Apakah Anda sering mengabaikan tugas dan to-do list yang sudah Anda buat? Jika ya, maka besar kemungkinan Anda adalah seorang procrastinator atau orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Kita semua tentu memiliki kesibukan masing-masing, sehingga tak heran bila kita pun sering hanya melakukan hal-hal yang dirasa penting. Namun jika Anda justru dengan sengaja mengalihkan perhatian Anda sehingga tugas-tugas menjadi terbengkalai, sifat yang suka menunda-nunda ini akan berimbas buruk pada hubungan percintaan, karier, impian, dan bahkan kesehatan Anda sendiri.
Lalu, bagaimana mengetahui jika kebiasaan tersebut sudah menjadi masalah serius di kehidupan Anda dan bagaimana langkah untuk mengatasinya? Dokter Meg Arroll sebagai seorang psikolog di Healthspan dan penulis buku The Shrinkology Solution mengungkapkan apa saja tanda-tanda umum procrastination dan memberikan cara untuk mencegahnya dari merusak tujuan hidup Anda.
Apa arti procrastination?
Menurut Collins English Dictionary, seseorang yang sering menunda pekerjaannya selalu merasa bahwa ia bisa mengerjakan tugasnya di lain waktu, biasanya karena mereka tidak ingin melakukannya. Mungkin saja Anda saat ini sudah memiliki tugas penting yang harus dikerjakan namun justru memilih untuk melakukan yang lainnya terlebih dahulu. Kasus lainnya, Anda tahu bahwa Anda harus mengerjakan to-do list di hadapan Anda, tetapi akhirnya Anda menghabiskan waktu bermain media sosial.
Apakah itu semua terasa familier? Sebelum Anda menilai diri sendiri sebagai orang yang gagal hanya karena Anda menunda pekerjaan, hal ini sebenarnya bukan berarti bahwa Anda adalah orang yang tak cakap.
"Kemalasan, apati, dan inkompeten tidak termasuk procrastination," kata dokter Meg sebagai permulaan. "Procrastinator lebih memiliki kesadaran untuk bekerja keras dibandingkan dengan mereka yang terlihat mampu melakukan dan menerima tugasnya.“
Ia melanjutkan, "Procrastination memang bisa menjadi tanda seorang perfeksionis maladaptif yang membuatnya merasa takut jika nanti terjadi kesalahan atau bahkan tidak dapat melakukan pekerjaannya sebaik yang ia harapkan. Hal ini dapat menghambat aktivitasnya sendiri."
Kebiasaan menunda pekerjaan juga dapat memiliki makna yang lebih serius. "Sikap seperti ini dapat berkembang dari kritik keras dan kurang membangun yang diterima oleh seseorang ketika ia masih kecil atau saat sudah dewasa. Namun ada kemungkinan bahwa komponen genetik turut berperan pada sifat seseorang," jelas dokter Meg.
Tanda-tanda procrastination
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gejala utama procrastination adalah kebiasaan untuk menunda suatu pekerjaan. Tetapi dokter Meg menambahkan bahwa masih ada hal lain yang menjadi faktornya.
"Pola penting dari procrastination bukan sekadar mengabaikan pekerjaan sampai di menit-menit terakhir. Procrastination lebih dilihat dari bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan energi mentalnya untuk memikirkan tentang pekerjaan mereka. Kecemasan ikut mengiringi hingga akhirnya mereka memutuskan untuk melakukannya,“ ujar dokter Meg.
Ia kemudian menambahkan, "Inilah sebabnya mengapa procrastination dapat berdampak pada kesehatan Anda karena menghabiskan energi, sehingga mengarah pada manajemen waktu yang buruk, stres, serta timbulnya gejala-gejala burnout atau kelelahan."
"Jika Anda merasa sangat kelelahan dengan pekerjaan dan mengalami gejala kecemasan seperti jantung berdebar, pusing, dan ketakutan saat dihadapkan dengan pekerjaan, penting bagi Anda untuk menelusuri lebih jauh tentang masalah yang Anda alami," jelasnya.
Bagaimana caranya untuk mengatasi procrastination?
Langkah terbaik untuk mengatasi procrastination adalah menelaah akar masalah Anda. Tanyakan kepada diri Anda tiga hal ini: Apakah pekerjaan ini membuat Anda cemas? Apakah Anda khawatir tidak dapat melakukannya secara sempurna? Apakah Anda tidak merasa cukup baik?
Jika karena rasa cemas dan takut
Dokter Meg mengatakan, "Sebagian orang merasa jika tugas yang mereka hadapi tidak dapat diatasi. Dalam kasus ini, bagi pekerjaan Anda menjadi beberapa segmen kecil dan beri diri Anda sendiri penghargaan usai menyelesaikan setiap bagiannya."
Jika karena Anda adalah seorang perfeksionis
"Bagi Anda seorang perfeksionis maladaptif yang dapat menjurus pada sikap procrastination, Anda perlu menghilangkan kritik dari dalam diri Anda,“ ujar dokter Meg. Tentukan target Anda di batas yang rendah dan fokuslah pada apa yang telah Anda capai daripada berjuang untuk mencapai sesuatu yang sulit diraih.
Jika karena Anda tidak merasa cukup baik
Dokter Meg mengatakan bahwa pemikiran seperti 'Hal ini tak akan pernah terlihat cukup baik' atau 'Saya tidak seharusnya melakukan pekerjaan ini karena mereka akan menyadari bahwa saya tidak mampu mencapai target standar ketika laporan dikumpulkan' perlu diubah dengan memberikan bukti logis dan bantuan berupa pengertian.
Dapat dikatakan, jika Anda adalah seorang procrastinator maka Anda sebenarnya memperhatikan dan memahami tentang apa yang menjadi tugas Anda, bukan karena Anda tidak cakap.
(Penulis: Anna Bonnet; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)
- Tag:
- Tips