Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

12 Hal Mengejutkan dan Mengecewakan dari Nominasi Oscar 2020

Para sutradara wanita, Jennifer Lopez, The Farewell, dan Lupita Nyong'o layak mendapat apresiasi lebih.

12 Hal Mengejutkan dan Mengecewakan dari Nominasi Oscar 2020

Nominasi piala Oscar telah diumumkan hari Senin lalu, memberikan daftar yang tak disangka sangat membuat frustasi publik dalam sejarah baru-baru ini. Di sisi lain, Anda mungkin senang saat mengetahui bahwa film Parasite hasil arahan sutradara Korea Selatan Bong Joon-ho berhasil menghapus sekat antar bahasa asing dan berjaya sebagai film dengan nominasi terbanyak tahun ini. Sebagaimana tertulis dalam kitab suci, the Academy giveth, and it taketh away.

Mari kita simak apa saja hal mengejutkan di Oscar 2020.


1. Kategori Best Picture adalah representasi dari keseluruhan daftar nominasi


Seperti biasa, persaingan di kategori Best Picture bisasanya didominasi oleh orang kulit putih dan pria (kecuali Parasite dan Little Women) yang memperlihatkan adanya sentimen dari anggota komite the Academy tahun ini. Kategori teratas ini juga merepresentasikan film-film lainnya dari daftar nominasi. Tampaknya, para pemilih di the Academy hanya menyaksikan sembilan film ini berulang kali sepanjang tahun. Sungguh membosankan.


2. Hustlers tidak mendapatkan nominasi sama sekali


Sebenarnya, apakah para pemilih menyaksikan film ini atau tidak? Anda tidak bisa menyalahkan bagian pemasaran atau promosinya yang kurang intens. Anda juga tidak bisa menyalahkan minimnya keberadaan film ini di setiap acara penghargaan sebelum pengumuman Oscar hari Senin lalu (Jennifer Lopez yang seharusnya menjadi nominasi Oscar hadir di hampir setiap acara). Kehebatan Lorene Scafaria sebagai penulis dan sutradaranya dengan sengaja dibungkam dan ini bukanlah cara untuk menghargainya. Hustlers seharusnya masuk sebagai salah satu nominasi di kategori Best Picture dan Jennifer Lopez berhak mendapatkan tempat sebagai nominasi di kategori aktris pendukung. Hustlers juga seharusnya disebut di kategori editing, cinematography, skenario adaptasi, desain kostum, dan sutradara terbaik. 


3. Berbicara soal tragikomedi, The Farewell juga terabaikan


Lulu Wang sudah menjadi pusat perhatian media sejak film arahannya yang berjudul The Farewell dirilis di festival Sundance bulan Januari lalu. Bukan hanya itu, cerita drama komedi tersebut juga selalu mengisi daftar-daftar terbaik selama beberapa bulan. Film ini tampaknya mampu menembus dan bahkan memenangkan Oscar, terutama sejak Awkwafina berhasil membawa pulang penghargaan film bergengsi, termasuk di antaranya adalah kategori aktris terbaik di Golden Globes.

Setelah sekian banyak kritik yang membahas degradasi film ini sebagai fitur bahasa asing terlepas dari fakta bahwa The Farewell adalah film Amerika yang mengambil sebagian besar latar tempatnya di China, sayangnya drama ini tidak masuk sama sekali di kategori International Feature Film


4. Berita baiknya, kesuksesan film Parasite tidak terhenti


Banyak yang menyebut jika Parasite berpeluang besar untuk mengikuti jejak Roma tahun lalu (film berbeda yang juga sama-sama tidak menggunakan bahasa Inggis sebagai pengantarnya). Parasite semakin menunjukkan dominasinya dan siap untuk memperebutkan piala di kategori Best Picture. Setelah memenangkan hampir semua penghargaan yang membawa nama mereka sebagai nominasinya serta menjadi film favorit banyak orang di tahun 2019, akan sangat memalukan jika karya modern klasik dari Bong Joon-ho ini tidak berhasil meraih piala bergengsi Hollywood.

Parasite juga dinominasikan di original screenplay, film editing, director, international film, dan production design. Film Korea Selatan ini merupakan thriller dengan daya tarik "eat the rich" yang tak lekang oleh waktu dan disambut meriah oleh orang-orang kaya kulit putih di seluruh dunia.


5. Namun tak ada satu pun aktor di film Parasite yang mendapat nominasi. Sementara itu, Charlize Theron dan Cynthia Erivo dinominasikan sebagai Actress in a Leading Role


Para pemeran di film Bong Joon-Ho sudah seharusnya masuk di daftar nominasi seperti halnya The Irishman, Marriage Story, dan Little Women. Dengan demikian, Oscar akan terlihat lebih menarik, adil, dan tidak begitu didominasi oleh orang-orang kulit putih. Alih-alih, dua aktris dari Bombshell yakni Charlize Theron dan Margot Robbie masing-masing mencatatkan namanya sebagai nominasi Actress in a Leading Role dan Actress in a Supporting Role. Jay Roach sebagai sutradaranya tentu telah mengumpulkan pemain wanita yang luar biasa, tetapi filmnya kurang tepat bagi mereka.

