Anniki Sommerville telah bekerja selama hampir 18 tahun, naik pangkat dari karyawan junior menjadi mitra pengelola di agen pemasaran global, dan saat itulah ia sadar bahwa semua sudah cukup.
"Saya melihat orang lain di sekitar saya, dan mereka tampaknya berada dalam situasi yang sama dengan saya dan itu sangat menyedihkan, atau mungkin mereka setuju dengan gagasan bahwa bekerja itu menyita waktu yang sangat lama, mengorbankan atau berkompromi pada hampir semua hal lainnya, hanya demi memiliki rumah yang lebih besar dari orang lain," tuturnya. "Saya belum melakukannya, dan saya benar-benar dalam kebingungan."
Jadi, ketika ada kesempatan untuk mengambil pengurangan waktu secara sukarela, itu adalah waktu yang tepat baginya untuk bereksperimen dengan pendekatan lain untuk bekerja. Saat itulah, ia mulai menulis, mengedit blog, dan mengambil pekerjaan konsultasi. "Saya perlahan mulai menemukan ada banyak hal yang saya mahir dalam, dan yang saya menikmati melakukannya," Anniki jelaskan.
Baca juga: Apa Mungkin Karier Impian Anda Berubah Menjadi Suatu Mimpi Buruk?
Sekarang, jurnalis dan penyair sukses ini, Anniki, mengatakan bagaimana ia telah "menemukan keseimbangan yang baik". Ia memiliki banyak hal untuk membuatnya sibuk, tetapi hidupnya tidak hanya untuk bekerja. Yang terpenting, dia telah menemukan solusinya sendiri daripada menunggu pekerjaan yang mencentang setiap kotak kriteria, datang kepadanya. Dalam sebuah saran yang ia berikan di bagian depan dari buku barunya, The Big Quit, ia mendorong pembaca untuk mengendalikan perjalanan karier mereka sendiri.
Panduan mentah dan jujur untuk menavigasi budaya perusahaan ini mengacu pada pengalaman pribadi Anniki dalam mengurai dunia kerja, beserta kisah-kisah dari wanita lain di situasi profesional yang menantang. Dengan penekanan untuk mendefinisikan nilai-nilai dan memprioritaskan kebahagian Anda, dalam kata-katanya sendiri, "bukan hanya buku tentang pekerjaan, tetapi tentang kehidupan". Di sini, Anniki memberikan saran tentang apa yang harus dilakukan jika Anda tidak menikmati pekerjaan Anda…
1. Jangan berharap terlalu sedikit…
"Saya dulu pikir pekerjaan hanya tentang menghasilkan cukup uang untuk mendapatkan penghasilan yang baik. Untuk waktu yang cukup lama, saya cukup menderita dalam pekerjaan saya, tetapi saya menyingkirkan perasaan itu. Saya pikir itu hanya kecenderungan umum yang dimiliki orang-orang, ketika mereka mencoba untuk terus-menerus bekerja keras."
2. … Tetapi jangan mengharapkan hal-hal akan datang kepada Anda
"Apa yang sering menahan kami adalah gagasan tentang pekerjaan impian, pemikiran bahwa suatu hari, Anda akan menemukan pengaturan yang indah, dengan jam kerja fleksibel, dan semua orang di kantor akur dan menikmati hari mereka. Menurut saya itu sangat tidak realistis. Dengan pekerjaan apa pun, ada beberapa proyek yang akan Anda nikmati, dan beberapa yang Anda akan nikmati lebih sedikit. Cari tahu apa yang memberi Anda energi, apa yang membuat baterai Anda hidup, dan apa yang menguras Anda. Jika Anda memiliki cukup banyak jenis pekerjaan yang memberi Anda energi, Anda berada di jalan yang tepat."
3. Menenangkan pikiran bawah sadar Anda untuk menghindari burnout
"Dalam pekerjaan lama saya, saya selalu membuat bencana.
