Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengetahui Sejarah dan Asal Mula Denim

Denim memiliki sejarah yang panjang dan sejak itu, denim dianggap sebagai bahan paling populer di dunia.

Mengetahui Sejarah dan Asal Mula Denim
Women's Jeans

Denim sudah menjadi bagian penting dalam hidup banyak orang. Semenjak kemunculannya, denim adalah wujud inovasi yang mendukung mobilisasi banyak manusia hingga akhirnya menjadi bagian dari keseharian setiap individu di berbagai kalangan. Bahkan sampai detik ini, denim tetap menjadi busana esensial dan menjadi pakaian klasik yang tak lekang oleh waktu serta versatile.

Levi Strauss

Berbicara tentang denim, tentu tak lepas dari kiprah Levi Strauss & Co., yang didirikan oleh Levi Strauss dan Jacob Davis sebagai pionir pembuat pakaian dari bahan denim. Walau begitu, mari kenali terlebih dahulu asal usul denim. Denim diciptakan di sebuah daerah bernama Nimes, Prancis di tahun 1800'-an. Yang mana para penjahit di kota tersebut memelajari cara menenun benang katun secara unik, yakni dengan menenun dua benang atau lebih sehingga menciptakan bahan yang kuat. Lalu, benang tersebut diwarnai warna biru di bagian luar atau indigo dengan bagian dalam yang berwarna putih sehingga menciptakan bahan denim berwarna biru di bagian eksterior dan putih di dalam.

Pada tahun 1851, seorang lelaki bernama Loeb Strauss meninggalkan kota kelahirannya di Buttenheim, Jerman dan pergi ke tempat saudaranya bernaung yakni New York. Sang saudara laki-laki memiliki sebuah toko bahan di sana dan ia pun belajar banyak dari toko tersebut hingga ia pun mengganti namanya menjadi Levi. Saat itu San Francisco dan kota-kota di Barat di dalam fase California Gold Rush, tempat di mana Levi mendirikan toko cabang milik keluarganya demi mendapatkan keuntungan lebih dengan melahirkan 'Levi Strauss & Co. Wholesale House'. Di masa itu, para lelaki rata-rata berprofesi sebagai penambang emas yang menjadikan permintaan akan busana workwear yang tahan banting di medan berat sangat tinggi.

Kelahiran celana jeans lansiran Levis Strauss & Co. kemudian terjadi, akibat seorang penjahit bernama Jacob Davis membeli bahan denim dari toko milik Levi Strauss untuk menciptakan sebuah celana panjang yang tahan banting untuk kliennya. Walau begitu, celana buatannya tetap saja dianggap kurang tahan banting terutama saat para penambang memasukkan emas ke dalam celana mereka. Karena hal tersebut, Jacob pun mencari sebuah solusi dan menemukan solusi dengan menanamkan copper rivets ke dalam kantung celana agar setiap kain dapat merekat lebih kuat. Solusinya kala itu kemudian membuatnya ingin mematenkan penemuannya dan mengajak Levi untuk bergabung. Pada tanggal 20 Mei, 1873 menandakan hari di mana Levi Strauss dan Jacob Davis mendapatkan hak paten dari Amerika Serikat terhadap inovasi mereka meletakkan copper rivets di dalam celana para penambang. Keduanya lalu mendirikan pabrik bersama.

Meski saat itu seketika celana lansiran mereka digandrungi banyak pekerja tambang. Para cowboy di masa itu merasa metal di bagian celana lansiran Levis dapat memanas dan membakar mereka, dan akhirnya metal rivet pun dihilangkan. Kiprah Levi dan Jacob Davis melahirkan celana denim yang saat itu memiliki dua tipe yaitu brown duck dan blue denim. Popularitas Levis Strauss semakin menanjak setelah mereka menjual produk mereka di seluruh Amerika, agar masyarakat dapat mengenali produk lansiran mereka maka Levi pun meletakkan jahitan arch dari benang oranye di celana lansiran mereka.

John Wayne

Setelah sukses digandrungi para cowboy dan pekerja tambang. Para aktor old hollywood pun turut mengenakan celana denim yang membuat celana jeans tampil di dalam film-film bertemakan cowboy dengan aktor seperti John Wayne dan Gary Cooper mengenakannya di tahun 1920 dan 1930-an. Setelah itu, beberapa aktor lainnya mulai mengenakan celana denim sebagai pakaian sehari-hari dan ikon gaya pemberontak seperti yang dipopulerkan oleh aktor Marlon Brando dan James Dean.

James Dean

Momen tersebut menjadikan denim mulai menapakkan kaki ke tren mode kala itu, yang diikuti juga oleh selebriti wanita seperti Marilyn Monroe yang mengenakan celana denim di dalam filmnya yang berjudul "River of No Return". Lalu aktris Brigitte Bardot yang mempopulerkan gaya celana denim dengan atasan kaus putih yang sampai saat ini tetap dianggap stylish.

Cher

Setelah celana denim lebih didominasi oleh siluet ramping, tahun 1960-an celana denim berubah menjadi model flared yang dipopulerkan oleh Cher, Mick Jagger, dan Jimi Hendrix. Modifikasi terhadap celana jeans pun banyak dilakukan lewat penambahan dekorasi jeans patches serta bahan denim yang ringan. Setelah flared jeans, celana bell bottoms lahir hingga akhirnya celana jeans ramping kembali menduduki posisi tren terutama di industri musik seperti yang terlihat dikenakan oleh band The Ramones's pada tahun 1976 dan membuat celana jeans 505s lansiran Levi's sangat populer.

90s Hip Hop

Pada tahun 1980-an dan 1990-an, celana denim tetap tak hilang dari peredaran dan semakin menanjak. Dengan model longgar serta kebesaran yang banyak dikenakan musisi hip hop kala itu atau celana model ramping yang seksi seperti yang dikenakan Brooke Shield di kampanye sebuah label mode besar yang ikonis. Setelah itu, di era akhir 1980-an, celana denim muncul dalam berbagai versi seperti versi pudar, hingga robek-robek.

Britney Spears & Justin Timberlake

Setelah tren acid wash berakhir, denim mengalami redefinisi akibat kemunculan pasangan Britney Spears dan Justin Timberlake yang alih-alih mengenakan gaun malam dan busana formal ke acara malam penghargaan. Mereka justru mengenakan busana denim on denim di karpet merah. Seketika banyak orang kala itu mengenakan busana denim dari atas hingga kaki.

Schiaparelli Couture Fall/Winter 2021

Semakin digemari oleh selebriti, tahun 1990-an menjadi era dikenalnya celana denim model low rise yang seksi dan dipopulerkan oleh Madonna dan desainer Alexander McQueen. Sejak itu, celana denim menjadi bagian dari pop culture dan terus berkembang ke dunia high fashion dan muncul di hampir setiap runway rumah mode dan desainer dunia dari musim ke musim. Hingga sampai detik ini, celana denim tetap hidup dengan berbagai variasi dan modifikasi yang unik dan berkarakter kuat.

(FOTO: Courtesy of Harper's Bazaar US, Imdb, @90s.hip_hop, Long John, Schiaparelli & Levi Strauss & Co)