Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Laksmi Deneefe dan Stella Rissa Mencerahkan Teka-Teki Norma dalam "Enigma"

Mengambil jeda, bersembunyi, lari dari teka-teki kehidupan dan masyarakat memberi waktu untuk mengekspresikan diri dengan bebas.

Laksmi Deneefe dan Stella Rissa Mencerahkan Teka-Teki Norma dalam

Dalam dunia yang seringkali didefinisikan oleh norma dan ekspektasi masyarakat, proyek kolaborasi antara Laksmi Deneefe dan Stella Rissa menyuguhkan sebuah narasi mendalam tentang pembebasan norma yang mengikat. 

BACA JUGA: Langkah Menetapkan Motivasi di Tahun Baru 2024

Laksmi Deneefe, seorang individu yang sering mempertanyakan norma-norma masyarakat, bersatu dengan Stella Rissa dalam sebuah proyek yang berjudul Enigma. Proyek ini menceritakan pengalamannya di Jakarta, di mana tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma masyarakat begitu kuat.

Sebagai contoh, mengapa perempuan memiliki rambut panjang dan laki-laki memiliki rambut pendek? Ia menggambarkan hal tersebut sebagai sesuatu yang perlu dipecahkan agar kita bisa hidup sesuai kebenaran kita.

Tetapi, di bawah jembatan layang, ia menemukan suatu tempat yang hampir seperti oasis, di mana ia dapat mengekspresikan diri tanpa takut akan penilaian.

Courtesy of Laksmi x Stella Rissa

Ia memperkenalkan tiga penampilan yang mencerminkan simbolisme mendalam dalam proyek ini.

Courtesy of Laksmi x Stella Rissa

Pertama, atasan jaring dengan selendang melambangkan emosi tersembunyi, menjadi metafora visual yang menarik bagi perasaan yang seringkali tidak terlihat oleh mata manusia.

Courtesy of Laksmi x Stella Rissa

Kedua, gaun rumbai merah dipilih untuk menyimbolkan tingkat kepercayaan diri yang bersinar dengan warna merah yang mencolok, memberikan pesan keberanian dan kekuatan dari dalam diri.

Courtesy of Laksmi x Stella Rissa

Terakhir, gaun hitam kulit penuh memberikan representasi visual tentang kedewasaan dan keberanian. Setiap elemen penampilan dipilih dengan cermat oleh Laksmi dan tim kreatif, menciptakan sebuah kisah dengan makna mendalam.  

Proses produksi proyek ini melibatkan kolaborasi dengan kreatif muda Indonesia yang berbakat, seperti Maheen, West, Bangkit, dan Cosmelynn, yang berhasil menghadirkan visi artistik Laksmi Deneefe dalam kenyataan. Mereka semua berkontribusi untuk menciptakan dimensi visual yang kaya pada proyek ini. Dari gaya yang diusung oleh Laksmi, yang terlihat lebih berani dan avant-garde, baik sutradara, videografer, fotografer, maupun penata rambut, semuanya turut andil dalam membawa proyek ini menjadi sebuah karya utuh. Dengan tema pembebasan dari norma-norma sosial, proyek ini mencerminkan pandangan dan visi artistik Laksmi Deneefe, mengeksplorasi konsep kebebasan melalui kolaborasi kreatif yang harmonis.

Dalam introspeksi tentang kehidupannya, Laksmi Deneefe dengan tulus membagikan pengalaman pribadinya, menyoroti tantangan untuk tetap setia pada diri sendiri tanpa terpengaruh oleh komentar masyarakat. Pesan yang diusungnya adalah esensi dari menyesuaikan diri dengan perubahan dalam hidup tanpa kehilangan hakikat diri. Baginya, kebebasan untuk menjadi diri sendiri adalah kekuatan terbesar yang dimiliki oleh setiap individu.

Dalam proyek ini, peran Laksmi tidak hanya menjadi representasi visual yang kuat, melainkan lebih pada penjelajahan makna di balik setiap elemen dan keputusan yang diambil. Baginya, proyek ini menjadi langkah penting menuju pembebasan dari teka-teki norma-norma sosial, sekaligus memahami esensi bahwa hidup itu singkat dan rapuh. Oleh karena itu, diperlukan keberanian untuk mengejar keaslian diri. Dalam pandangannya terhadap proyek ini, mencerminkan perjuangan pribadi dan universal untuk mencapai kebebasan dari ekspektasi masyarakat, menegaskan bahwa setiap individu berhak memegang teguh jati diri mereka sendiri dengan keberanian dan kekuatan yang sesungguhnya.

BACA JUGA:

15 Destinasi Seni Edukatif di Jakarta

Panduan Lengkap Memilih Tas Kasual untuk Pria

(Penulis: Riza Arya; Foto: Courtesy of Laksmi x Stella Rissa)