Senandung lagu post-mo dari penyanyi Sophie terproyeksi di sebuah instalasi video raksasa untuk memulai show Louis Vuitton. Langit biru dengan arakan awan yang berubah jadi kemerahan menjadi latar belakang penyanyi berkulit putih pucat dengan rambut pirang kemerahan dalam sebuah set yang dibangun spesial untuk pergelaran koleksi spring/summer 2020 di halaman tengah museum Louvre di kota Paris.
Muncul berbagai look yang tidak memudahkan para pemerhati mode untuk menempatkan koleksi kali ini dalam sebuah kurun waktu, karena dari koleksi-koleksi sebelumnya, desainer rumah mode ini, Nicolas Ghesquière sering terinpirasi dari estetika mode zaman ke zaman. Di awal show, muncul tas dengan bentuk seperti kaset video di tahun '90-an, kemudian gaya androgyny seperti setelan 3 pieces dengan jas berompi beraksen kemeja berkerah lebar dikombinasikan dengan celana panjang yang memiliki cutting lurus. Kemeja dengan tangan panjang menggembung, dipadukan rompi bermanik-manik mengilat dengan setelan rok mini bersusun. Berbagai baju dengan motif print cerah dan tidak ketinggalan celana terompet yang disandingi dengan sepatu boot.
Penjelasan datang setelah show, jika koleksi ini merupakan refleksi dari sebuah periode di Prancis yang disebut La Belle Époque, yang bisa diterjemahkan sebagai sebuah era yang indah. Zaman di akhir abad 1900 di mana ada kemajuan teknologi dan ekonomi di Eropa khususnya Prancis, sehingga masyarakat hidup dalam keadaan makmur dan optimis dan terbias dalam seni pada umumnya, seperti seni lukis, seni musik dan sebagainya.
Seorang model dengan gelung rambut bertingkat seperti layaknya wanita di abad akhir 1900, mengenakan kemeja bertangan panjang gembung dengan print cerah disanding dengan rok tulipe, gaya ini bisa diinterprestasikan seperti sebuah nostagia yang diterapkan dalam look untuk zaman modern ini. Motif anggrek diterjemahkan dalam print yang berwarna-warni, tidak ketinggalan print yang terinspirasi dari cahaya yang masuk lewat jendela yang bergaya art nouveau di rumah asal keluarga pendiri Louis Vuitton di daerah Asnières, dekat kota Paris. Berbagai corak dan warna bros anggrek yang menjadi aksen di setiap blazer koleksi ini seirama dengan sepatu loafer dan derby berwarna-warni yang terkesan dandy, ditambah aksesori seperti tas Dauphine dengan motif art nouveau.
Nicolas Ghesquière bermain dengan efek kontras yang kontemporer, tanpa melupakan siluet nostagia dari zaman La Belle Époque dan bisa dikatakan jika koleksi ini merupakan sebuah kejutan yang menyenangkan.
(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)