Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Deteksi Dini Tanda-Tanda Kanker Payudara

Deteksi dini pada kanker payudara butuh dilakukan untuk memperbesar peluang keberhasilan pengobatan dan kesembuhan.

Deteksi Dini Tanda-Tanda Kanker Payudara
Courtesy of ArtHouse Studio, pexels

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang perempuan, namun bukan berarti laki-laki terbebas dari risikonya. Di seluruh dunia, kanker payudara terus menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan, terutama karena banyak kasus yang baru terdeteksi pada stadium lanjut.

Pengetahuan tentang tanda-tanda awal kanker payudara sangat penting agar seseorang dapat melakukan pemeriksaan sedini mungkin. Deteksi dini memungkinkan penanganan yang jauh lebih efektif dan meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan. Kenali apa itu kanker payudara, faktor penyebab, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, serta bagaimana cara mendeteksi kanker payudara sejak dini.

Berkenalan dengan Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kondisi ketika sel-sel abnormal di jaringan payudara tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali. Sel abnormal ini awalnya dapat muncul di berbagai bagian payudara, seperti lobulus (kelenjar penghasil susu), duktus (saluran susu), atau jaringan lemak dan ikat. Ketika sel ini terus berkembang tanpa kendali, mereka dapat membentuk tumor yang berpotensi menyebar ke jaringan lain di sekitar payudara atau bahkan ke bagian tubuh lain melalui sistem limfatik dan aliran darah.

Ada beberapa jenis kanker payudara, antara lain:

  • Ductal Carcinoma In Situ (DCIS): kanker yang masih berada dalam saluran susu dan belum menyebar.
  • Invasive Ductal Carcinoma (IDC): kanker yang berkembang di saluran susu lalu menyebar ke jaringan payudara.
  • Invasive Lobular Carcinoma (ILC): kanker yang bermula pada lobulus dan kemudian menyebar.

Meskipun sebagian besar kasus terjadi pada perempuan, pria juga dapat mengalami kanker payudara karena memiliki jaringan payudara meski dalam jumlah lebih kecil.

Penyebab Kanker Payudara

Tidak ada satu penyebab pasti yang menjadi pemicu utama kanker payudara, namun sejumlah faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyakit ini. Faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga

Mutasi gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2, secara signifikan meningkatkan risiko. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium, risikonya pun lebih tinggi.

2. Usia

Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun.

3. Perubahan Hormon

Tingkat hormon estrogen yang tinggi dalam jangka panjang dapat memengaruhi perkembangan sel kanker. Penggunaan terapi hormon jangka panjang atau menstruasi dini dan menopause terlambat dapat meningkatkan paparan estrogen.

4. Gaya Hidup

Kebiasaan tertentu seperti merokok, konsumsi alkohol berlebih, kurang aktivitas fisik, serta pola makan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko.

5. Faktor Reproduksi

Tidak memiliki anak, hamil pada usia di atas 30 tahun, atau tidak pernah menyusui dapat memengaruhi risiko kanker payudara.

6. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, sehingga memperbesar risiko kanker payudara.

Perlu diingat bahwa memiliki faktor risiko tidak berarti seseorang pasti akan mengalami kanker payudara, tetapi pemahaman mengenai faktor-faktor tersebut dapat membantu langkah pencegahan.

Kenali Tanda-Tanda Kanker Payudara

Mengenali tanda-tanda awal kanker payudara penting agar seseorang dapat melakukan pemeriksaan sejak dini. Meskipun tidak semua perubahan pada payudara adalah kanker, ada beberapa gejala yang perlu Anda waspadai.

Courtesy of Klaus Nielsen, pexels

Berikut tanda-tanda kanker payudara yang butuh Anda kenali:

1. Benjolan pada Payudara atau Ketiak

Ini adalah gejala yang paling umum ditemukan. Benjolan biasanya keras, tidak nyeri, dan memiliki tepi yang tidak teratur. Namun beberapa benjolan yang terasa lunak juga bisa jadi tanda awal kanker. Benjolan di area ketiak juga perlu diperhatikan karena mengindikasikan pembesaran kelenjar getah bening.

