Mulai dari tas belanja hingga sedotan berbahan stainless, masyarakat mulai menyadari tentang perubahan kondisi Bumi akibat kebiasaan buruk manusia yang kerap mengabaikan lingkungan alam sekitar dan perlahan mulai mengimplementasikan langkah-langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Meski telah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai atau sedotan plastik, ada satu hal yang masih jarang diterapkan oleh masyarakat secara umum, yaitu memilah sampah rumah tangga. Kali ini, bersama dengan Sabrina Sulaiman selaku Lifestyle Reporter dari Harper’s Bazaar Indonesia dalam sesi Bazaar Live, Tiza Mafira seorang aktivis lingkungan hidup dan juga direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menekankan kewajiban setiap individu untuk memilah sampah yang ada di rumah masing-masing.
“Pemilahan sampah itu wajib hukumnya, kalau kita sedikit lebih memahami tanggung jawab kita masing-masing sebagai manusia yang hidup di Bumi” ungkap Tiza. Ia mengungkapkan bahwa kebiasaan memilah sampah perlu diterapkan dalam setiap rumah, karena melalui sampah memiliki nilai yang hilang jika tidak dipilah dengan baik.
Pemilahan sampah sendiri tidak hanya menjaga nilai jual dari barang yang dibuang tetapi juga menjaga potensi untuk didaur ulang sehingga dapat kembali digunakan. Menjualnya di bank sampah atau mengakses dropbox yang disediakan oleh berbagai perusahaan start-up dapat menjadi dua opsi dari sampah-sampah anorganik dari rumah Anda untuk kembali didaur ulang dan berfungsi kembali.
Anda dapat mulai memilah sampah ke dalam dua jenis, organik untuk sisa makanan atau tumbuhan serta anorganik untuk sampah-sampah yang seperti plastik, kertas, dan aluminium.
“Sampah rumah tangga itu minimal dua, ada beberapa level pemilahan bergantung pada kesiapan lifestyle masing – masing,” jelas Tiza terkait jenis-jenis sampah rumah tangga yang dapat dipilah. Lalu, setelah Anda memilah sampah ke dalam dua jenis, apa langkah berikutnya? Anda dapat memilah sampah-sampah di rumah dalam berbagai kategori yang lebih spesifik. Berikut adalah beberapa jenis sampah yang dapat Anda tambahkan dalam kebiasaan pemilahan sampah di rumah.
1. Memilah sampah-sampah anorganik sesuai material pembuatannya.
Setelah memilah sampah dalam dua kategori utama, Anda dapat mulai mengkategorikan sampah-sampah anorganik lebih spesifik seperti gelas kaca, plastik, kertas, dan aluminium.
2. Memisahkan sampah-sampah perangkat elektronik
Anda juga dapat memisahkan sampah-sampah dari perangkat elektronik yang rusak. “Sampah elektronik dapat dipisah juga karena ada yang mungut khusus sampah elektronik,” jelas Tiza.
3. Memisahkan sampah-sampah dalam kategori sanitasi
“Bisa juga sampah sanitasi yang memiliki kemungkinan bisa infeksi ke orang lain,” ungkap Tiza. Masker medis, pembalut, maupun perban bekas pakai juga dapat Anda pilah dalam kategori tersendiri.
Baca Juga: Tips Mengurangi Penggunaan Plastik di Masa Pandemi
Namun, bagi Anda yang ingin menerapkan kebiasaan memilah sampah, sangat disarankan untuk membaginya ke dalam dua kategori utama. Perbincangan Tiza Mafira dengan Sabrina Sulaiman yang juga mengulas tentang penggunaan sampah plastik di masa pandemi dapat Anda saksikan di akun Instagram Harper’s Bazaar Indonesia @bazaarindonesia sekarang juga!
(Penulis: Vanessa Masli; Foto: Roman Zaiets©123RF.com, courtesy of Unsplash Pawel Czerwinski & Evgeny Karchavsky)