Kendall Jenner dan Emrata Ikut Dituntut Akibat Fyre Festival

Penyelenggara acara ini semakin memiliki banyak masalah di pengadilan.



- 2 tahun setelah kegagalan Fyre Festival, kisruh yang diakibatkan oleh acara ini justru tetap berlanjut.

- Sekarang, E! News melaporkan bahwa beberapa influencer dan selebriti yang terlibat dalam promosi Fyre Festival namanya ikut dimasukan ke dalam gugatan.

- Kendall Jenner, Emily Ratajkowski, Migos, Blink-182, Lily Yachty, dan Pusha T adalah salah satu nama yang ikut terbawa di gugatan yang dilakukan di U.S. Bankruptcy Court oleh pemegang kuasa trustee acara ini, Gregory Messer.

Sudah lebih dari dua tahun semenjak kejadian penipuan lewat sosial media yang dilakukan Fyre Festival, namun drama yang terjadi karena acara ini justru semakin banyak.

Menurut E! News, beberapa influencer dan selebriti yang berasosiasi dengan festival ini turut dituntut dikarenakan aktivitas promosi yang mereka lakukan demi mempromosikan acara ini. Kendall Jenner, Emily Ratajkowski, Migos, Blink-182, Lily Yachty, dan Pusha T ikut masuk ke dalam gugatan, yang dilakukan di kota New York minggu ini melalui U.S. Bankruptcy Court yang dilaksanakan oleh Gregory Messer.

Tujuan dari gugatan ini dilakukan demi mendapatkan dana dari para agensi talent, artis yang dikabarkan akan tampil, para vendor dan lainnya yang telah menerima sejumlah uang untuk mempromosikan festival yang gagal ini.

Menurut gugatan tersebut, Kendall Jenner dibayar sebanyak $275,000 untuk sebuah postingan di sosial medianya yang menyebutkan nama Fyre Festival, dan, Messer juga menambahkan bahwa Kendall tidak mencantumkan bahwa dirinya dibayar untuk mempromosikan acara itu. Di dalam gugatan Messer, itu artinya postingan Kendall memiliki niat untuk menggiring publik dan para pembeli tiket untuk membeli tiket festival, dikarenakan sang ipar yaitu Kanye West dikabarkan akan tampil di festival tersebut.

"Hal yang ia lakukan mendemonstrasikan sebuah itikad yang tidak baik dari pihak Jenner," Messer berkata. Namun, Kendall bukanlah satu-satunya sosok terkenal yang turut terlibat di drama ini.

Di sebuah gugatan terpisah, Messer mengatakan bahwa Fyre Media membayar agensi model DNA Model Management, yang merepresentasikan Emily Ratajkowski, sebesar $299,000 untuk mempromosikan festival ini dan Emily juga memposting satu foto yang bertujuan untuk mempromosika Fyre Fest. Tanpa memberikan penjelasan kepada sang penggemar bahwa dirinya dibayar.

Di dalam gugatan Messer, diindikasikan juga bahwa International Creative Management dibayar sebesar $350,000 untuk Migos, Lil Yachty, dan Rae Sremmurd tampil di festival tersebut, sementara Creative Artists Agency dibayar sebanyak $500,000 untuk Blink-182 dan Nue Agency dibayar sebesar $730,000 untuk mengundang Pusha T, Desiigner, dan Tyga sebagai line up mereka.

Billy McFarland yang adalah sosok dibalik festival gagal ini, mengaku bersalah atas penipuan dan sekarang sedang mendekam di balik penjara, menjalani hukuman selama 6 tahun lamanya. Ja Rule yang juga berpartisipasi atas festival ini, lolos dari hukuman.

Ketika menjalani hukumannya, Billy McFarland menyebarkan sebuah pernyataan:

"Saya sangat memohon maaf atas semua kesalahan saya dan akan mencoba memperbaiki semua kesalahan yang sudah saya sebabkan kepada keluarga saya, teman-teman, partner saya, dan Anda, para publik. Saya selalu berusaha dan bermimpi untuk mencapai kesuksesan dengan menempuh segala cara, tetapi saya malah membuat banyak kesalahan dan keputusan yang tidak dewasa sepanjang proses ini. Hasilnya, saya setiap hari hidup di penjara dengan rasa sakit dan saya akan terus seperti itu sampai saya bisa memperbaiki semua kesalahan yang sudah merugikan banyak orang."

Di bulan April, Kendall mendiskusikan perannya dalam mempromosikan Fyre Festival dalam sebuah wawancara dengan New York Times dan bagaimana ia mencoba untuk tampak bertanggung jawab dan lebih teliti ketika mempromosikan sebuah brand dan acara.

"Anda dihubungi oleh seseorang, untuk melakukan sebuah promosi atau pertolongan atau apapun, dan Anda tak akan pernah tahu bagaimana ini semua akan berakhir, ini adalah sebuah resiko," jelasnya. "Saya tentu akan melakukan research sebanyak mungkin, tetapi terkadang tidak semudah itu untuk melakukan riset terhadap sebuah brand baru, dimana saya hanya percaya kepada mereka dan berharap semua akan berjalan semestinya. Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi."

(Penulis: Kayleigh Roberts; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Astrid Bestari; Foto: Courtesy of Bazaar US)