Sama halnya dengan Cynthia Erivo yang mendapat nominasi Actress in a Leading Role dari filmnya yang berjudul Harriet. Seperti Charlize dan Margot, Cynthia adalah aktris yang bagus. Hanya saja film Harriet tergolong biasa saja dan tidak mengindikasikan talentanya. Slot ini akan lebih baik jika diisi oleh Awkwafina, Jennifer Lopez, Constace Wu, dan mereka para pemeran Parasite. Hal ini membuktikan bahwa the Academy membuat pilihan tanpa informasi, terutama ketika menominasikan pemain perempuan.


6. Dan apakah performa Kathy Bates di film Richard Jewell lebih baik dari Jennifer Lopez di Hustlers?


Kathy Bates sudah dikenal sebagai aktris yang luar biasa selama beberapa dekade. Performanya di film lainnya jauh lebih baik dibandingkan di Richard Jewell. Berbeda dengan Jennifer Lopez yang mampu menampilkan aksi memukau, ia dengan mudah membawakan karakter dengan manik depresi, tulus, dan penentang di film Hustlers. Sehingga menominasikan orang lain yang tidak menyamai kemampuan seperti ini rasanya kurang pas.


7. Mantan pemain NFL yaitu Matthew Cherry menerima nominasi Oscar untuk film animasi tentang rambut berwarna hitam alami.


Jika nama Matthew Cherry terdengar kurang familiar untuk Anda, mungkin Anda kurang memperhatikan apa yang terjadi di Twitter. Mantan wide receiver NFL yang kini menjadi filmmaker ini merupakan advokat bagi talenta berkulit hitam dan cokelat. Tahun lalu ia mengumpulkan semua sumber daya yang ia temukan termasuk kampanye crowdfunding untuk membuat Hair Love. Film animasi ini bercerita tentang seorang ayah berkulit hitam yang belajar untuk menata rambut natural anak perempuannya. Kini ia mendapatkan nominasi Oscar.


8. Knives Out lebih dilirik sebagai satu-satunya film bergenre horor, sementara Us juga diliris di tahun yang sama


Bukan rahasia lagi bahwa the Academy bias dalam melihat genre film (Get Out nyatanya adalah sebuah kebetulan). Cukup membingungkan mengapa mereka lebih memilih memberikan pujian kepada Rian Johnson sebagai penulis sekaligus sutradara di film misteri sebagai nominator Best Original Screenplay daripada Us yang superior. 


9. Film apik Ad Astra hanya mendapat satu nominasi


Tidak bermaksud untuk membandingkan dua film luar angkasa, tetapi First Man dinominasikan di empat kategori Oscar dan memenangkan salah satunya. Sayang sekali, Ad Astra yang menerima banyak pujian hanya mendapatkan satu nominasi. Film arahan James Gray ini layak menang di kategori Sound Editing. Brad Pitt yang bersinar dengan film Once Upon a Time... In Hollywood yang apik tampak terabaikan, demikian pula dengan pencapaian teknis lainnya. 


10. Setelah hampir 40 tahun berakting di dunia Hollywood, Antonio Banderas akhirnya mendapat perhatian


Sudah saatnya para elite Hollywood menyadari keberadaan aktor kawakan Antonio Banderas dan kini ia akhirnya mendapat nominasi Oscar. Puas rasanya saat mengetahui ia memperolehnya berkat perannya di film Pain and Glory yang disutradarai oleh Pedro Almodóvar. Keduanya dulu pernah bekerja sama beberapa kali sehingga apresiasinya kali ini terasa istimewa. Tak ada ucapan yang buruk kali ini, hanya ungkapan pujian.


11. Adam Sandler bukan sekadar bahan lelucon selama dua jam di Uncut Gems dan filmnya tidak bisa diremehkan begitu saja


Karakter Adam Sandler di film arahan Benny dan Josh Safdie tersebut telah melalui banyak hal dan sangat menegangkan untuk ditonton. Adam lebih dari sekadar aktor berwatak kekanak-kanakan seperti peran yang kerap ia bawakan, meskipun Howard bukanlah karakter terbaiknya. Kemampuannya untuk memadukan keseriusannya dengan komedi dan rasa putus asa adalah unsur yang mengangkat Uncut Gems. Film ini tentu lebih menarik untuk disaksikan dibandingkan dengan The Two Popes yang dibintangi oleh Jonathan Pryce. Cukup membingungkan mengapa namanya bisa masuk di nominasi aktor terbaik Oscar. Adam Sandler justru lebih memungkinkan berada di sana.


12. Dolemite Is My Name bahkan tidak diapresiasi soal desain kostumnya


Ketidakadilan semakin terlihat, ditambah dengan film Dolemite Is My Name yang dibintangi oleh Eddie Murphy diperlakukan layaknya anak tiri karena kurang mendapatkan perhatian. Desainer legendaris yakni Ruth E. Carter menang berkat kreasinya di film Black Panther tahun lalu, tetapi ia gagal menarik perhatian the Academy dengan detail yang ia terapkan di busana retro untuk film komedi berlatar tahun '70-an arahan Craig Brewer. Padahal, hasilnya tak kalah menawan dengan Arianne Phillips untuk Once Upon a Time… in Hollywood dan jauh lebih istimewa dibandingkan dengan desain Mark Bridges untuk Joker. Cukup menyakitkan saat mengetahui fakta bahwa produksi desain cermat Clay A. Griffith untuk Dolemite Is My Name tidak mendapat apresiasi lebih dibandingkan The Irishman




(Penulis: Candice Frederick; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar US)