baju pesat, dengan jaket tuksedo yang dipakai dengan cara yang santai.”

Rosie menambahkan, “Menarik sekali melihat bagaimana kedua pengantin telah beradaptasi dan menemukan cara untuk menikah secara sederhana tahun ini dan berpesta tahun depan. Hal ini berhasil bagi banyak orang karena memudahkan mereka untuk membagikan kebahagiaan dalam dua acara.”

Colour

Dengan momen-momen bahagia yang akan terjadi pada 2021, terdapat peningkatan jumlah pengantin perempuan yang memilih baju dengan warna-warna yang lebih ceria dan perlahan meninggal warna putih tradisional.

Jess mengungkapkan, “Ada keinginan kuat untuk sebuah estetika yang modern dari para pengantin perempuan sehingga kami melihat banyak permintaan untuk warna-warna alternatif seperti putih gading yang gelap, emas, sampanye, dan blush pink, selagi para perempuan terus mematahkan tradisi. Warna-warna tersebut memberikan kehangatan dan keceriaan serta sebuah simbol ekspresi keinginan banyak orang untuk bersenang-senang dalam balutan busana pernikahan. Untuk para pengiring pengantin, kami melihat berbagai warna seperti jingga, hijau, biru muda, merah muda, dan merah. Palet warna senada tetapi populer tetapi orang-orang tengah bersenang-senang memadukan warna-warna yang cerah untuk menghadirkan suasana menyenangkan dan bahagia.”

More fast-paced

COVID-19 telah mengubah kecepatan pasangan dalam mengambil keputusan. Pada 2020, kami melihat pernikahan yang dipersiapkan kurang dari 48 jam dan busana yang harus diukur dengan warna pembuatan normal dalam waktu enam bulan, dapat dikerjakan selama satu minggu.

“Orang-orang bergerak dengan cepat,” ungkap Benjamin. “Mereka membuat keputusan dengan cepat. Umumnya, keputusan yang baik karena mereak mengikuti intuisi. Mereka memercayai penyuplai untuk memberikan keputusan bagi mereka pula, menyampaikan visi mereka.”

Sophie mengungkapkan, “Kami rasa tren ini akan terus merajai tahun 2021, banyak pasangan yang mengatakan kepada kami betapa segar rasanya dapat memutuskan sesuatu dengan cepat dibandingkan menghabiskan waktu berbulan-bulan memikirkan sesuatu. Memberi ornag-orang kejelasan dan bukan sesuatu yang akan pudar jika COVID menghilang. Dari perspektif industri, hal ini menarik karena menantang para penyedia jasa untuk bekerja dengan sangat cepat. Sesuatu yang tidak banyak dilakukan dalam industri ini.”

The industry has spoken

Secara alami, industri pernikahan terbuat dari berbagai pekerja lepas dan bisnis kecil. Sebelum COVID-19 melanda, tidak banyak yang merepresentasinya, tetapi ketika pandemi melanda, seluruh bisnis dalam industri ini membentuk sebuah kelompok aksi yang dikenal dengan aksi kolektif What About Weddings.

Dikepalai oleh Annabel Beeforth, kampanye ini telah memberikan suara bagi industri kecil yang sebelumnya tidak dimiliki. Hal ini menjadi langkah baru yang tidak akan pudar ketika pandemi berakhit dan merupakan hal yang luar biasa untuk melihat pertumbuhannya hingga saat ini. Sebuah gerakan kolektif yang tidak hanya menjadi platform bagi industri, tetapi juga tempat bagi pasangan untuk mengetahui kabar terbaru mengenai aturan dalam mengadakan pernikahan dan bagaimana untuk menyesuaikan dengan aturan yang berlaku.

More fashion-forward

Acara pernikahan yang lebih kecil lebih banyak terjaid pada 2020 memberikan kesempatan bagi pengantin perempuan untuk lebih percaya diri dan kreatif dalam gaun yang ia kenakan. Ia mengatakan kepada kami bahwa mereka merasa tidak terlalu tertekan, terlebih dari para ibu. Hal ini mendorong pilihan busana yang berbeda. The Own Studios melihat penjualan jumpsuit dan setelan yang meningkat tahun ini dan diperkirakan akan berlanjut.

“Perempuan senang mengenakan jumpsuits tetapi sering mengatakan, ‘Saya tidak yakin ibu saya akan menyukainya’,” ungkap Jess. “Kami tidak sering melihat hal tersebut terjadi tahun ini. Mereka lebih berani untuk menentukan pilihan busana. Mereka tidak merasakan tekanan yang sama ketika mengadakan pesta besar.”

B is for Brexit

Brexit adalah tanda tanya besar. Faktor yang mempengaruhinya adalah bahwa akan berdampak pada kepercayaan diri konsumen.

