Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Sembilan Sosok Perempuan Penerima Penghargaan Cartier Women's Inititative 2022

Simak solusi dari sembilan perempuan hebat mengenai isu sosial dan lingkungan.

Sembilan Sosok Perempuan Penerima Penghargaan Cartier Women's Inititative 2022
Courtesy of Cartier

Cartier Women’s Initiative (CWI) telah didirikan sejak tahun 2006. Melalui agenda yang dijalankan setiap tahun ini, Cartier tak pernah berhenti memberikan sokongan kepada para pengusaha perempuan. Lebih dari 200 business-woman yang tersebar di 60 negara sudah merasakan impak positifnya.

Bukan sembarang usaha, masing-masing perwakilan dari negaranya memiliki niat begitu mulia, seperti perubahan sosial dan lingkungan. Apabila berhasil, sembilan perempuan yang terpilih akan mendapatkan dana investasi yang begitu besar jumlahnya, serta dukungan non-finansial pun tak terlewatkan dari CWI.

Menariknya seri pembiacara pertama Cartier Women’s Initiative tahun ini diadakan bersamaan dengan International Women Day (Hari Perempuan Internasional) pada tanggal 8 Maret 2022 kemarin. Dengan topik pemberdayaan pengusaha perempuan sebagai force for good, sesi yang berlangsung di Singapura ini dipandu oleh Cecille Naour selaku CEO Cartier Southeast Asia dan Oceania, sesi ini diramaikan oleh para pengusaha perempuan di Asia Tenggara. 

Courtesy of Cartier
Courtesy of Cartier

Lima pembicara tadi adalah Shinta Dhanuwardoyo sebagai pendiri sekaligus CEO Bubu.com, Jane Wang selaku CEO dan co-founder Roceso Technologies, Nikasha Khemka sebagai Creative Director dari Nika & Nikasha, Proud Limpongpan sebagai CMO dari Zipmex, dan Tu Ngo selaku General Partner dari Touchstone Partners. 

Courtesy of Cartier
Courtesy of Cartier


Sudah berjalan cukup lama, tak heran jika agenda yang berlangsung secara hybrid ini juga melihat kembali evolusi, perkembangan, serta pengaruh dari CWI.

Tentu saja pengumuman para Impact awardees untuk Cartier Women’s Initiative 2022 juga turut diumumkan. Para penerima Impact Awards ini mencakup tiga kategori, yaitu Improving Lives, Preserving the Planet and Creating Opportunities yang diangkat dari gol United Nations Sustainable Development.

Berikut tiga sosok pemenang pertama:

1. (Improving Lives) Temie Giwa-Tubosun dari LifeBank, Nigeria. Sebuah perusahaan distribusi medis yang menggunakan data dan teknologi guna menemukan sekaligus mengirimkan produk medis penting ke rumah sakit di Nigeria.

Temie Giwa-Tubosun
Temie Giwa-Tubosun

2. (Preserving the Planet) Charlotte Wang dari EQuota Energy, China. Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengoptimalan energi yang menggabungkan artificial intelligence dan data sebagai solusi energi.

3. (Creating Opportunities) diberikan kepada Fariel Salahuddin dari UpTrade, Pakistan. Sebuah perusahaan yang memberikan layanan barter kepada komunitas pedesaan yang berada di luar jangkauan.

Fariel Salahuddin
Fariel Salahuddin

Tiga sosok pemenang kedua:

1. (Improving Lives) Nneka Mobisson dari mDoc, Nigeria. Sebuah platform daring yang memberikan akses tak terputus kepada para penderita penyakit kronis.

Nneka Mobisson
Nneka Mobisson

2. (Preserving the Planet) Joanne Howarth dari Planet Protector Packaging, Australia. Perusahaan yang menciptakan kemasan ramah lingkungan yang terbuat dari sheep waste wool untuk sensitive goods.

Joanne Howarth
Joanne Howarth

3. (Creating Opportunities) Carmina Bayombong, InvestEd dari Filipina. InvestEd adalah platform yang fokus memberikan 3C pada siswa dengan penghasilan rendah dan berpotensi tinggi, yakni capital (modal), coaching (pelatihan), dan community (komunitas).

Carmina Bayombong
Carmina Bayombong


Tiga sosok pemenang ketiga:

1. (Improving Lives) Rasha Rady dari Cheefa, Mesir. Platform digital dengan kemampuan GPS yang didukung oleh artificial intelligence untuk membantu para pasien kronis memesan, menjadwalkan, dan mengisi ulang obat-obatan terlepas dari lokasi atau pendapatan.

Rasha Rady
Rasha Rady


2. (Preserving the Planet) Lorna Rutto dari EcoPost, Kenya. EcoPost menciptakan tiang pagar tahan lama menggunakan limbah plastik, sebuah alternatif yang sustainable untuk kayu.

Lorna Rutto
Lorna Rutto

3. (Creating Opportunities) Carol Chyau, Shokay dari China. Perusahaan ini memproduksi pakaian dan aksesoris anak-anak, perabot rumah tangga, dan benang menggunakan serat yak yang dibeli langsung dari wilayah tersebut.

Foto: Courtesy of Cartier