Film Bisu Karya Garin Nugroho

Kembali, sang senias kenamaan Tanah Air menghadirkan karya terbaiknya sebagai perayaan 35 tahun ia berkarya.



Dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation, Garin Nugroho mempersembahkan Setan Jawa, sebuah film bisu yang mengangkat mitologi Jawa bertema cinta dan tragedi kemanusiaan.

Film ini mendaulat tari kontemporer yang terinspirasi dari karya Friedrich Wilhern Murnau Nosferatu dengan dukungan musik dari iringan orkestra gamelan live yang dipimpin oleh Rahayu Supanggah.

Setan Jawa yang berlatar zaman lampau awal abad ke-20, berkisah tentang pemuda desa bernama Setio yang jatuh cinta dengan Asih, seorang putri bangsawan Jawa.

Namun sayang, perjuangan Setio gagal untuk mendapatkan cintanya sehingga ia menghalalkan jalan pintas yang dikenal sebagai pesugihan kandang bubrah.

Pada film bisu yang tampil dalam nuansa hitam-putih tersebut, Garin Nugroho menyatukan tradisi dan perspektif kontemporer lewat tarian, musik hingga fashion.

Rilisnya Setan Jawa di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada bulan September merupakan penampilan pertama sebelum film ini ditayangkan pada world premier di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne.

(Foto: dok. Setan Jawa)