Jika Anda sadar bahwa ketika ada yang tidak beres di tempat kerja, Anda langsung mengasumsi skenario terburuk, itu mungkin menjadi sebuah pertanda buruk. Jika Anda berada dalam pola pikir seperti itu, tarik napas dalam-dalam dan gunakan teknik apa pun yang cocok bagi Anda. Mungkin, jika Anda terbangun di tengah malam, cobalah untuk duduk, ambil kertas, dan tuliskan hal-hal yang ada di bawah sadar Anda."
4. Bangun network Anda sendiri
"Bagi saya, Instagram menjadi tempat saya dapat melampiaskan banyak rasa frustasi saya. Di situlah saya menemukan sekelompok wanita yang mengalami hal serupa dan menawarkan dukungan kepada saya. Temukan seseorang yang menginspirasi Anda, atau yang Anda hormati, dan beritahu mereka tentang apa rencana Anda. Perlakukan itu seperti bimbingan informal. Mungkin saja, mereka dapat mendorong Anda untuk mengambil langkah ke arah yang benar."
5. Membuat rencana untuk ke depan
"Mulailah mencari peluang sebelum Anda mengambil risiko dan berhenti dari pekerjaan Anda. Identifikasi orang-orang yang mungkin menugaskan pekerjaan sehingga Anda merasa sudah memiliki beberapa kontak yang dapat membantu Anda saat diperlukan. Dan bersikaplah realistis. Contohnya, sebagai pekerja lepasan, Anda mungkin harus bekerja menuju stabilitas keuangan, dan proses itu mungkin memerlukan Anda untuk keluar dari London atau parmpingan.
6. Jangan biarkan ketakutan menahan Anda
"Saya sangat takut dengan uang dan gagasan untuk bertanggung jawab dengan anggaran. Salah satu hal pertama yang saya lakukan setelah mengambil redundancy sukarela adalah menuliskan apa yang saya butuhkan untuk keluarga saya dan diri sendiri untuk bertahan hidup setiap bulan untuk bekerja seminimal mungkin. Dari pengasuh anak, makanan, uang sewa, tagihan, semuanya. Ketika saya mulai freelancing, ada saat-saat ketika saya memiliki banyak pekerjaan, dan ada juga ketika tidak ada sama sekali, dan tentu saja, ada juga hal-hal yang selalu datang di waktu-waktu terakhir. Terkadang pesta dan terkadang kelaparan. Dengan bekerja sendiri, Anda harus merasa nyaman dengan ketidaknyamanan."
7. Buat jam kerja fleksibel yang tepat bagi Anda
"Tidak seorang pun dari kita dapat melakukan pekerjaan berkualitas ketika kita merasa lelah dan kesal. Jika Anda orang tua, sisihkan waktu untuk Anda pergi ke sekolah, dan jangan meminta maaf untuk hal itu. Menurut saya, kita sedang beralih ke gaya kerja di mana selama Anda menyelesaikan pekerjaannya, orang tidak akan mengomentari jika Anda berada jauh dari laptop selama satu jam. Temukan waktu-waktu yang masuk akal bagi Anda."
8. Jangan menjadi musuh terburuk Anda sendiri
"Pelajaran terpenting yang saya pelajari adalah untuk mengelola kritik batin saya sendiri, karena menurut saya, kitalah yang sering menyabotase diri kita sendiri. Sebagai seorang wanita, kita memiliki banyak hal yang harus dihadapi, dari kesenjangan upah gender, tingginya harga penitipan anak, dan masih banyak lagi, tetapi jika Anda juga memiliki suara internal yang mengatakan bahwa Anda tidak cukup baik, hal itu tidak akan membantu Anda maju. Wanita yang benar-benar sukses, pandai dalam memberikan 'self-talk' yang positif, sehingga mereka tidak lagi merasa terpengaruh akibat rasa ketidakamanan yang selalu dibawa bersama kita. Jika Anda dapat menemukan cara untuk mengelolanya, Anda berada di jalur kemenangan."
Baca juga:
Ini Cara Mengubah Pekerjaan Sampingan Menjadi Pekerjaan Penuh Waktu
Berikut Alasan Mengapa Penting untuk Mempertimbangkan dan Memperkaya Portofolio Karier Anda
(Penulis: Hebe Street; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Aimee Mihardja; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)
- Tag:
- karier
- work
- Anniki Sommerville