La Roche-Posay Merayakan 50 Tahun Lewat Instalasi Le Pavillon Bleu

Selama 50 tahun La Roche-Posay menjadi solusi terpercaya bagi berbagai kebutuhan kulit

Foto: Courtesy of La Roche-Posay


Tahun ini La Roche-Posay menandai perjalanan lima dekade sebagai pionir #LifeChangingSkincare, perawatan kulit yang mampu mengubah kualitas hidup penggunanya. Untuk merayakan momen tersebut, La Roche-Posay menghadirkan pop-up bertajuk Le Pavillon Bleu yang menampilkan rangkaian produk unggulan, mulai dari inovasi terbaru seperti Mela B3 Serum hingga koleksi legendaris seperti Cicaplast dan Effaclar, dilengkapi dengan inovasi teknologi Spotscan+. Spotscan+ merupakan perangkat berbasis kecerdasan buatan yang berfungsi sebagai alat analisis awal jerawat.

BACA JUGA: 7 Cleansing Oil Terbaik yang Bersihkan Makeup Tanpa Bikin Kulit Kering dan Terkikis

Lima puluh tahun bukanlah perjalanan singkat. Sebelum dikenal secara global, La Roche-Posay berakar dari sesuatu yang sederhana, sebuah kota kecil di Prancis dengan mata air termal kaya Selenium yang ditemukan pada abad keempat belas. Air dengan khasiat menenangkan peradangan sekaligus menyeimbangkan mikrobioma kulit inilah yang kemudian menjadi fondasi setiap formulasi La Roche-Posay. Pada tahun 1975, apoteker Prancis René Levayer mengangkat mineral alami tersebut menjadi sebuah jenama produk perawatan kulit yang kini direkomendasikan lebih dari seratus ribu dermatolog di seluruh dunia.

Foto: Courtesy of La Roche-Posay

Keberhasilan La Roche-Posay selalu berpijak pada sains sebagai inti penelitian dan inovasi. Lebih dari tujuh ratus studi klinis yang melibatkan dua ratus ribu pasien lintas usia, warna kulit, dan kondisi menegaskan komitmen terhadap keberagaman serta validitas ilmiah. Karena itu, produk-produk La Roche-Posay kerap dipandang melampaui fungsi skincare, menjadi solusi nyata yang hadir dalam keseharian.

Foto: Courtesy of La Roche-Posay

Satria Bakti selaku Head of Commercial Guardian Indonesia, turut menyampaikan, “Selamat atas 50 tahun dedikasi La Roche-Posay sebagai brand perawatan kulit dermatologis #1 di dunia. Kami merasa terhormat menjadi bagian dari perjalanan La Roche-Posay di Indonesia, di mana selama lebih dari 35 tahun, Guardian telah menghadirkan 10.000+ produk kesehatan dan kecantikan termasuk La Roche-Posay yang terus menghadirkan inovasi berbasis sains. Bersama La Roche-Posay juga, Guardian memelopori terbentuknya Dermatological Skincare Zone di retail kami, yang menyediakan layanan pemeriksaan kulit, konsultasi ahli, dan edukasi bagi pelanggan mengenai kebutuhan dermokosmetiknya.”

Foto: Courtesy of La Roche-Posay

“Yang membedakan La Roche-Posay adalah kepedulian terhadap kulit sehat sebagai fondasi hidup yang lebih baik. Kami terus memelopori inovasi berbasis sains dengan standar dermatologi,” ujar Silvia Yohana, General Manager L'Oréal Dermatological Beauty.

Sejalan dengan itu, Pandu Brodjonegoro, Marketing Director L’Oréal Dermatological Beauty, menegaskan, “Misi La Roche-Posay adalah menghadirkan perawatan kulit yang berakar pada kebutuhan dermatologis nyata dan dikembangkan bersama para dermatolog. Empat pilar utamanya mencakup Cicaplast untuk memperkuat lapisan pelindung kulit, Effaclar untuk merawat kulit berjerawat, Mela B3 dengan teknologi paten Melasyl™ untuk melawan hiperpigmentasi, serta Anthelios dengan Mexoryl400, filter UV pertama yang mampu menangkal gelombang ultra long UVA.”

Foto: Courtesy of La Roche-Posay

Di antara pilar-pilar tersebut, dua rangkaian telah menjelma menjadi nama yang paling melekat di benak banyak orang. Effaclar, dengan formulasi Phylobioma, Melasyl™, dan Procerad, dirancang khusus untuk kulit berminyak dan rentan berjerawat. Sementara Cicaplast, yang diperkaya dengan shea butter, Madécassoside, dan thermal water La Roche-Posay, hadir sebagai solusi serbaguna yang menenangkan iritasi ringan sekaligus menjaga pertahanan alami kulit.

Komitmen La Roche-Posay untuk menghadirkan solusi yang berakar pada kebutuhan dermatologis tercermin jelas dalam inovasi produknya. Mela B3 Serum memadukan Niacinamide dan Melasyl™ yang bekerja hingga ke lapisan kulit, membantu mengurangi hiperpigmentasi sekaligus memperkuat skin barrier. Anthelios UVMUNE 400 Anti-Dark Spot Fluid memberikan perlindungan lebih kuat terhadap paparan sinar UV sekaligus membantu memudarkan hiperpigmentasi.

Mengapa produk La Roche-Posay relevan untuk masyarakat Indonesia? Jawabannya ada pada data. Dalam 12 bulan terakhir, riset L’Oréal mencatat jerawat sebagai masalah kulit paling umum dialami masyarakat Indonesia (58 persen), disusul kulit kusam (21 persen), hiperpigmentasi (7 persen), dan eksim (2 persen). Empat persoalan kulit inilah yang dijawab langsung oleh rangkaian produk La Roche-Posay, menjadikannya relevan dan tepat guna untuk kebutuhan sehari-hari.

Le Pavillon Bleu hadir sebagai ruang interaktif bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dekat La Roche-Posay. Di sini, pengunjung tidak hanya dapat mencoba berbagai produk, tetapi juga berkesempatan menggunakan Spotscan+, teknologi berbasis AI yang berfungsi sebagai alat analisis awal jerawat. Berdasarkan studi klinis Perdoski (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia), hasil Spotscan+ menunjukkan tingkat kesesuaian yang sangat tinggi dengan evaluasi dermatologis melalui Global Evaluation of Acne (GEA) Score, sehingga mampu memberikan rekomendasi perawatan yang lebih tepat dan personal.

La Roche-Posay terus menjawab beragam kebutuhan kulit dengan riset dan inovasi yang konsisten, menjadikannya jenama perawatan kulit yang dapat dipercaya. Selama 50 tahun, merek ini telah dikenal sebagai #LifeChangingSkincare. Pop-up ini bisa Anda kunjungi sekarang sampai 7 September 2025 di Central Park Mall, Jakarta.

BACA JUGA:

Rekomendasi Sunscreen Untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat

7 Rekomendasi Facial Wash Yang Mengandung Salicylic Acid

(Penulis: Emily Naima; Foto: Courtesy of La Roche-Posay)