Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Gaya Hidup Berkesinambungan: Langkah Nyata Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Realisasikan cara hidup yang lebih baik agar bumi dan manusia sama-sama menikmati hasilnya

Gaya Hidup Berkesinambungan: Langkah Nyata Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Courtesy of Pexels/Markus Spiske

Di era modern seperti sekarang, isu lingkungan kian jadi perhatian global. Perubahan iklim, polusi, dan krisis sumber daya alam semakin memicu perlunya langkah nyata untuk menjaga keberlanjutan planet bumi. So, apa yang bisa kita lakukan? Well, salah satu caranya ialah dengan menerapkan gaya hidup berkesinambungan, yaitu pola hidup yang mempertimbangkan dampak langsung-tak langsung terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Oleh sebab itu, artikel ini akan coba mengupas pentingnya gaya hidup berkesinambungan, langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan, serta data terkini yang mendukung penerapannya. 

Apa Itu Gaya Hidup Berkesinambungan?

Gaya hidup berkesinambungan adalah pola hidup yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini mencakup penggunaan sumber daya secara efisien, pengurangan limbah, dan praktik yang mendukung keadilan sosial serta keberlanjutan ekonomi.

Maka, mengapa gaya hidup berkesinambungan penting? Sebab perubahan kecil pada kebiasaan sehari-hari ternyata bisa berdampak besar bagi seisi bumi. Selain melindungi lingkungan, gaya hidup ini juga memiliki manfaat sosial dan ekonomi. Studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa 88% konsumen lebih cenderung memilih jenama yang memiliki komitmen keberlanjutan dalam menjalankan bisnisnya. Artinya, adopsi gaya hidup berkesinambungan tidak hanya baik untuk bumi, tetapi juga mendukung komunitas dan ekonomi lokal.

Langkah Awal Menuju Gaya Hidup Berkesinambungan

Courtesy of Pexels/Pixabay

- Kurangi Limbah, Mulai dari Rumah

Pengelolaan limbah adalah langkah pertama yang dapat Anda lakukan. Terapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) tiap hari saat Anda akan membuang sampah karena faktanya, limbah rumah tangga menyumbang hingga 44% dari total sampah global (World Bank) dan tak semuanya bisa didaur ulang. Sebagian besar memang merupakan limbah organik yang sebenarnya dapat didaur ulang melalui kompos, namun sebagian lagi masih banyak yang mengendap di lautan, di tempat-tempat pembuangan akhir, hingga dibakar sampai melubangi lapisan ozon.

Mulailah dengan membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, menggunakan botol air isi ulang, atau memilih produk tanpa kemasan plastik. Aksi ini tampak tak berarti namun punya dampak begitu besar jika dilakukan oleh tiap individu.

- Hemat Energi, Hemat Biaya

Peningkatan efisiensi energi tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga. Contoh misalnya rumah dengan panel surya dinilai dapat menghemat hingga 70% biaya listrik per tahun menurut studi dari Consumer Reports. Oleh sebab itu, mulailah pertimbangkan untuk menggunakan lampu LED hemat energi, mematikan perangkat yang tidak digunakan, dan coba untuk beralih ke energi terbarukan. Langkah ini dinilai bisa juga memberi bumi sedikit napas lega dari penggunaan energi yang kelewat mubazir.

- Pilih Transportasi Ramah Lingkungan

Beralihlah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki untuk mengurangi jejak karbon Anda karena sesungguhnyam penggunaan transportasi publik dapat mengurangi emisi karbon individu hingga 45% (International Energy Agency, 2023). Lalu jika memungkinkan, carpooling atau memilih kendaraan listrik juga bisa jadi pilihan bijak.

- Pola Makan yang Lebih Ramah Lingkungan

Siapa sangka pilihan makanan turut memainkan peran besar dalam keberlanjutan kehidupan. Konsumsi daging merah, misalnya, ternyata menghasilkan jejak karbon yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pilihan makanan berbasis nabati. Bagaimana bisa begitu? Well, produksi daging sapi menghasilkan 60 kg CO₂ per kilogram dibandingkan dengan 2 kg CO₂ per kilogram sayuran (FAO, 2022). Oleh karenanya, pilihlah makanan lokal, musiman, dan kurangi konsumsi daging merah dalam konsumsi harian Anda jika memungkinkan.

Manfaat yang Akan Anda Rasakan

Courtesy of Pexels/Vlad Vasnetsov

1. Lingkungan Lebih Sehat

Setiap langkah kecil seperti mengurangi penggunaan plastik, berkontribusi besar pada pengurangan polusi udara dan juga air. Kota-kota seperti Kopenhagen telah membuktikan bahwa kebijakan keberlanjutan dapat mengurangi emisi karbon hingga 50% sejak tahun 2005 (Copenhagen Climate Report, 2022).

2. Kehidupan Lebih Hemat dan Berkualitas

Gaya hidup minimalis yang mendukung keberlanjutan, memungkinkan Anda mengurangi konsumsi barang yang tidak perlu sehingga Anda bisa lebih hemat dalam jangka panjang. Barang berkualitas tinggi yang tahan lama bisa jadi investasi cerdas yang membuat Anda jarang membeli barang-barang baru.

3. Kesehatan Fisik dan Mental yang Lebih Baik

Diet berbasis nabati dan lebih aktif secara fisik seperti bersepeda atau berjalan kaki akan membawa manfaat langsung bagi kesehatan. Studi dari American Heart Association (2022) menunjukkan bahwa pola makan berbasis nabati dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 32%.

Tren Gaya Hidup Berkesinambungan di Dunia

Courtesy of Pexels/Anna Tarazevich

Urban Farming: Bertani di Tengah Kota
Kota-kota besar seperti Tokyo dan New York telah mengadopsi urban farming yang memungkinkan warga menanam makanan sendiri di lahan sempit. Selain mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, kegiatan ini juga bisa mempererat hubungan sosial dengan mereka yang tinggal di sekitar. Sebenarnya di Indonesia juga sudah banyak yang melakukannya. Namun jumlahnya memang belum sebanyak pelaku urban farming di luar sana.

Zero-Waste Lifestyle
Gerakan zero waste semakin populer bahkan di Indonesia sekalipun sejak beberapa tahun belakangan. Banyak toko yang menawarkan produk tanpa kemasan plastik (bulk store) sehingga konsumen harus membawa wadah sendiri dari rumah untuk membeli kebutuhan sehari-hari. 

Sustainable Fashion
Industri mode juga mulai beralih ke material yang ramah lingkungan dan proses produksi yang etis. jenama-jenama seperti Stella McCartney dan Patagonia memimpin tren ini.

Lalu, bagaimana Anda Bisa Memulainya?
Mengadopsi gaya hidup berkesinambungan tidak perlu dilakukan secara sempurna. Mulailah dengan langkah-langkah kecil yang sesuai dengan gaya hidup Anda seperti belanja di pasar lokal untuk mendukung petani setempat, mengganti produk sekali pakai dengan produk alternatif yang bisa digunakan kembali, dan pilahlah sampah rumah tangga Anda. Ajak keluarga dan teman untuk ikut serta dalam perubahan kecil ini. Sedikit demi sedikit, perubahan besar akan terjadi jika Anda konsisten melakukannya.