“Saya tentu melihat rendahnya minat untuk melangsungkan pernikahan di Ibiza, Italia, dan Prancis,” ungkap Benjamin. “Tentu, banyak orang yang ingin menikah di tempat impian mereka, tetapi tidak akan banyak yang melakukannya pada 2021. Mungkin akibat gabungan COVID dan Brexit, orang-orang lebih aman berada di Inggris.”

Relaxing the rules

Peraturan yang mengatur lokasi pernikahan sangat mengikat. Saat ini ada sebuah pengajuan yang meminta kebebasan lebih bagi para pasangan untuk menentukan lokasi pernikahan dan bentuk upacara yang dipilih untuk pernikahan mereka.

“Saya rasa hal ini akan memberi dampak besar bagi orang-orang yang menikah di luar negeri, bentuk upacara yang formal akan mulai diadakan di ruang terbuka atau rumah keluarga. Membuka banyak kategori baru dalam pernikahan di tahun 2021,” ungkap Benjamin.

No more one-day wonder

Banyak pengantin di tahun 2021 yang memahami bahwa ini bukanlah acara pernikahan satu hari, tetapi lebih kepada merayakan sekelompok orang dalam waktu satu tahun. “Kami melakukan sebuah pernikahan pada awal tahun yang terbagi dalam empat acara berbeda, dengan 30 orang tamu undangan pada setiap acara,” ungkap Sophie. “Mereka memiliki acara keluarga, satu untuk anggota yang lebih muda, satu lagi untuk yang lebih tua. Meski bukan acara pernikahan yang semula dibayangkan pasangan tersebut, ada sesuatu yang manis tentang bagaimana mereka dapat merayakan empat acara berbeda secara intim. Sangat berbeda dengan pernikahan pada umumnya, tetapi mungkin terasa lebih istimewa karena Anda dapat benar-benar menikmati waktu bersama semua tamu undangan.”

We are viable and we will be back

Dapat dikatakan bahwa 2020 adalah tahun yang sulit bagi para penyuplai, dengan sulitnya untuk memberikan penawaran. Meski COVID menyebabkan industri ini terhambat, para kontribusi percaya bahwa orang-orang tersebut akan kembali dengan gebrakan baru pada 2021. Band, DJ, penyedia makanan, dan lain-lainnya. Mereka adalah bagian yang sangat penting dalam berbagai pesta pernikahan dan mereka siap untuk melakukannya lagi.

The rulebook will be thrown

Pernikahan pada tahun 2021 tidak akan menghiraukan tradisi, mereka akan menikmati kebahagiaan sebagai individu. Sebelumnya, banyak pasangan yang mengikuti format umum dengan ekspektasi dari keluarga (terkadang juga tekanan) berperan besar dalam hal ini. COVID berhasil menggoyahkannya, banyak pasangan yang memastikan bahwa mereka mengadakan pesta pernikahan sesuai keinginan mereka.

Setelah melalui banyak hal bersama, mereka tidak ingin mengorbankan visi mereka. Hidup dengan COVID dan memiliki banyak larangan, termasuk izin pernikahan dapat dilakukan berarti mereka kembali melihat bahwa inilah satu-satunya kesempatan untuk menikahi orang yang Anda cintai. Itu berarti mendorong pasangan untuk lebih berani membuat pilihan yang mereka inginkan.

“Banyak hal yang luar biasa terjadi, merencanakan sesuatu yang tidak terencana,” ungkap Sophie. “Saya rasa kita akan melihat perilaku tersebut pada 2021. Kami semua telah belajar bahwa dunia dapat berubah dari hari ke hari sehingga menjalani hari dengan perilaku tersebut akan bertahan bersama kita dalam waktu yang lama.”

Rewear, reuse, recycle

Tren ramah lingkungan tidak akan pergi di tahun 2021. Semua kontributor sepakat bahwa hal ini akan terus menjadi hal yang sangat penting bagi pasangan dalam melangsungkan pernikahan mereka. “Penting bagi banyak pasangan kita,” ungkap Sophie. “Mereka ingin tahu apakah keputusan yang mereka ambil ramah bagi lingkungan.”

Selain itu, Jess menjelaskan, “Salah satu hal yang menginspirasi kami dalam membuat label kami adalah ingin mencoba dan menghilangkan limbah yang luar biasa banyak dari industri gaun pengantin. Kami ingin merancang pakaian yang dapat dipakai kembali setelah hari pernikahan, entah Anda adalah mempelainya atau pengiring sehingga rancangan kami berpegang pada kualitas produk yang dapat dikenakan kembali. Kami paham bahwa ini merupakan hal yang penting bagi para perempuan saat ini. Mengapa memakai gaun yang mahal untuk dikenakan satu kali?”

Contemporary form

COVID juga memberikan dampak pada penataan gaya pesta pernikahan yang menggantikan gaya rustic dengan tampilan yang lebih rapi dan bersih.

