
Nuansa mewah di dunia fashion identik dengan sesuatu yang mencolok, meriah, dan penuh perhatian. Namun dalam beberapa tahun terakhir, konsep kemewahan telah berkembang ke arah yang lebih minimalis. Sejumlah desainer mulai fokus pada keindahan yang sederhana dan mementingkan kualitas material, sehingga menciptakan tren baru yang cukup diminati para pencinta mode yaitu, quiet luxury atau understated luxury.
BACA JUGA: Merayakan Kesehatan dan Cinta Diri Lewat #MengurusDiri
Understated luxury merujuk pada kemewahan yang didefinisikan oleh kesederhanaan desain dan keindahan yang tidak berlebihan. Detail yang cermat, bahan berkualitas, dan craftsmanship yang unggul adalah karakteristiknya. Understated luxury seringkali menekankan siluet “humble” yang tetap elegan. Bisa dilihat pada koleksi The Row dan Jil Sander yang konsisten diasosiasikan sebagai mode urban yang sophisticated dan profesional.

Sementara itu, quiet luxury lebih fokus kepada kualitas material, keabadian desain, dan kenyamanan. Filosofi ini sering kali menghindari elemen branding yang mencolok, menciptakan kesan kemewahan yang “berbisik” dan tidak membutuhkan validasi dari logo besar. Seperti Brunello Cucinelli dan Loro Piana, dua di antara desainer lainnya yang dikenal menggunakan bahan premium seperti kasmir dan wol. Terlihat sederhana dan “berkelas” tanpa pemaksaan. Desainnya dirancang untuk bertahan melampaui tren mode dan menonjolkan karakter pengguna.

Untuk prediksi aliran gaya ini di tahun 2025 mendatang terutama dari koleksi Resort dan awal musim Spring 2025, para desainer di kancah internasional maupun lokal terlihat menampilkan beberapa tren menarik yang mencerminkan paduan antara nostalgia dan inovasi. Ada yang tetap mempertahankan estetika elegan dan sederhana, ada juga yang membawa dobrakan dengan koleksi sporty mewah tetapi ada juga yang bergeser menuju gaya yang lebih mencolok.
Bisa dibilang pergeseran ini terjadi karena pengaruh minat dari generasi Z. Generasi ini bergeser kepada “chaotic customization” yang menekankan personalisasi cukup mencolok dan ekspresi diri melalui ornamen unik. Hal tersebut alhasil menjadi reaksi terhadap konsep homogenitas dan gaya minimalis. Salah satunya termasuk tas polos yang dihiasi dengan berbagai charm dan sepatu sneakers yang dikustomisasi.
Di sisi lain, periode minimalis dan kesederhanaan yang masih diadopsi oleh beberapa desainer, kini terlihat lebih artistik. Saint Laurent, misalnya. Di bawah arahan Anthony Vaccarello, koleksinya terlihat mengeksplorasi kemewahan minimalis. Kemeja yang ditumpuk blazer, potongan oversized dengan siluet dramatis mencerminkan visi Saint Laurent tentang kemewahan yang tidak mencolok. Lalu ada Hermès dan Alaïa yang mempertahankan pendekatan desain elegan dengan material dan craftsmanship terbaik.


Seakan menunjukkan kebangkitan understated luxury, Sapto Djojokartiko dan Jan Sober turut membuktikannya pada presentasi Spring/Summer 2025. Dengan tampilan casual workwear, Sapto Djojokartiko memadukan functionality dengan elegan. Ia mengeksplorasi teknik seperti clean-cut, ukiran, dan tekstur tiga dimensi. Palet warna earthy dipadukan dengan warna cerah, sehingga menghasilkan tampilan yang sederhana, tetapi mewah.

Kemudian Jan Sober, ia mempersembahkan koleksi dengan simple-cuts serta detail elegan, maka tercipta siluet yang santai namun bermakna. Selain itu, desainer Rani Hatta kembali menunjukkan karyanya setelah empat tahun hiatus. Ia menampilkan koleksi terbaru yang menegaskan desain minimalis yang fungsional dan relevan bagi pencinta fashion masa kini.

Secara tak langsung, tren understated luxury lah yang akan lebih diminati di tahun 2025. Karena adanya kesadaran yang berkembang tentang pentingnya keberlanjutan dan investasi pada produk berkualitas yang tahan lama. Anda sebagai konsumen akan semakin menghargai, bukan hanya memilih pakaian saja, tetapi juga filosofi hidup yang mengutamakan kualitas, ketenangan, dan nilai abadi, sehingga menjadikan gaya ini lebih dari sekadar tren, melainkan pernyataan tentang keanggunan yang berarti.
Konsep ini menekankan pentingnya kepribadian dan rasa percaya diri individu tanpa bergantung pada merek tertentu. Pilihan gaya tetap pada preferensi pribadi, apakah Anda memilih kesederhanaan yang tetap elegan (understated luxury) atau kemewahan yang berbicara melalui kualitas yang tenang dan autentik (quiet luxury). Setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka ingin berpakaian, menciptakan gaya yang mencerminkan keunikan dan nilai diri mereka sendiri.
BACA JUGA:
Kuasa dan Kontrol Berkedok Blind Box
Apakah Smartwatch Jadi Obsesi Terbesar Anda & Generasi di Dekade Ini?