Untuk pertama kalinya di dunia depot tempat penyimpanan koleksi seni dan aktivitas di belakang layar sebuah museum yang biasanya tersembunyi, kini dapat diakses oleh publik. Mulai tanggal 6 November yang akan datang, publik dapat melihat cara dan tempat penyimpanan 151.000 karya seni koleksi museum Boijmans van Beuningen di Rotterdam yang sebelumnya sedang ditutup sejak 2019 untuk renovasi. Diperkirakan renovasi akan rampung pada tahun 2028.
Arsitektur unik "Depot" yang berada di tengah kota Rotterdam ini terlihat futuristis, tetapi terlihat membaur seolah berkomunikasi dengan lingkungannya. Kabar baiknya tempat tersebut ternyata dirancang sedemikian rupa sehingga sangat sustainable.
Gedung ini dibuat dari agregat daur ulang dalam beton. Konstruksi sebisanya menggunakan bahan-bahan yang asal usulnya sustainable, misalnya bahan campuran dalam beton. Pemakaian energi pun efisien, menggunakan penyimpanan sumber pemanasan dan pendinginan bawah tanah termasuk sistem pengontrolan iklim.
Air hujan ditampung untuk irigasi taman di atap gedung dan untuk menyiram toilet. Depot ini juga menggunakan lampu LED dan urinoir tanpa air. Tapi harus diakui toilet genderless memberi sedikit rasa risih. Panel energi matahari di atap depot dipergunakan sebagai penyedia listrik.
Gedung berlantai 6 rancangan biro arsitek MVRDV ini berpintu hidrolik dan terbuat dari bahan reflektif. Sedangkan taman 360° di lantai 6 membaur dengan pemandangan gedung-gedung di Rotterdam.
Setiap ruang penyimpanan di lengkapi sistem pengaturan temperatur dan kelembapan serta sistem pengamanan kebakaran autonomi.
Apakah konsep belakang layar yang menjadi panggung utama ini akan menjadi konsep baru suatu museum? Yang jelas konsep radikal ini akan menarik publik yang lebih luas.
(Foto: Courtesy of Liny Agustini & Courtesy of Museum Boijmans van Beuningen)