“Pada 2021, kita akan melihat ledakan gaya kontemporer dengan banyak pasangan yang memilih tampilan pernikahan yang lebih bersih seperti peralatan makan yang rapi, glassware berwarna senada, dan interior modern,” jelas Rosie. “Namun bukan berarti semua putih dan netral, warna akan menjadi elemen kunci dan memastikan akan menunjukkan banyak kepribadian.”

Rob menambahkan, “Untuk hiasan bunga, warna akan terus bervariasi tahun depan dan terdapat kecenderungan pemilihan warna cerah. Warna netral akan tetap populer tetapi kami melihat permintaan warna yang lebih cerah pula.”

Understand elegance

Rangkaian bunga juga akan terlihat berbeda pada 2021. “Tentu akan ada tren pada pilihan bunga yang romantis, elegan, dan jarang menghiasi pesta pernikahan. Saran kami untuk sesuai dengan rancangan setiap musim sehingga terasa alami dan tidak terkesan dibuat-buat. Kami juga melihat permintaan untuk rangkaian menggunakan satu jenis bunga. Terasa lebih alami dan lebih langka karena seperti ini cara bunga bertumbuh pada habitat aslinya.

“Buket menjadi semakin kecil ketika acara besar kerap meminta rangkaian yang lebih besar. Kami memiliki beberapa permintaan pada tahun 2021 untuk bunga Lily of the Valley dan buket posey style. Gaya ini juga cocok untuk busana pengantin yang lebih bersih dan minimal seperti jumpsuits dan setelan yang mulai populer pada tahun 2020.”

Larger rooms are a priority

Pasangan akan beradaptasi dengan lokasi pernikahannya menggunakan cara yang berbeda di tahun 2021, dan kontributor memperkirakan ruangan yang lebih besar akan menjadi prioritas, untuk memberikan kesempatan bagi tamu undangan untuk bertemu satu sama lain.

“Meja panjang juga akan menjadi piliha populer, memberikan ruang yang lebih banyak bagi tamu dan menyediakan ruangan tambahan untuk elemen dekoratif seperti bunga, lilin, dan hadiah dari para tamu,” ungkap Rosie. “Kita melihat ruangan ditata dengan meja yang membentuk tapal kuda atau zig zag untuk memastikan para tamu tidak bertatap muka.”

Rob pun menambahkan, “Kita juga akan melihat banyak permintaan rangkaian bunga untuk menghiasi meja panjang. Banyak orang yang masih ingin sebuah hiasan besar pada bagian tengah tetapi rangkaian kami perlu menyesuaikan dengan tampilan baru yang dipilih.”

A seasonsless year

Sebelum COVID-19, pandangan untuk menikah pada hari biasa bukan pilihan yang sering dilakukan tetapi 2020 berhasil mengubahnya. Tahun 2021 dan 2022 akan menjadi tahun penuh pernikahan setiap hari dalam satu minggu. Pernikahan yang diadakan pada hari biasa bukan sesuatu yang buruk. Sebab, para kontributor sepakat bahwa persepsi tradisional tentang pernikahan di hari biasa telah berubah.

“Budaya bekerja dari rumah yang berkembang tahun ini telah mengubah kemungkinan adanya pernikahan pada hari biasa tahun 2021,” ungkap Benjamin. “Dengan sistem kerja yang menyatukan rumah dan tempat kerja membuat orang-orang senang untuk keluar dari kantor mereka (atau ruang tamu) untuk menghadiri acara pernikahan yang diadakan pada pertengahan minggu. Mengosongkan satu hari untuk menghadiri pernikahan dipandang sebagai sesuatu yang positif dan jika mereka ingin kembali bertemu, dapat dilakukan pada akhir pekan.”

“Orang-orang sangat senang dapat menghabiskan waktu dengan keluarga mereka,” ungkap Rosie. “Ditambah lagi bahwa setiap orang berusaha memilih satu hari untuk berada di lokasi yang mereka ingin. Kami melihat akan ada lebih banyak orang yang mengadakan pesta pernikahan tahun depan dan tahun 2022. Satu tahun tanpa bertemu keluarga dan sahabat, semua orang menantikan pernikahan.”

Perilaku belanja yang berubah

Busana pengantin umumnya berputar dengan janjian tatap muka, tetapi masa pandemi telah mengubah semua hal yang normal ke gaya yang berbeda.

“Ketika orang-orang mulai dapat memesan gaun pengantin secara daring, mereka kerap menahan diri untuk melakukannya,” ungkap Jess. “Membeli gaun pengantin adalah sebuah hal yang emosional, lebih bermakna dari berbagai pilihan busana lainnya. Namun, pandemi telah menunjukkan bahwa model digital dapat dilakukan dan telah menyesuaikan dengan makna di balik proses tersebut. Para pengantin kini lebih nyaman dan percaya diri berbelanja secara daring.”

(Penulis: BAZAAR UK; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)