2. Perubahan Ukuran atau Bentuk Payudara

Jika salah satu payudara tampak lebih besar atau bentuknya berubah secara tiba-tiba, ini bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan abnormal dalam jaringan.

3. Kulit Payudara Mengalami Perubahan

Perubahan berupa kulit yang tampak mengeras seperti kulit jeruk (peau d'orange), memerah, atau terasa menebal dapat menjadi tanda adanya proses peradangan atau pertumbuhan sel kanker.

4. Puting Menarik ke Dalam (Inverted Nipple)

Jika puting yang sebelumnya normal tiba-tiba tertarik ke dalam, perubahan ini bisa disebabkan oleh tumor yang berada di balik jaringan payudara.

5. Keluar Cairan dari Puting

Cairan yang keluar bukan ASI, terutama jika berwarna bening, darah, atau kuning pekat, dapat mengindikasikan masalah serius pada jaringan payudara.

6. Rasa Nyeri pada Payudara

Nyeri bukanlah gejala khas kanker payudara, namun jika nyeri terjadi terus-menerus dan disertai perubahan lain, kondisi ini sebaiknya diperiksa untuk diagnosis lebih tegak.

7. Perubahan pada Areola atau Puting

Kulit di sekitar puting yang mengelupas, bersisik, atau mengalami iritasi bisa menjadi gejala kanker payudara jenis tertentu seperti penyakit Paget.

Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini adalah kunci utama untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker payudara. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

  • Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
    SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan, idealnya beberapa hari setelah menstruasi berakhir. Perhatikan adanya benjolan, perubahan warna kulit, atau perubahan bentuk. SADARI mudah dilakukan dan menjadi langkah awal untuk mengenali perubahan yang tidak biasa.
  • Pemeriksaan Fisik oleh Tenaga Medis
    Pemeriksaan klinis oleh dokter atau tenaga kesehatan terlatih dapat membantu mendeteksi kelainan yang tidak dirasakan saat SADARI.
  • Mammografi
    Mammografi adalah pemeriksaan radiologi yang mampu mendeteksi tumor berukuran sangat kecil, bahkan sebelum terasa sebagai benjolan. Pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan mulai usia 40 tahun atau lebih dini jika memiliki faktor risiko tinggi.
  • USG Payudara
    USG sering digunakan untuk perempuan yang memiliki jaringan payudara padat. USG dapat membedakan apakah benjolan berisi cairan (kista) atau padat (lebih berisiko kanker).
  • MRI Payudara
    Digunakan untuk mereka yang memiliki risiko sangat tinggi atau ketika hasil mammografi dan USG masih belum jelas.

Deteksi dini dapat menyelamatkan banyak nyawa. Semakin awal kanker ditemukan, semakin besar peluang keberhasilan terapi dan semakin minimal risiko komplikasi atau penyebaran ke organ lainnya.

Cara Mengobati Kanker Payudara

Pengobatan kanker payudara bergantung pada stadium, jenis kanker, kondisi kesehatan pasien, serta faktor lainnya. Beberapa metode umum pengobatan meliputi:

1. Operasi

Operasi dapat berupa lumpektomi (pengangkatan tumor dan sedikit jaringan sekitarnya) atau mastektomi (pengangkatan seluruh payudara). Pilihan ini bergantung pada ukuran tumor, tingkat keparahan, dan tingkat penyebaran.

2. Radioterapi

Terapi radiasi digunakan setelah operasi untuk membunuh sisa sel kanker yang mungkin masih tertinggal.

3. Kemoterapi

Kemoterapi diberikan sebelum atau setelah operasi untuk mengecilkan tumor atau mencegah penyebaran kanker lebih lanjut.

4. Terapi Hormon

Untuk kanker yang sensitif terhadap hormon estrogen atau progesteron, terapi hormon dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.

5. Terapi Target

Terapi ini bekerja dengan menyerang molekul tertentu pada sel kanker, seperti HER2.

6. Imunoterapi

Meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker, terutama digunakan pada jenis kanker tertentu yang sulit ditangani.

Pengobatan kanker payudara biasanya merupakan kombinasi beberapa metode dan ditentukan berdasarkan konsultasi dengan dokter spesialis.

(Edited by SS)