Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Tips Mencari Dana Untuk Bisnis Startup

Tujuh kunci sukses mengembangkan bisnis startup Anda.

Tips Mencari Dana Untuk Bisnis Startup

Demam menjadi entrepreneur kini tengah melanda dunia. Semakin banyak orang yang memilih keluar dari perusahaan dan mulai membangun bisnis mereka sendiri. Kemajuan teknologi juga semakin mempermudah pebisnis muda ini untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Lantas bagaimana caranya menemukan investasi yang tepat untuk mengubah ide inovasi Anda menjadi sebuah bisnis global?

Elaine Stead, pimpinan dari Blue Sky Venture Capital berbagi tujuh kunci sukses untuk Anda yang tengah mencari kucuran dana segar untuk memperluas bisnis startup Anda.

1. Pahami terlebih dulu masalah yang akan Anda pecahkan.

Para penanam modal terlatih untuk fokus melihat besarnya peluang pasar ketimbang menyukai produk yang Anda hasilkan. Maka saat presentasi tentang bisnis Anda, pastikan Anda mampu mengidentifikasi dan menjelaskan masalah atau isu yang dapat dipecahkan oleh produk Anda, guna membuktikan seberapa besar peluang pasar Anda.

 

2. Persiapkan diri sebaik mungkin.

Ada berbagai tipe investor yang bisa cocok bagi usaha startup Anda. Mulai dari teman, keluarga, hingga penanam modal profesional dan venture capitalist. Setiap dari mereka memiliki persyaratan yang berbeda dan area spesifik yang membuat mereka tertarik untuk menanamkan modal.

Karena itu sebelum melakukan pendekatan pada para penanam modal, pahami dulu pihak yang Anda dekati, dan pastikan ide dan bisnis yang Anda miliki sesuai dengan yang dicari para investor.

 

3. Selektif dalam Memilih.

Jika Anda memutuskan untuk mengikutsertakan penanam modal dalam bisnis startup Anda, ingatlah bahwa mereka akan menjadi bagian dalam usaha Anda selama 3-10 tahun.

Beberapa dari investor terkadang ingin ikut aktif dalam usaha Anda, dan sebagai partner mereka bukan sekadar menitipkan modal, tapi juga bisa membawa jaringan baru, nasehat, hingga pertimbangan ahli yang bisa membantu bisnis Anda. Pilihlah secara selektif penanam modal yang hendak Anda ikut sertakan dalam bisnis Anda.

 

4. Menyadari kemampuan sendiri.

Berdasarkan pengalaman, banyak dari startup gagal karena para pendirinya tidak mengenali hal-hal yang sebenarnya masih mereka tidak ketahui. Rasa percaya diri berlebih dan ketidaktahuan tentang resiko menjadi pembunuh utama sebuah startup.

Kebanyakan bisnis startup berjalan sangat baik saat mereka juga turut memperhatikan kelemahan mereka. Ini bisa menjadi jalan untuk memilih penanam modal seperti apa yang dibutuhkan oleh bisnis Anda agar semakin maju.

 

5. Temukan kelompok Anda.

Pepatah lama yang menyebutkan siapa yang Anda kenal lebih penting daripada apa yang Anda ketahui, ternyata sangat berlaku di dunia startup.

Pelaku bisnis wanita memiliki kekurangan, berupa terbatasnya relasi. Sementara pria biasanya memiliki koneksi yang jauh lebih luas dan dalam, sehingga mempermudah mereka dalam memperluas bisnis yang dimiliki.

Oleh karena itu para wanita yang hendak mengembangkan bisnis startup, pastikan Anda menciptakan dan memperdalam koneksi dengan rekan-rekan yang bergerak di bisnis yang sama, atau sesama wanita di dunia bisnis.

Jaringan pertemanan bersama sesama pelaku bisnis ini memungkinkan Anda bertemu dengan orang-orang yang mungkin bisa membantu Anda mengembangkan usaha.

Pastikan Anda menjadi pribadi yang melakukan networking secara aktif. Secara tulus antusias terhubung dengan orang baru, dan yang terpenting adalah memberikan sebanyak yang Anda harapkan bisa Anda terima.

 

6. Embrace Rejection

"Sebagai seorang ventura capitalist, saya kerap menerima 1.000 proposal investasi dalam setahun, namun saya hanya mengabulkan 5 di antaranya. Berarti saya menolak sekitar 99 persen dari lamaran yang ada."

Ini menjadi catatan bagi Anda, bahwa penolakan adalah hal yang normal dalam sebuah perjalanan entrepreneur. Namun gunakan penolakan tersebut sebagai kesempatan untuk memahami mengapa Anda ditolak. Sehingga Anda bisa semakin memahami bagaimana caranya mengemukakan ide Anda dengan lebih baik pada pada calon investor lainnya.

 

7. Buatlah kelemahan Anda menjadi kekuatan

Jumlah perusahaan yang memiliki wanita sebagai pendiri masih sangat kecil, hanya sekitar 15%. Jadikan jumlah ini sebagai peluang untuk melakukan diferensiasi usaha. Karena para penanam modal ini kerap mencari bisnis yang unik dan berbeda.

Selain itu muncul pula kecenderungan bagi para penanam modal untuk menaruh uangnya pada bisnis yang memiliki diversitas yang besar.

(Alih bahasa: Daniar Cikita. Foto: Taniavolobueva/Shutterstock/Click Photos. Layout: Ika Wahyuni)