Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

7 STRATEGI SUKSES FOTO SELFIE

7 STRATEGI SUKSES FOTO SELFIE
Kim Kardashian

Tahukah Anda, foto-foto selfie yang kerap ditertawakan di social media adalah foto yang terlalu serius.C’mon, it’s just a selfie game, how serious can it be? Tapi, ada hal serius juga yang harus Anda ketahui soal foto selfie ini.

Oleh Syahmedi Dean

Fashion adalah salah satu bahasa visual yang banyak digunakan, baik sadar atau tidak, sebagai alat untuk menyampaikan jati diri seseorang ke publik. Sehingga bisa dipastikan kalau social media semacam twitter, facebook, path, dan pinterest meledak laris manis.Socmed tersebut menjadi wahana yang digandrungi sebagai jembatan self-publication untuk segala macam bahasa visual, dari foto-foto yang tampil standar sampai yang super fashion. Memang terlihat selfish, self-centered, sampai lahir istilah untuk foto-foto tersebut: foto selfie. Tapi sungguh bukanlah masalah untuk being selfish dengan foto diri sendiri, karena justru aneh kalau isi akun socmed kita malah berisikan terlalu banyak foto makanan yang sedang kita santap, kecuali Anda seorang food blogger.

Orang-orang yang tak punya identitas kerap mengkritik setiap orang yang mengunggah foto di socmed. Orang-orang tersebut paling suka menghabiskan waktu dengan meneliti foto-foto selfie. Hm, now you know, siapa yang sedang krisis identitas. Tapi, foto-foto yang diunggah ke socmed akan menjadi sebuah krisis apabila foto-foto tersebut minim mendapat respon ‘like’, atau malah tak dapat respon sama sekali. Plus, bukannya direspon malah ditertawakan dan ditinggal followers. Salahnya dimana? Nah, coba ikuti strategi dasar bagi Anda yang tertarik membuat foto selfie berikut ini.

1. Standar Angle

Selalu awas dengan arah kamera. Posisi terbaik kamera adalah paling rendah berada sejajar dengan dagu. Jika terlalu di bawah dagu, Anda akan berpotensi distorsi dan membesar ke atas seperti pohon. Kemudian, selancip apa pun dagu Anda, tetap terlihat double-chin. Harus aware dengan yang memegang kamera, kalau posisi duduk kita sudah nyaman, minta si fotografer untuk mengatur tinggi rendah sesuai posisi yang kita inginkan. Kalau posisi ‘rame-rame’ sudah set, kita yang mengatur diri untuk mensejajarkan dagu dengan posisi kamera.

 

2. Background

Harus ekstra hati-hati untuk hal ini. Kalau dapat undangan ‘ngumpul’ di café yang belum pernah Anda datangi, coba usahakan kirim ‘spy’ untuk cek apa warna interior café tersebut. Sehingga Anda bisa memakai warna baju yang stand out ketika difoto. Bagi penggemar aliran big-hair tapi tidak blond, selalu waspada dengan background gelap, rambut Anda akan ekstra lebih besar dari ukuran yang Anda harapkan. Triknya yaitu selalu ambil posisi foto lebih rendah di depan teman yang warna bajunya lebih terang.

3. Duckface

Ini adalah ekspresi wajah dengan posisi bibir stuck out, menipis maju ke depan. Ekspresi ini sudah dipopularkan Okky Asokawati di majalah Gadis tahun 80an, tiga dekade yang lalu. Sehingga kalau diterapkan lagi di era foto selfie saat ini, Anda akan terlihat out-of-fashion. Jangan pernah terlintas untuk melakukannya kecuali foto selfie terbaru Anda ingin disangka #ThrowbackThursday

4. Duchenne Smile

Senyum yang mencerminkan true enjoyment disebut Duchenne Smile, diambil dari nama pakar Neurology asal Prancis akhir abad 1800-an. Senyum ini tulus dan menyenangkan, membuat yang melihatnya bisa ikut-ikutan senang. Duchenne Smile muncul alamiah dari suasana hati yang senang. Bagaimana mendeteksinya? Duchenne Smile melibatkan dua otot wajah: 1). Otot zygomatic major, yang bertumpu di tulang pipi, menarik setiap ujung bibir ke atas. 2). Bagian luar dari otot orbicularis oculi, otot ini bertumpu di seputar mata, ia menarik alis mata ke bawah, lalu menarik kantung mata meninggi serta pipi ke atas. Senyum kegembiraan yang palsu biasanya tidak melibatkan otot orbicularis oculi ini, hanya otot zygomatic saja.

5. Cahaya

Secara foto-foto selfie tergolong sebagai Shadow Game, Anda harus peka terhadap cahaya. Hindari flash yang terlalu dekat ke wajah, wajah Anda akan terang dan melebar dari seharusnya. Jangan berfoto di bawah matahari siang (yah siapa tahu lagi jalan-jalan di Orchard Road di Singapura atau Legian di Bali dan mendadak ingin foto selfie tanpa perhitungan), cahaya tepat di atas wajah akan membuat bayangan gelap di bawah hidung, hasilnya akan mendekati kumis Hitler atau Charlie Chaplin, tinggal pilih mau yang mana. Jangan berfoto membelakangi jendela saat matahari terang, backlight, Anda hanya akan berbentuk siluet dan kalau sasakan rambut Anda tidak padat maka rambut Anda akan terlihat bolong-bolong seperti Medusa.

6. Serius

C’mon, don’t be so serious! Ini cuma foto selfie, bukan foto korporasi dan bukan pula foto corporate social responsibility! Senyum tulus dan santai adalah potret jitu yang tak akan Anda lupakan sepanjang masa.

7. Love the Camera

Always love the camera. Apa bukti Anda ‘loving the camera’? Berikan eye contact jauh ke dalam lensa kamera, rasakan betapa Anda mencintai seseorang yang tersembunyi di dalam kamera tersebut. Ucapkan dalam hati seiring fotografer memencet rilis: ‘I love this!’. Hasilnya, semua yang melihat foto selfie Anda akan ketaburan cinta, dan wajah Anda terlihat sangat nyaman dan damai. Percaya deh.

Box:
 
Memilih akun socmed untuk di follow, perlu gabungan paten antara sisi entertaining dan sumber positive energy. Ini akun yang saya sarankan untuk disimak
 
http://instagram.com/kimkardashian
 
http://instagram.com/kendalljenner
 
http://instagram.com/juliarestoin
 
http://instagram.com/natasupernova
 
Isi masing-masing akun ini sangat ‘hidup’, glam tapi juga natural karena memiliki sisi-sisi alamiah sehingga dinamis dan tidak membosankan. Kim Kardashian, Julia Restoin, anak dari Carine Roitfeld, dan Nata Supernova, alias Natalia Vodianova, model dan philanthropist, yang tengah mengandung anak dari Antoine Arnault. Ok. Go get your guilty pleasure…

(Teks: Syahmedi Dean ; Foto: Instagram)